20 Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar Berprestasi di Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional 2020  24 Oktober 2020  ← Back

Bandung, Kemendikbud — Sebanyak 20 siswa sekolah menengah kejuruan  (SMK) penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) mampu meraih prestasi di ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional 2020. Lomba yang diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) ini diikuti oleh 111 siswa SMK penerima KIP dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia.

Di ajang bergengsi tingkat nasional bagi siswa SMK ini melahirkan 168 juara di 42 bidang lomba dari total peserta sebanyak 932 peserta. Provinsi Jawa Tengah menjadi juara umum pada lomba yang telah diselenggarakan sebanyak 28 kali ini dengan 9 medali emas, 10 medali perak, dan 7 medali perunggu.

Empat siswa penerima KIP dari kontingen Jawa Tengah yang mendapat medali yakni Naufal Hanif dengan medali emas di bidang lomba Industrial Control dan Imam Tantowi Yahaya dengan medali emas bidang lomba Mechatronics, sedangkan medali perak bidang lomba Restaurant Service diraih oleh Lasmi Yatun dan medali perunggu bidang lomba Cabinetmarking diraih oleh Arif Suyipto.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengimbau, agar memaknai ajang LKS SMK Tingkat Nasional 2020 ini menjadi lebih dari sekadar kompetisi tahunan. Saat ini, kata dia, dengan segala daya kita bersama memerdekakan diri dari belenggu keterbatasan untuk menjadi bangsa yang lebih mandiri dalam menghadapi tantangan yang terus akan berubah dan semakin berat di masa depan.

“LKS merupakan sarana merangkai mimpi, mengasah keterampilan, sekaligus membangun kepercayaan diri, relasi, serta kemandirian,” ujarnya pada acara Penutupan LKS SMK Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting.

Wikan mengungkapkan, dalam melahirkan karya suatu banga baik produk teknologi, fesyen, seni, industri kreatif, produk kuliner, dan lainnnya lahir dari siswa-siswi Indonesia terutama SMK. Dia juga mengatakan menjadi juara LKS bukan tujuan akhir bagi siswa SMK tetapi para peserta ke depan dituntut untuk menghasilkan produk yang mampu merajai pasar global.

“Kalau kita masih menjadi penikmat drakor (drama korea,-), kalau kita masih menjadi penikmat film-film kartun dari luar negeri, kalua kita masih menjadi pengimpor alat-alat teknologi, maka kelak adik-adik (siswa SMK,-) yang akan membalikkan itu semua, karya adik-adik (siswa SMK,-) akan digunakan oleh orang sedunia,” tutur Wikan.

Menjadi juara, lanjut Wikan, adalah satu hal, sementara menjadi merdeka untuk lebih mandiri dalam belajar dan berkarya adalah hal lain yang bisa menciptakan multiplikasi peluang perubahan besar untuk terjadi. Spirit perlombaan ini, kata dia, senantiasa menjiwai adik-adik supaya tetap memberikan performa dan karya terbaik, baik di sekolah, di rumah, di tempat kerja, dan di masyarakat.

“Selain itu, tetap jaga relasi dan kolaborasi. Rekan sekolah, guru, kepala sekolah, keluarga, rekan sejawat bahkan kompetitor lain adalah bagian-bagian penting yang senantiasa saling mendukung untuk maju bersama,” katanya.

LKS 2020 kali ini melibatkan 34 Ketua Kontingen Provinsi, 812 guru pembimbing, 145 juri atau expert, dan 65 orang panitia. Kesuksesan penyelenggaraan LKS tahun ini tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak di antaranya adalah Gubernur Kalimantan Selatan, para mitra usaha industri, para direktur politeknik, para kepala dinas pendidikan, guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa-siswi SMK serta narahubung dan seluruh panitia. (Agi Bahari)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2760 kali