FFI 2020 Angkat Prinsip Kesetaraan dalam Seleksi  10 November 2020  ← Back



Jakarta, Kemendikbud -- Ketua Seleksi dan Penjurian FFI 2020, Nia Dinata menjelaskan, dalam seleksi nominasi FFI, profesionalisme dalam pembuatan film adalah aspek terpenting, selain ketersesuaian antara audio dan artistik dengan genre filmnya juga menjadi unsur teknis yang menentukan.
 
“Tahun ini kita mengedepankan nilai-nilai kebhineka tunggal ikaan, di mana kesetaraan merupakan nilai prinsip. Juri sebagai perwakilan asosiasi, harus menilai film dengan latar belakang basic principal asosiasinya. Kita berikan kebebasan sepenuhnya untuk menilai. Apa yang pantas untuk mendapat nominasi,” jelas Nia.
 
Dijelaskan Nia, proses nominasi melibatkan 66 orang sebagai juri, 49 orang adalah juri wakil asosiasi perfilman di Indonesia yang merupakan perwakilan dari 12 asosiasi film. Sisanya adalah 17 orang juri terdiri dari terdiri dari pemenang FFI tahun sebelumnya dan wakil dari Asosiasi Dokumentris Nusantara dan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI).
 
“(seperti) Tahun-tahun sebelumnya kami selalu melibatkan asosiasi. Kita benar-benar merotasi nama-nama perwakilan asosiasi yang diajak untuk menjuri. Saya rasa itu menjadi semangat untuk pembuat filmnya,” tutur wanita yang akrab disapa Teh Nia itu.
 
Asosiasi Profesi yang telah melakukan seleksi terhadap film-film Indonesia yang dianggap layak untuk masuk dalam Nominasi Piala Citra 2020 terdiri dari beberapa Asosiasi Perfilman di Indonesia yaitu Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI), Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Karyawan Film Dan Televisi Indonesia (KFT), Indonesian Film Directors Club (IFDC), Indonesian Cinematographer Society (ICS), Indonesian Motion Picture Audio Association (IMPACT), Penulis Indonesia Untuk Layar Lebar (PILAR), Rumah Aktor Indonesia (RAI), Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Persatuan Artis Film Indonesia 1956 (PARFI1956), Perkumpulan Artis Film Indonesia (PAFINDO), Asosiasi Casting Indonesia (ACI).
 
Setelah proses seleksi dari Asosiasi Profesi selesai dilakukan, film yang terpilih menjadi nominasi kemudian akan masuk dalam tahapan voting untuk ditentukan sebagai pemenang. Pelaku proses voting ini merupakan anggota FFI yang sudah mengonfirmasikan dirinya untuk mengikuti voting pada tahun ini. Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1955, Festival Film Indonesia (FFI) digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman sendiri bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir. Untuk daftar lengkap nominasi bisa didapatkan di situs resmi Festival Film Indonesia yaitu festivalfilm.id
 
Sutradara peraih nominasi FFI terbanyak tahun ini, Joko Anwar mengatakan, baginya mendapat pengakuan atas kerja kerasnya dari pekerja film adalah sebuah pencapaian yang tinggi. Joko yang berhasil meraih 17 nominasi untuk film Perempuan Tanah Jahanam dan lima nominasi untuk film Ratu Ilmu Hitam itu mengurai cita-citanya yang ingin mengangkat ‘kasta’ genre film horror hingga ke tingkat dunia. Bahkan untuk film Perempuan Tanah Jahanam, masuk lima besar box office di Thailand minggu lalu.
 
“(kesuksesan film) Ini bisa menjadi entry poin dari film Indonesia untuk bisa mendapat pasar dan perhatian audience luar negeri. Sehingga audiens luar menjadi pasar untuk menonton film Indonesia lainnya,” terang sutradara film Perempuan Tanah Jahanam itu yang telah memperoleh 1,8 juta penonton pada bulan pertama pemutarannya di Indonesia.
 
Di akhir acara, Duta FFI 2020, Tissa Biani bersyukur atas kepercayaan yang diberikan FFI untuk menjadi duta tahun ini. Ia berkomitmen untuk mengajak anak-anak muda agar lebih menghargai karya anak bangsa dan mengedukasi masyarakat terkait FFI secara jelas dan tepat.
 
“Jalani peran (akting) dengan tulus dan jujur yaitu mendedikasikan dalam sebuah film. Dengan penghargaan yang didapat malah semoga menjadikan karya ke depan lebih baik lagi,” tutupnya. *(Denty.A/Aline. R)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1753 kali