Gelar Karya Vokasi Menara Lampung Tawarkan Produk Bidang Prioritas Vokasi  27 November 2020  ← Back



Metro, Lampung, 26 November 2020 --- Gelar karya vokasi memamerkan empat bidang prioritas dalam pendidikan vokasi, yaitu hospitality, ekonomi kreatif, care service, dan permesinan dan konstruksi. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari kegiatan Gebyar Pendidikan Vokasi Menara Lampung yang diselenggarakan pada 25-28 November 2020, di Bandar Lampung.
 
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ahmad Saufi, mendatangi stan-stan dalam gelar karya vokasi dan berbincang dengan para peserta. Saufi mengungkapkan semangatnya terhadap karya yang ditampilkan.
 
“Wah, ini ide yang sangat menarik dan kreatif sekali,” ucap Ahmad Saufi sambil terkagum mengamati ukiran model grafir wajah dirinya dan juga Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto yang dibuat dari buah semangka utuh saat mengunjungi stan LKP Smart Global Education dari Kota Metro, Lampung, Kamis (26/11).
 
Dalam peresmian Gelar Karya Vokasi, Direktur Mitras DUDI didampingi oleh Koordinator Bidang Kursus dan Pelatihan, M. Nuch Rahardjo serta Kelompok Forum LKP Lampung. Acara yang diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat itu bertempat di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Aidea Indonesia, Kota Metro, Lampung yakni sebuah LKP yang berfokus pada bidang perhotelan.
 
Seraya berkunjung, Ahmad Saufi melakukan dialog interaktif dengan para peserta dari berbagai stan Gelar Karya Vokasi. Salah satu stan dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Metro menarik perhatian karena dapat menciptakan karya Teaching Factory berupa mesin daftar hadir/absensi yang menggunakan konsep Internet of Things (IoT) dengan memakai kartu Radio-frequency identification uses (RFID). “Ketaut-suaian antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri merupakan keniscayaan,” ucapnya.
 
Guru SMKN 3 Metro jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Arief, dalam kesempatan tersebut menjelaskan produk yang diunggulkan dari sekolahnya. “Mesin absensi dijual seharga Rp 380 ribu dan telah resmi dipergunakan oleh tiga SMK yaitu SMK Muhammadiyah Sekampung, SMK Muhammadiyah 2 Kalirejo dan SMKN 1 Gedong Tataan.  Alat absensi guru maupun siswa ini lebih aman,” ungkapnya.
 
Menariknya, Kepala SMKN 3 Metro Erlian Eka Damayanti merupakan peraih Juara 4 pada kategori Kepala SMK berinovasi dan berdedikasi. Ia mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbud dalam gelaran Apresiasi bagi Guru dan Kepala Sekolah Dedikatif, Inovatif dan Inspiratif pada Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus yang diadakan 23 November lalu di Jakarta.
 
Pada kesempatan ini pula, Direktur Ahmad Saufi berdialog dengan Arfah yang merupakan lulusan dari LKP ITech Metro. Arfah mengaku, ia terpanggil untuk membagikan ilmunya kepada generasi muda dengan menjadi pengajar di LKP tersebut karena ingin membantu siswa-siswanya berkreasi dan berinovasi.
 
“Menjadi kebahagiaan tersendiri ketika kita melihat siswa yang kita ajar mampu mengembangkan karya kreativitasnya”, ujar seorang pengajar bidang desain grafis pada LKP Indonesian Technology (ITech) Metro, Arfah. (DED/Andrew F./Denty A./Aline R.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2674 kali