Kemendikbud Dorong Akselerasi Start Up Digital Dalam Negeri  16 Februari 2021  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Pesatnya perkembangan teknologi dalam beberapa tahun-tahun ke depan, membuat para lulusan perguruan tinggi harus bersiap menghadapi ‘dunia’ baru dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh karenanya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam mengajak semua pihak untuk melakukan akselerasi agar start-up digital dari dalam negeri yang berbasis teknologi dan inovasi dari perguruan tinggi terus tumbuh dan berkembang melalui program Bangkit.
 
Senada dengan Nizam, Head of Developers Training, Economic Impact Programs, ‎Google, William Florance, pada peluncuran program Bangkit menjelaskan, bahwa program ini berfokus pada individu-individu terpilih dan bertalenta dari seluruh Indonesia yang mencerminkan keragaman. Sejak penyelenggaraan tahun lalu, ia mengaku antusias untuk melihat perkembangan lulusan program Bangkit dari waktu ke waktu. Harapannya, akan lebih banyak bermunculan unicorn di Indonesia dan melalui program ini akan lahir kompetitor-kompetitor baru, termasuk bagi Google.
 
“Saya bahagia karena kami rasa (program) ini sangat sukses pada 2020. Kami hanya menerima 10% dari seluruh pendaftar, artinya hanya 300 orang peserta yang terpilih dari tiga ribu pendaftar,” imbuhnya di sela-sela peluncuran program melalui daring, di Jakarta (15/2).
 
Akhirnya, tahun lalu, sebanyak 219 orang dari 300 orang menyelesaikan program atau tercatat sekitar 73% tingkat kelulusannya. Hal ini menurut William perlu diapresiasi karena tantangan yang dihadapi di tengah pandemi ini luar biasa. “Bahkan ini lebih baik secara substansial, 73% ini lebih tinggi dari program-program serupa. Program Bangkit pertama ini diikuti 26% partisipan perempuan, dan dari 300 orang, 50% dari kota kecil,” terangnya.
 
William mengungkapkan, mayoritas partisipan program menyatakan kegembiraannya karena telah berpartisipasi. Kebanyakan dari mereka merasa softskills yang mereka dapat dari program ini sangat berguna. Disampaikan pula olehnya, angkatan pertama program Bangkit mengaku, prospek mereka untuk mendapatkan pekerjaan setelah  menyelesaikan program ini meningkat tajam secara terukur.
 
Dua profil lulusan Bangkit 2020 menjadi contoh kisah sukses program Bangkit. Pertama, Iqbal Maulana, dari Jawa Timur yang saat ini bekerja di Phyton Developer on Pitech System. Iqbal sangat bersemangat mengerjakan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan). Bahkan sebelum menyelesaikan Bangkit, dia merasa percaya diri mengejar karir dan bekerja pada industri peternakan. Dalam industri peternakan ayam, penyakit hewan merupakan isu besar. Tugas Iqbal adalah mengaplikasikan AI dalam mendeteksi sejak dini penyakit-penyakit hewan ternak. Jadi, para peternak bisa memitigasi risiko dan mendapatkan pendapatan yang lebih baik. “Ini luar biasa. Kurang dari setahun dari menyelesaikan Bangkit, Iqbal sudah berhasil melakukan ini,” ungkap William kagum. 
 
Profil kedua adalah Tia Dwi Setiani. Tia awalnya tidak memahami progamming atau machine learning. Sekarang, dia bisa mentransformasikan dirinya menjadi developer profesional TensorFlow yang bersertifikat. Ibu dua anak ini sekarang menjadi developer kurikulum. Diceritakan William, Tia menyampaikan rasa terima kasihnya, karena melalui Bangkit, ia berhasil mendapatkan Sertifikasi TensorFlow yang membantunya mendapatkan pekerjaan saat ini di Dicoding Indonesia. Bangkit telah memainkan peran penting dalam karier Tia baik hardskills dalam machine learning dan softskills yang dinilainya sangat berharga. “Tia juga akan menjadi instruktur Program Bangkit tahun ini. Sungguh luar biasa, dari murid menjadi instruktur hanya dalam waktu satu tahun,” imbuhnya.
 
Dalam kesempatan itu pula, William menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Kemendikbud. “Terima kasih Mendikbud dan Pak Dirjen Dikti yang mendukung kami untuk membuat program ini lebih besar dan berdampak. Terima kasih untuk para partner kami yang bersedia mendukung program ini,” pungkas William. *** (Denty A./Aline R.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5239 kali