Kunjungi Kalimantan Timur, Mendikbud Pantau Pelaksanaan Sejumlah Program Prioritas  07 April 2021  ← Back

Balikpapan, 7 April 2021 --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur untuk memantau pelaksanaan sejumlah program prioritas, 6 s.d. 7 April 2021. Dalam lawatannya ke Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mendikbud menunjukkan optimismenya atas perkembangan implementasi kebijakan pendidikan di Kalimantan Timur. 

Kunjungan kerja Mendikbud menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui sejumlah terobosan Merdeka Belajar diantaranya Program Guru Penggerak, Kampus Merdeka, dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) Merdeka. Selain itu, Mendikbud juga meninjau pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2021, seleksi calon guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK), serta penerapan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.  

Mendikbud meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di Dome Kota Balikpapan. Nadiem berbincang bersama calon Guru Penggerak dan pengajar praktik calon Guru Penggerak angkatan I Kabupaten Penajam Paser Utara dan angkatan II Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Berbincang dengan para calon Guru Penggerak dan pengajar praktik, Mendikbud mengajak para guru bersama menggerakkan roda pendidikan dari bawah. “Tidak mungkin inisiatif itu hanya datang dari pemerintah, melainkan juga dari para guru di akar rumput. Dengan begitu, kita bisa segera mencapai visi Ki Hadjar Dewantara,” tutur Mendikbud mengaku selalu takjub dan optimis ketika berdialog dengan semua yang terlibat dalam Program Guru Penggerak.

Mendikbud juga meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi 1.000 PTK. “sudah sejak Januari 2021 satuan pendidikan diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun, sedikit sekali sekolah yang melakukan. Padahal anak-anak sudah kehilangan begitu banyak pembelajaran. Sekarang sudah tidak ada alasan untuk tidak melakukan PTM terbatas karena gurunya sudah divaksinasi,” kata Menteri Nadiem.

Mendikbud menyatakan bahwa akan terus berupaya menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik. Di mana di dalamnya tidak hanya dialokasikan bantuan yang bersifat materil, melainkan juga ada guru penggerak, kepala sekolah penggerak, dan organisasi penggerak. Harapannya, seluruh unsur penunjang di satuan pendidikan tersebut dapat menciptakan sekolah penggerak. Selain itu, Mendikbud berharap peserta didik sebagai orientasi dalam pembelajaran di satuan pendidikan, mampu mengembangkan diri sesuai potensi, bakat, dan minatnya. (Nur Widiyanto) 


Sumber :

 


Penulis :
Editor :
Dilihat 1312 kali