BBPPMPV Seni dan Budaya Dorong Pengenalan Vokasi ke Tengah Masyarakat  09 Mei 2021  ← Back

Yogyakarta, 7 Mei 2021 --- Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya menyelenggarakan webinar yang bertajuk “Pendidikan Vokasi dalam Kebijakan Merdeka Belajar”. Acara yang digagas untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini, dikatakan Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Sarjilah, menjadi salah satu upaya penguatan pendidikan vokasi agar semakin dikenal khalayak luas.

“Tentunya kegiatan ini sebagai salah satu upaya-upaya kita untuk memahamkan diri terkait dengan pendidikan-pendidikan kejuruan,” ujarnya dalam sambutan yang disampaikan secara daring (7/05).  

Dalam webinar ini, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, Warsito, mengemukakan pendapatnya. Menurut dia, transformasi industri 4.0 sudah sangat dekat dengan peradaban manusia saat ini sebagaimana perkembangan yang terjadi di dunia industri.

Menyikapi kondisi ini, Warsito berpendapat bahwa sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni mutlak harus dipenuhi.  “Literasi data, literasi teknologi, bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi sesama, dan seterusnya ini juga bagian dari parameter SDM,” jelasnya.

Warsito melanjutkan bahwa harus ada penambahan kompetensi bahasa internasional pada SDM di Indonesia. Ia yakin, industri maju yang sering melalui aktivitas dengan dunia internasional, sangat membutuhkan kemahiran berbahasa untuk berkomunikasi.

“Terkadang kita merasa “agak bodoh” hanya karena faktor bahasa, kurang mampu berbahasa inggris misalkan, sehingga merasa minder, kita sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, maka di manapun nanti harus ada (kemampuan) minimal yang berkaitan dengan (penguasaan) bahasa internasional, Itu salah satu modal utama kita di era industri 4.0 dan tatanan sosial 5.0 saat ini," lanjutnya.

Dalam intervensinya, Warsito menyampaikan bahwa pada era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, pendidikan vokasi memegang peranan penting dalam penyiapan sumber daya manusia yang tangguh (analis, adaptif dan reaktif). Kompetensi yang terkait dengan Big Data dan Artificial Intelligence ini penting bagi SDM, sebagai jembatan antara ruang fisik dan dunia maya.
 
Selain Warsito, CEO PT. Timboel Raharjo, Timbul Raharjo menyampaikan materi tentang dunia industri seni kriya di Yogyakarta. Dalam penjelasannya, Timbul menekankan bahwa kriya diciptakan atas dasar kebutuhan manusia melalui intuisi dan daya kreatif untuk mengeksplorasi bahan dan proses sampai terciptalah produk tertentu.

Menurutnya, yang penting bukan hanya sekadar ide; melainkan bagaimana menelurkan ide ke dalam sebuah proses sehingga menghasilkan karya yang berkualitas dan memiliki ciri khas tersendiri.

“Dalam pembuatan kriya ini diperlukan aspek pemikiran yang cukup lama sehingga untuk menciptakan sebuah karya seni kriya ini memerlukan pemikiran yang panjang sampai tidak tidur, bermimpi bagaimana ya karya yang akan saya ciptakan,” urainya.

Timbul mengungkapkan bahwa potensi industri mebel di Yogyakarta sudah cukup baik. Ia menyebutkan bahwa hal itu dikarenakan daerah ini memiliki SDM yang kreatif didukung oleh berbagai kegiatan yang mengakomodir bakat seni yang ada. Contohnya pameran internasional yang bernama Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA).

Timbul menyebut, pendidikan mempunyai peran yang penting dalam sebuah karya seni untuk dapat diterima di dunia industri. Ia menjelaskan bagaimana problem solving lingkungan, eksperientasi, mencari solusi, merancang, menganalisis, persiapan bahan evaluasi, hingga pembentukan, pada akhirnya bisa dipakai di dalam karya seni di industri. “Ini pentingnya keterkaitan antara dunia pendidikan dan dunia industri,” tekan Timbul.

Menyoroti persoalan pendidikan vokasi dengan dunia industri Timbul mengatakan, perkembangan dunia industri berjalan sangat cepat dibandingkan dengan dunia edukasi. Oleh karenanya, ia menekankan ada keselarasan antara keduanya.

“Konsep ini sejalan dengan program pemerintah Merdeka Belajar yang memberikan pengalaman dan edukasi secara baik kepada peserta didik. Harapannya, kerja sama antara dunia pendidikan dan industri akan terjalin semakin baik,” ucapnya. 

Keterkaitan Pendidikan Vokasi dan DUDI

Dalam kesempatan yang sama, Direktur SMK, M. Bakrun menyampaikan pentingnya keterkaitan antara pendidikan vokasi dan gerakan Merdeka Belajar. Dijelaskan Bakrun, tantangan SMK saat ini adalah kesulitan dalam menjawab kebutuhan dunia kerja sehingga masih ada beberapa kondisi yang perlu diperbaiki.

“Di antaranya, peningkatan kompetensi guru kepala sekolah, pengawas yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sinergi pemangku kepentingan termasuk dunia kerja, pengembangan kurikulum bersama dunia industri, belum semua SMK memiliki fasilitas yang sesuai, dan manajemen sekolah juga masih cenderung kepada administratif,” jelas Bakrun.

Sejak tahun 2016 hingga 2019, pemerintah telah menerapkan kebijakan revitalisasi SMK dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang kompetitif. Tahun 2020 berganti nama menjadi SMK Center of Exellence. Di tahun 2021 namanya berubah menjadi SMK pusat keunggulan.

Adapun visi dari program SMK Pusat Keunggulan yaitu menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja, atau menjadi wirausaha melalui keselarasan menyeluruh dengan dunia kerja, serta menjadi rujukan atau pengimbas dalam meningkatkan kualitas dan kinerja SMK lainnya.

M. Bakrun mengungkapkan bahwa perlu ada kerja sama industri dalam menyukseskan program ini. “Nah, melalui link and match harapannya SMK pusat keunggulan dapat terus berkembangkan,” harapnya.

Lebih lanjut dikatakan M. Bakrun, peniadaan Ujian Nasional (UN) menjadi peluang yang menguntungkan bagi SMK. Adapun uji kompetensi keahlian yang berlangsung bulan April sampai Mei dinilai lebih objektif untuk menunjukkan kompetensi peserta didik. Setelah itu, peserta didik akan mendapat sertifikat kompetensi yang diakui DUDI.

“Keterlibatan dan sinergi dengan berbagai pihak harus dilakukan terus menerus untuk menjalin dukungan dengan pemerintah, pelaksana, maupun pihak industri,” tutup M. Bakrun.


Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#SerentakBergerak
#MerdekaBelajar
#Hardiknas2021
#vokasikuatmenguatkanindonesia
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 168/sipres/A6/V/2021

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1043 kali