Kemendikbudristek Luncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru 18 Juni 2021 ← Back
Jakarta, 18 Juni 2021 --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menghelat Gelar Wicara Peluncuran Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi secara daring, Jumat (18/6). Seri ini merupakan komitmen Ditjen GTK untuk terus melanjutkan layanan berbasis digital, yaitu Program Guru Berbagi dan Guru Belajar.
“Kali ini, kami meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi, Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi. Seri ini akan membantu guru dalam meningkatkan kompetensi kemampuan nonteknis sebagai pendukung penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar,” jelas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril, pada sambutannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI (18/6).
Disampaikan Iwan Syahril, tantangan pandemi dan perkembangan zaman menuntut guru-guru beradaptasi dengan teknologi. “Percepatan teknologi dalam pendidikan akan berdampak lebih besar jika diterapkan dengan cara berpikir kritis, komunikasi yang baik, kreativitas dan kolaborasi, atau yang juga dikenal dengan 4C, yaitu Critical Thinking, Communication, Creativity, Collaboration,” lanjutnya.
Sejak awal, Program Guru Belajar dan Berbagi merupakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bergotong royong berbagi ide dan praktik baik melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel, video pembelajaran, dan aksi webinar.
“Saya sungguh kagum dan bangga, bahwa guru-guru Indonesia adalah guru pembelajar, guru yang terus bergotong royong, guru-guru yang terus meningkatkan kompetensi diri demi memberikan layanan terbaik kepada anak-anak, para penerus bangsa,” ucapnya bangga. Ini terbukti, meski di masa pandemi, para guru terus beradaptasi dan tidak mau kalah dengan keadaan.
Dirjen Iwan berharap, guru-guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan berbagai pemangku kepentingan pendidikan tetap bahu membahu menghadapi Covid-19, khususnya dalam rangka memastikan pembelajaran tetap berlangsung.
Senada dengan itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (Direktur GTK Dikdas), Rachmadi memberikan apresiasi kepada pada guru dan tenaga kependidikan yang selama ini berjuang untuk tetap memberikan layanan pendidikan meski di tengah pandemi Covid-19. Sebagai bentuk dukungan, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai seri belajar dan berbagi, yaitu Seri Masa Pandemi diikuti 231.324 peserta, Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) diikuti 527.451 peserta, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) diikuti 14.011 peserta, Seri Belajar ASN P3K diikuti 484.639 peserta, Seri PAUD diikuti 7.052 peserta, dan Seri Pendidikan Inklusi diikuti 119.687 peserta.
Melalui Program Guru Belajar dan Berbagi, tercatat sekitar lebih dari satu juta guru mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki, mengevaluasi diri serta mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, sebanyak 97.692 RPP telah dibagikan oleh guru seluruh Indonesia dan deretan RPP ini telah diakses sebanyak hampir 100 juta kali dan diunduh sebanyak lebih dari 25 juta kali.
Lebih lanjut, Direktur Rachmadi menjelaskan, tujuan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru adalah mendukung program kebijakan Merdeka Belajar, pendidikan karakter, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Guru Belajar dan Berbagi, serta membantu menciptakan program kreatif dan berkelanjutan dalam portal Guru Belajar dan Berbagi.
Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang teknologi sederhana yang berdampak besar, meningkatkan kemampuan guru tentang soft skills pendukung dalam pengunaan teknologi yang mencakup 4C, serta memberikan pengalaman kepada para guru dalam mengikuti program pembelajaran secara daring dalam bentuk synchronous dan asynchronous.
Dengan demikian, pengetahuan teknologi para guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat meningkat dalam menyusun konten pembelajaran digital, serta menguasai berbagai pola komunikasi agar mampu menerapkan konsep pembelajaran yang educate, engage, dan entertain (3E). “(Harapannya) ada pengimbasan dari para peserta program. Ada sertifikat bagi para guru yang telah menerima pelatihan ini,” lanjut Rachmadi.
Ia menjelaskan bahwa program pada seri ini berlangsung secara daring dan terbuka untuk semua guru mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK/SMALB, kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga administrasi sekolah yang telah memiliki akun SIMPKB. Tersedia enam paket modul belajar, yaitu Resilience: Tangguh dan Teknologi, Critical Thinking: Berpikir Kritis dan Teknologi, Creativity: Konten dan Teknik Penceritaan, Communication: Komunikasi Efektif, Empowered Teacher: Penerapan Kelas Campuran, Collaboration: Kolaborasi dan Dampaknya.
“Ini moda daring, synchronous (sebanyak) 20 JP melalui pilihan interaktif dan asynchronous 12 JP melalui penugasan pada portal https://gurubelajardanberbagai.kemendikbud.go.id,” tuturnya.
Di setiap pelajaran, peserta yang berpartisipasi akan menempuh beberapa tahapan. Pertama, peserta menyelesaikan tes prapenilaian di portal daring guru belajar dan berbagi. Kedua, peserta belajar bersama di webinar (synchronous). Ketiga, peserta mengerjakan penilaian tengah dan diberikan tugas untuk belajar mandiri (asynchronous). Keempat, peserta dapat mengerjakan tugas, menonton kembali rekaman webinar dan mencari materi pendukung di portal daring guru belajar dan berbagi. Kelima, setelah mengerjakan tugas asynchronous, peserta mengerjakan kuis penilaian akhir.
Kemudian, peserta kembali mengerjakan alur yang sama untuk pelajaran berikutnya sampai total mengerjakan 6 pelajaran. Setelah mengerjakan semua tugas dan kuis dengan total 32 JP, peserta akan mendapatkan sertifikat. “Setelah peluncuran yang dilakukan hari ini, enam minggu ke depan mulai tanggal 30 Juni s.d. 11 Agustus 2021, seminggu sekali setiap hari Rabu akan dilakukan live webinar secara interaktif mulai pukul 13.00-15.30 WIB,” jelas Rachmadi.
“Kami mohon para kepala dinas untuk mendorong guru, kepala sekolah, tenaga administrasi untuk berpartisipasi aktif dalam seri ini,” pesannya. Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat diakses pada laman https://gurubelajardanberbagai.kemendikbud.go.id atau media sosial Ditjen GTK Kemendikbud.
Dirjen Iwan berharap, dengan adanya Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi ini bisa membantu para guru dan kepala sekolah untuk menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan zaman, menyenangkan, serta mewujudkan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
Acara Peluncuran Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru ini juga menyuguhkan gelar wicara yang menghadirkan narasumber, yaitu Kepala Pendidikan dan Riset (Head of Education and Research) Websis Solusi Indonesia, Adi Respati; Pendiri V&V Communications Vena Annisa dan Vivit Kavi; serta Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan. Mereka membahas pentingnya kolaborasi dan kemampuan nonteknis khususnya bagi guru dan tenaga kependidikan.
“Kita sebarkan kebaikan dengan semangat belajar dan berbagi. Serentak belajar, wujudkan Merdeka Belajar. Marilah kita bersama-sama mendukung agar anak-anak Indonesia dapat bermimpi dan menikmati masa pendidikannya dan masa depannya dengan baik,” tutup Iwan Syahril.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#SerentakBergerak
#BelajarSemangatGuru
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 270/sipres/A6/VI/2021
“Kali ini, kami meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi, Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi. Seri ini akan membantu guru dalam meningkatkan kompetensi kemampuan nonteknis sebagai pendukung penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar,” jelas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril, pada sambutannya yang disiarkan melalui kanal Youtube Ditjen GTK Kemdikbud RI (18/6).
Disampaikan Iwan Syahril, tantangan pandemi dan perkembangan zaman menuntut guru-guru beradaptasi dengan teknologi. “Percepatan teknologi dalam pendidikan akan berdampak lebih besar jika diterapkan dengan cara berpikir kritis, komunikasi yang baik, kreativitas dan kolaborasi, atau yang juga dikenal dengan 4C, yaitu Critical Thinking, Communication, Creativity, Collaboration,” lanjutnya.
Sejak awal, Program Guru Belajar dan Berbagi merupakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bergotong royong berbagi ide dan praktik baik melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel, video pembelajaran, dan aksi webinar.
“Saya sungguh kagum dan bangga, bahwa guru-guru Indonesia adalah guru pembelajar, guru yang terus bergotong royong, guru-guru yang terus meningkatkan kompetensi diri demi memberikan layanan terbaik kepada anak-anak, para penerus bangsa,” ucapnya bangga. Ini terbukti, meski di masa pandemi, para guru terus beradaptasi dan tidak mau kalah dengan keadaan.
Dirjen Iwan berharap, guru-guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan berbagai pemangku kepentingan pendidikan tetap bahu membahu menghadapi Covid-19, khususnya dalam rangka memastikan pembelajaran tetap berlangsung.
Senada dengan itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (Direktur GTK Dikdas), Rachmadi memberikan apresiasi kepada pada guru dan tenaga kependidikan yang selama ini berjuang untuk tetap memberikan layanan pendidikan meski di tengah pandemi Covid-19. Sebagai bentuk dukungan, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai seri belajar dan berbagi, yaitu Seri Masa Pandemi diikuti 231.324 peserta, Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) diikuti 527.451 peserta, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) diikuti 14.011 peserta, Seri Belajar ASN P3K diikuti 484.639 peserta, Seri PAUD diikuti 7.052 peserta, dan Seri Pendidikan Inklusi diikuti 119.687 peserta.
Melalui Program Guru Belajar dan Berbagi, tercatat sekitar lebih dari satu juta guru mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki, mengevaluasi diri serta mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, sebanyak 97.692 RPP telah dibagikan oleh guru seluruh Indonesia dan deretan RPP ini telah diakses sebanyak hampir 100 juta kali dan diunduh sebanyak lebih dari 25 juta kali.
Lebih lanjut, Direktur Rachmadi menjelaskan, tujuan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru adalah mendukung program kebijakan Merdeka Belajar, pendidikan karakter, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Guru Belajar dan Berbagi, serta membantu menciptakan program kreatif dan berkelanjutan dalam portal Guru Belajar dan Berbagi.
Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang teknologi sederhana yang berdampak besar, meningkatkan kemampuan guru tentang soft skills pendukung dalam pengunaan teknologi yang mencakup 4C, serta memberikan pengalaman kepada para guru dalam mengikuti program pembelajaran secara daring dalam bentuk synchronous dan asynchronous.
Dengan demikian, pengetahuan teknologi para guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat meningkat dalam menyusun konten pembelajaran digital, serta menguasai berbagai pola komunikasi agar mampu menerapkan konsep pembelajaran yang educate, engage, dan entertain (3E). “(Harapannya) ada pengimbasan dari para peserta program. Ada sertifikat bagi para guru yang telah menerima pelatihan ini,” lanjut Rachmadi.
Ia menjelaskan bahwa program pada seri ini berlangsung secara daring dan terbuka untuk semua guru mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK/SMALB, kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga administrasi sekolah yang telah memiliki akun SIMPKB. Tersedia enam paket modul belajar, yaitu Resilience: Tangguh dan Teknologi, Critical Thinking: Berpikir Kritis dan Teknologi, Creativity: Konten dan Teknik Penceritaan, Communication: Komunikasi Efektif, Empowered Teacher: Penerapan Kelas Campuran, Collaboration: Kolaborasi dan Dampaknya.
“Ini moda daring, synchronous (sebanyak) 20 JP melalui pilihan interaktif dan asynchronous 12 JP melalui penugasan pada portal https://gurubelajardanberbagai.kemendikbud.go.id,” tuturnya.
Di setiap pelajaran, peserta yang berpartisipasi akan menempuh beberapa tahapan. Pertama, peserta menyelesaikan tes prapenilaian di portal daring guru belajar dan berbagi. Kedua, peserta belajar bersama di webinar (synchronous). Ketiga, peserta mengerjakan penilaian tengah dan diberikan tugas untuk belajar mandiri (asynchronous). Keempat, peserta dapat mengerjakan tugas, menonton kembali rekaman webinar dan mencari materi pendukung di portal daring guru belajar dan berbagi. Kelima, setelah mengerjakan tugas asynchronous, peserta mengerjakan kuis penilaian akhir.
Kemudian, peserta kembali mengerjakan alur yang sama untuk pelajaran berikutnya sampai total mengerjakan 6 pelajaran. Setelah mengerjakan semua tugas dan kuis dengan total 32 JP, peserta akan mendapatkan sertifikat. “Setelah peluncuran yang dilakukan hari ini, enam minggu ke depan mulai tanggal 30 Juni s.d. 11 Agustus 2021, seminggu sekali setiap hari Rabu akan dilakukan live webinar secara interaktif mulai pukul 13.00-15.30 WIB,” jelas Rachmadi.
“Kami mohon para kepala dinas untuk mendorong guru, kepala sekolah, tenaga administrasi untuk berpartisipasi aktif dalam seri ini,” pesannya. Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat diakses pada laman https://gurubelajardanberbagai.kemendikbud.go.id atau media sosial Ditjen GTK Kemendikbud.
Dirjen Iwan berharap, dengan adanya Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi ini bisa membantu para guru dan kepala sekolah untuk menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan zaman, menyenangkan, serta mewujudkan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
Acara Peluncuran Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru ini juga menyuguhkan gelar wicara yang menghadirkan narasumber, yaitu Kepala Pendidikan dan Riset (Head of Education and Research) Websis Solusi Indonesia, Adi Respati; Pendiri V&V Communications Vena Annisa dan Vivit Kavi; serta Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan. Mereka membahas pentingnya kolaborasi dan kemampuan nonteknis khususnya bagi guru dan tenaga kependidikan.
“Kita sebarkan kebaikan dengan semangat belajar dan berbagi. Serentak belajar, wujudkan Merdeka Belajar. Marilah kita bersama-sama mendukung agar anak-anak Indonesia dapat bermimpi dan menikmati masa pendidikannya dan masa depannya dengan baik,” tutup Iwan Syahril.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#SerentakBergerak
#BelajarSemangatGuru
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 270/sipres/A6/VI/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3672 kali
Editor :
Dilihat 3672 kali