KBRI Kairo Dukung Pendirian Persatuan Pencak Silat Mesir 13 Agustus 2021 ← Back
Kairo, 13 Agustus 2021 --- Untuk meningkatkan kerja sama bidang kebudayaan dan olah raga, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo bersama Kementerian Pemuda dan Olah Raga Provinsi Gharbiyah, Mesir mendukung pendirian Persatuan Pencak Silat di Mesir. Dalam kunjungannya ke Kantor Wakil Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), KBRI Kairo, Bambang Suryadi menuturkan KBRI Kairo ingin bekerja sama dengan klub-klub olah raga di Provinsi Gharbiyah untuk lebih memperkenalkan Pencak Silat sebagai warisan budaya Indonesia ke masyarakat Gharbiyah.
Bambang juga menyampaikan sejak tahun 2010, Pencak Silat sudah diajarkan di Pusat Kebudayaan Indonesian (Puskin), KBRI Kairo untuk masyarakat Mesir. “Hingga saat ini, lebih dari 3000 peserta silat dari Mesir telah terdaftar di Puskin,” ujar Bambang dalam kunjungan tersebut, pada Rabu (11/8). Bambang juga menuturkan, KBRI Kairo ingin bekerja sama dengan klub-klub olah raga di Provinsi Gharbiyah untuk lebih memperkenalkan Pencak Silat ke masyarakat Gharbiyah.
“Pencak silat ini berasal dari Indonesia yang memiliki hubungan sangat erat dengan Mesir. Kami berharap seni bela diri ini akan lebih diterima oleh masyarakat Mesir, dan menjadi upaya dalam memajukan kebudayaan Indonesia di kancah Internasional,” tutur Bambang.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala Kantor Kementerian Pemuda dan Olah Raga Gharbiyah, Ahmad menyambut baik rancana kerja sama KBRI Kairo dengan Provinsi Gharbiyah. “Indonesia-Mesir memiliki hubungan yang sangat erat. Tentu kami akan selalu siap untuk menjalin kerja sama dalam bidang apapun, termasuk pengembangan seni bela diri Pencak Silat. Di Provinsi Gharbiyah sendiri, banyak klub olah raga dan semua siap memberikan dukungan penuh untuk pendirian Persatuan Pencak Silat Mesir,” imbuhnya.
Ahmad juga memberikan beberapa usulan program bersama yang dapat dilaksanakan dengan KBRI Kairo, terutama terkait dengan realisasi latihan Pencak Silat di Provinsi Gharbiyah. “Jika Persatuan Silat ini sudah berdiri, kita segera akan menjadwalkan latihan silat di berbagai klub yang berada di bawah Kantor Direktorat Pemuda dan Olahraga Provinsi Gharbiyah. Kita sudah pengalaman membentuk atlet yang mendapatkan juara internasional. Dari Provinsi Gharbiyah ini, kelak akan muncul para atlet silat yang siap bertarung di dunia internasional,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Silat Mesir, Ahmad Shafwat menjelaskan sejarah Pencak Silat di Mesir dan rencana pendaftaran Persatuan Pencak Silat Mesir secara resmi di Kementerian Pemuda dan Olah Raga Provinsi Gharbiyah.
“Di Mesir, Pencak Silat berkembang pesat. Setiap (Pusat) Kebudayaan Indonesia Puskin KBRI Kairo membuka pendaftaran peserta baru, jumlah pendaftar selalu di atas seribu, sementara kapasitas yang dapat ditampung oleh Puskin KBRI Kairo hanya memuat 200 siswa saja. Jadi potensi silat untuk berkembang sangat besar. Kami ingin bekerjasama dengan klub-klub yang ada di Mesir, untuk ikut andil dalam mengembangkan potensi Pencak Silat ini,” ungkap Ahmad Shafwat.
Lebih lanjut Shafwat mengatakan pentingnya pembentukan persatuan pencak silat Mesir. “Silat di Mesir sudah diakui secara resmi oleh Persatuan Pencak Silat Internasional yang berpusat di Jakarta. Dilihat dari sisi jumlah peserta dan sejarahnya, pencak silat di Mesir lebih banyak dan lebih awal dibandingkan Pencak Silat di beberapa negara di Afrika. Namun, hingga saat ini Pencak Silat Mesir belum terdaftarkan secara resmi di Kementerian Pemuda dan Olah Raga,” imbuhnya.
Saat ini, ada dua perguruan yang diajarkan di Puskin KBRI Kairo yaitu perguruan seni bela diri Tapak Suci dan perguruan Telago Biru. Jumlah siswa dari kedua perguruan tersebut lebih dari 3.600 siswa.
Dalam kunjungan kali ini, delegasi dari KBRI Kairo dan Kantor Direktorat Pemuda dan Olahraga Provinsi Gharbiyah melakukan kunjungan ke enam klub besar yang ada di Gharbiyah. Enam klub tersebut antara lain Shooting Club, 23 Juli Club, Baladiyat El-Mhahalla Club, Sporting Castle Sports Club, Matrix Sports Club dan El-Mahalla Kubra Club.
Kunjungan tersebut mendapatkan sambutan cukup meriah dari para Direktur Klub dan jajarannya. Mereka memberikan dukungan atas rencana pengembangan kerja sama antara KBRI Kairo dengan klub-klub di Provinsi Gharbiyah.
Direktur Baladiyat El-Mhahalla Club, Mahmud Asy-Sayafii mengatakan bahwa dirinya memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan olah raga Pencak Silat di Provinsi Gharbiyah. “Saya sangat senang dengan adanya olah raga baru ini. Selama ini hubungan Indonesia-Mesir sudah sangat dekat. Dengan adanya kerjasama olah raga ini, akan semakin mempererat hubungan Indonesia dan Mesir,” imbuhnya.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 396/sipres/A6/VIII/2021
Bambang juga menyampaikan sejak tahun 2010, Pencak Silat sudah diajarkan di Pusat Kebudayaan Indonesian (Puskin), KBRI Kairo untuk masyarakat Mesir. “Hingga saat ini, lebih dari 3000 peserta silat dari Mesir telah terdaftar di Puskin,” ujar Bambang dalam kunjungan tersebut, pada Rabu (11/8). Bambang juga menuturkan, KBRI Kairo ingin bekerja sama dengan klub-klub olah raga di Provinsi Gharbiyah untuk lebih memperkenalkan Pencak Silat ke masyarakat Gharbiyah.
“Pencak silat ini berasal dari Indonesia yang memiliki hubungan sangat erat dengan Mesir. Kami berharap seni bela diri ini akan lebih diterima oleh masyarakat Mesir, dan menjadi upaya dalam memajukan kebudayaan Indonesia di kancah Internasional,” tutur Bambang.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala Kantor Kementerian Pemuda dan Olah Raga Gharbiyah, Ahmad menyambut baik rancana kerja sama KBRI Kairo dengan Provinsi Gharbiyah. “Indonesia-Mesir memiliki hubungan yang sangat erat. Tentu kami akan selalu siap untuk menjalin kerja sama dalam bidang apapun, termasuk pengembangan seni bela diri Pencak Silat. Di Provinsi Gharbiyah sendiri, banyak klub olah raga dan semua siap memberikan dukungan penuh untuk pendirian Persatuan Pencak Silat Mesir,” imbuhnya.
Ahmad juga memberikan beberapa usulan program bersama yang dapat dilaksanakan dengan KBRI Kairo, terutama terkait dengan realisasi latihan Pencak Silat di Provinsi Gharbiyah. “Jika Persatuan Silat ini sudah berdiri, kita segera akan menjadwalkan latihan silat di berbagai klub yang berada di bawah Kantor Direktorat Pemuda dan Olahraga Provinsi Gharbiyah. Kita sudah pengalaman membentuk atlet yang mendapatkan juara internasional. Dari Provinsi Gharbiyah ini, kelak akan muncul para atlet silat yang siap bertarung di dunia internasional,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Silat Mesir, Ahmad Shafwat menjelaskan sejarah Pencak Silat di Mesir dan rencana pendaftaran Persatuan Pencak Silat Mesir secara resmi di Kementerian Pemuda dan Olah Raga Provinsi Gharbiyah.
“Di Mesir, Pencak Silat berkembang pesat. Setiap (Pusat) Kebudayaan Indonesia Puskin KBRI Kairo membuka pendaftaran peserta baru, jumlah pendaftar selalu di atas seribu, sementara kapasitas yang dapat ditampung oleh Puskin KBRI Kairo hanya memuat 200 siswa saja. Jadi potensi silat untuk berkembang sangat besar. Kami ingin bekerjasama dengan klub-klub yang ada di Mesir, untuk ikut andil dalam mengembangkan potensi Pencak Silat ini,” ungkap Ahmad Shafwat.
Lebih lanjut Shafwat mengatakan pentingnya pembentukan persatuan pencak silat Mesir. “Silat di Mesir sudah diakui secara resmi oleh Persatuan Pencak Silat Internasional yang berpusat di Jakarta. Dilihat dari sisi jumlah peserta dan sejarahnya, pencak silat di Mesir lebih banyak dan lebih awal dibandingkan Pencak Silat di beberapa negara di Afrika. Namun, hingga saat ini Pencak Silat Mesir belum terdaftarkan secara resmi di Kementerian Pemuda dan Olah Raga,” imbuhnya.
Saat ini, ada dua perguruan yang diajarkan di Puskin KBRI Kairo yaitu perguruan seni bela diri Tapak Suci dan perguruan Telago Biru. Jumlah siswa dari kedua perguruan tersebut lebih dari 3.600 siswa.
Dalam kunjungan kali ini, delegasi dari KBRI Kairo dan Kantor Direktorat Pemuda dan Olahraga Provinsi Gharbiyah melakukan kunjungan ke enam klub besar yang ada di Gharbiyah. Enam klub tersebut antara lain Shooting Club, 23 Juli Club, Baladiyat El-Mhahalla Club, Sporting Castle Sports Club, Matrix Sports Club dan El-Mahalla Kubra Club.
Kunjungan tersebut mendapatkan sambutan cukup meriah dari para Direktur Klub dan jajarannya. Mereka memberikan dukungan atas rencana pengembangan kerja sama antara KBRI Kairo dengan klub-klub di Provinsi Gharbiyah.
Direktur Baladiyat El-Mhahalla Club, Mahmud Asy-Sayafii mengatakan bahwa dirinya memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan olah raga Pencak Silat di Provinsi Gharbiyah. “Saya sangat senang dengan adanya olah raga baru ini. Selama ini hubungan Indonesia-Mesir sudah sangat dekat. Dengan adanya kerjasama olah raga ini, akan semakin mempererat hubungan Indonesia dan Mesir,” imbuhnya.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 396/sipres/A6/VIII/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1033 kali
Editor :
Dilihat 1033 kali