Dari Prancis, Pelajar Doktor Indonesia Sumbang Pemikiran untuk Pemulihan Pandemi  30 September 2021  ← Back



Paris, Kemendikbudristek ---  Kepedulian para pelajar doktor Indonesia di Prancis terhadap permasalahan global dan permasalahan di Tanah Air, tidak pernah surut.  Mereka turut menyumbangkan pemikiran dalam upaya pemulihan semua sektor pascapandemi Covid-19 di Indonesia. Para pelajar doktor ini menggelar diskusi bertajuk “Journee des Doctorants Indonésiens (JDI) 2021” dengan mengangkat tema “bangkit”. JDI 2021 berlangsung di Balai Budaya KBRI Paris pada 25 s.d. 26 September 2021. Kegiatan diselenggarakan secara hibrida (kombinasi daring dan luring) dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ketua panitia JDI 2021, Tohir Mustofa, mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan presentasi para pelajar doktor tentang riset dan pengalaman mereka. “Semuanya bermuara pada poin-poin rekomendasi praktik baik yang nantinya dapat dikembangkan di Indonesia,” ujar Tohir yang juga seorang pelajar doktor di Ecole Pratique des Hautes Etudes, Universite PSL, Paris.
JDI 2021 dibuka oleh Dubes RI di KBRI Paris, Arrmanatha C Nasir. Dalam pidato pembukaan, Dubes Arrmanatha memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pelajar doktor dan berharap mereka dapat berperan aktif meningkatkan kualitas hubungan Indonesia-Prancis.

“Hubungan erat Indonesia-Prancis sebagai partner strategis sejak 2014. Dalam dua tahun terakhir ini ditandai dengan peningkatan hubungan kerja sama di bidang pertahanan, kemaritiman, dan sebentar lagi akan ditandatangani plan of action yang berisi berbagai indikator implementasi kerja sama, termasuk di bidang pendidikan dan riset,” tuturnya pada Sabtu, (25/9).

JDI 2021 juga mengundang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menkomarves RI), Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai pembicara kunci. Di bawah koordinasinya, Menko Luhut memimpin percepatan kebangkitan ekonomi bangsa pascapandemi Covid-19 dan merumuskan kebijakan efektif yang mewadahi riset secara terdepan dan integratif agar dapat segera diimplementasikan.

Menko Luhut menyampaikan topik pertama, yakni “Bangkit dari Krisis dan Pandemi”. Topik ini merefleksikan berbagai alternatif untuk mengakselerasi pembangunan bangsa melalui perspektif sosial budaya. Nilai-nilai historis yang telah terekam oleh sejarah, dibuka kembali oleh para mahasiswa doktoral agar ke depan Indonesia bisa belajar dari keberhasilan bangsa di masa lampau.

Selanjutnya, mewakili Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), hadir secara daring Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbudristek, Aris Junaidi. Dalam topik kedua bertajuk “Bangkit dengan Riset Inovatif”, ia memberikan proyeksi mengenai pendidikan Indonesia pascapandemi. Menurutnya, ilmu hayati dan teknologi informasi menjadi salah satu indikator penting dalam pembangunan. Aspek tersebut tertuang dalam riset para mahasiswa di bidang sains, yang kelak akan memberikan kontribusi pembangunan bangsa melalui riset inovatif.
 
Kemudian dari perspektif identitas dan kebudayaan bangsa, JDI 2021 menghadirkan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid secara virtual. Ia memberikan pandangan terhadap identitas bangsa Indonesia yang telah berhasil dalam mengatasi pandemi dari perspektif dunia saat membahas topik ketiga, yaitu Indonesia “Bangkit dalam Perspektif Global”. Hilmar mengatakan, melalui integrasi sains dan sosial budaya, riset transdisipliner kelak akan melengkapi dan mengakselerasi kebangkitan bangsa Indonesia pascapandemi Covid-19.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Warsito, menyampaikan pengantar singkat sebagai pemantik diskusi tentang tantangan peran masing-masing pelajar doktor Indonesia di Prancis dalam mendukung capaian bangsa dalam indikator Sustainable Development Goals (SDGs).

Kuliah umum yang diberikan ketiga narasumber utama tersebut diiringi dengan pemaparan riset-riset mahasiswa doktoral Indonesia di Prancis. Topik-topik riset para mahasiswa doktoral Indonesia di Prancis memiliki benang merah yang dapat berpotensi menjadi kontributor kebangkitan bangsa. Topik-topik riset unik tersebut memperkuat harapan bahwa bangsa Indonesia mampu untuk berdiri di atas kaki sendiri.

JDI tahun ini diikuti oleh 37 pelajar doktor yang hadir secara langsung dan diikuti oleh 87 peserta secara daring pada saat pemaparan materi oleh narasumber utama. Salah satu peserta JDI, Jakty Kusuma, pelajar doktor di Agro ParisTech, mempresentasikan tema risetnya tentang Keanekaragaman Genetik Tumbuhan Asli Indonesia: Tantangan dan Peluang Konservasi Demi Pengembangan Berkelanjutan. Jakty berharap hasil risetnya dapat diimplementasikan di Indonesia. (Atdikbud KBRI Prancis/Denty Anugrahmawaty/Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3064 kali