Kepala SMK Didorong Miliki Kemampuan Manajerial Berbasis Industri  08 September 2021  ← Back

Jakarta, 8 September 2021 --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Komisi X DPR RI dan Lima Perguruan Tinggi Mitra Pelaksana Program meluncurkan Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri bagi Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun 2021. Acara ini terselenggara sebagai upaya mendukung pengembangan SMK yang telah ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) khususnya dari sisi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).   

Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) memandang perlu membekali para Kepala SMK agar memiliki kompetensi kepemimpinan yang selaras dengan kebutuhan pengembangan SMK PK. “Ini yang menjadi pembeda dari SMK dengan jenjang pendidikan lain, kita harus mampu menyiapkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia kerja, pendidikan vokasi sangatlah penting dan memainkan peran untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompeten,” terang Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto dalam sambutannya secara virtual, pada Rabu (8/9).

Dirjen Wikan melanjutkan, setiap pimpinan satuan pendidikan vokasi memiliki tanggung jawab terhadap efektivitas pencapaian visi, misi, dan program kerja lembaga yang dipimpinnya. Hal ini menjadi prioritas  untuk dikembangkan dan diperkuat dalam rangka menghadapi revoulsi industri 4.0 secara konstan sejalan dengan perkembangan teknologi. “Hal spesifik pada pendidikan vokasi, yang berbeda dengan pendidikan umum adalah keterkaitannya dengan dunia kerja. Pendidikan vokasi bertugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia terampil yang siap untuk bekerja dalam bidang tertentu,” imbuhnya.

Tujuan program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri bagi Kepala SMK, yaitu (1) meningkatkan kemampuan pimpinan lembaga pendidikan kejuruan dan vokasi agar mampu membuat perubahan dalam merespon perkembangan dinamika dunia usaha dan dunia industri, mulai dari perencanaan jangka panjang hingga implementasi kebijakan; (2) meningkatkan kemampuan kewirausahaan pimpinan lembaga pendidikan kejuruan dan vokasi; serta (3) meningkatkan kemampuan untuk membangun ekosistem pendidikan baru yang dapat menumbuhkan potensi peserta didik dengan mengedepankan suasana belajar yang menarik, nyaman, dan menyenangkan.

Anggota Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mendukung Program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Berbasis Industri bagi Kepala SMK tahun 2021. “Kita tidak pernah bayangkan kebijakan pendidikan vokasi kita seperti saat ini yang sudah berhasil mempertemukan sekolah dengan DUDI, ini terobosan yang luar biasa. Di sisi lain, kampus juga luar biasa sudah siap untuk membimbing sekolah,” ucapnya bangga.  

Disampaikan Hetifah, kepala sekolah sebagai executive officer harus berubah cara berpikirnya. Menurutnya, dalam memimpin, seorang kepala sekolah harus memiliki inisiatif, kreativitas, dan jiwa kewirausahaan.  Ia berharap, kepala SMK mampu menjadi motivator untuk melakukan terobosan, peka terhadap kearifan lokal dan partisipastif. “Ini menjadi tantangan kita supaya perubahan pola pikir itu terjadi. Kepala sekolah harus menggerakan semua ekosistem di sekolahnya untuk bergerak bersama bahkan lebih dari itu dapat menularkan perubahan positif bagi sekolah di sekitarnya,” jelas Hetifah.  

Melalui program ini, para Kepala SMK akan dibekali dengan kompetensi melalui materi kurikulum yang telah di desain sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan implementasi pengembangan SMK ke depan. Peserta program adalah kepala SMK yang telah ditetapkan sebagai pelaksana program SMK Pusat Keunggulan namun belum mengikuti atau belum menuntaskan program serupa pada tahun 2020 lalu.

"Kami telah memformulasikan materi guna memastikan 345 kepala SMK yang tahun ini mengikuti pelatihan nantinya memiliki kompetensi di bidang kepemimpinan dan kewirausahaan sesuai dengan semangat SMK PK,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Saryadi. (Nur Widiyanto)
 
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2801 kali