Komitmen Kemendikbudristek Jalankan Kampanye Gerakan Penanaman Pohon Langka  18 September 2021  ← Back

Jakarta, 17 September 2021 --- Komitmen dalam menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem, menjadi hal yang penting bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Melalui The Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO Biotrop), Kemendikbudristek berkolaborasi dengan IPB University menyelenggarakan Kampanye Gerakan Penanaman Pohon Langka, yang dihadiri oleh lebih dari 60 peserta dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Kampanye ini merupakan bentuk kepedulian Kemendikbudristek dan seluruh pemangku kepentingan terhadap pelestarian hayati di Indonesia dan sebagai bentuk komitmen negara Indonesia dalam penurunan gas karbon. Seameo Biotrop dan IPB University pada kesempatan itu berhasil menanam 65 pohon yang ditanam di area Kampus IPB University.

Direktur Seameo Biotrop, Zulhamsyah Imran, mendukung kegiatan ini dan mengajak para generasi muda untuk terus melakukan dan melanjutkan kegiatan yang memberikan dampak baik terhadap alam Indonesia. “Saya ingin mengajak menanam, dan mencintai pohon  sejak kecil, agar kita bisa menikmati keindahan dan manfaat dari pohon,” ujarnya pada Kamis (16/9).

Dalam mengkampanyekan gerakan penanaman pohon langka, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Alumni (DPP HA) IPB, Fathan menegaskan bahwa sangat diperlukan konsistensi dan kontinuitas untuk mendorong lebih jauh proses gerakan ini.

“Ketahanan dan komitmen yang akan mendorong lebih jauh proses peradaban ini muncul di kalangan para alumni,  sehingga ketika generasi berikutnya memahami bagaimana kerja ekosistem terbentuk, mereka akan mengingat bagaimana konstruksi lingkungan itu terbentuk yang salah satunya melalui penanaman pohon, terutama pohon langka untuk menjaga plasma nutfah,” tegasnya.

Senada dengan itu, Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan bahwa mindset baru di kalangan masyarakat atau regenerative mindset juga diperlukan untuk mendorong keberlanjutan dalam gerakan penanaman pohon langka ini.

“Regenerative mindset perlu dibangun karena saat ini yang diperlukan bukan hanya menjaga dan membiarkan pohon berkembang, tetapi lebih dari itu, yaitu menanam lebih banyak pohon, supaya kita semakin gemar dalam menanam pohon,” ajaknya.

Arif Satria menambahkan bahwa ke depan, diperlukan konsep triple bottom line yang perlu dibangun untuk menjaga keberlanjutan gerakan ini. “Triple bottom line terdiri dari profit, people dan planet, harus diperhatikan sehingga bukan hanya berbicara mengenai keuntungan tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan agar terciptanya keberlanjutan dalam menjaga ekosistem lingkungan,” tambahnya, seraya menutup kegiatan Kampanye Gerakan Penanaman Pohon Langka ini.







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 509/sipres/A6/IX/2021

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 857 kali