Komitmen Kemendikbudristek untuk Meningkatkan Produktivitas SDM Vokasi  26 September 2021  ← Back

Jakarta, Kemendikbudristek --- Guna mendorong capaian link and match 8+I, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) menyelenggarakan Gebyar Vokasi yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Pada kesempatan ini, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto, menekankan pentingnya penciptaan SDM unggul dan peningkatan produktivitas anak bangsa yang kemampuannya diakui industri.

“Kita harus memperhatikan hal tersebut, karena selama ini, kita terlena dan fokus pada hard skills untuk vokasi, seharusnya kita fokus pada menumbuhkan passion, dan karakter kreatif anak-anak,” pesannya dalam kegiatan Gebyar Vokasi, pekan lalu.  

Selain itu kata Wikan untuk mencapai link and match dan peningkatan produktivitas SDM, perlu adanya perubahan yang dilakukan para guru serta kepala sekolah. “Kami harus membuka mindset guru-guru, kami pun harus mengubah mereka untuk bisa mengajar dengan pola-pola baru dan bukan dengan pola lama yang sudah tidak cocok. Satu-satunya cara adalah dengan melatih mereka. Kami tahu, kalau tidak diubah maka kami khawatir ketika melakukan link and match dengan industri, malah tidak sesuai,” terangnya.

Tahun ini, Ditjen Diksi bekerja sama dengan ratusan industri sudah melatih sekitar 30 ribu guru dan kepala SMK. Selain itu, terdapat program pelatihan reskilling dan upskilling. Kemudian, terdapat 26 ribu guru SMK yang melakukan pelatihan untuk peningkatan kompetensinya. Selanjutnya, ada 1.500 calon kepala SMK yang akan dilatih menjadi CEO dan entrepreneur. “Itu merupakan wujud nyata komitmen Kemendikbudristek dalam meningkatkan produktivitas SDM untuk menciptakan SDM unggul,” imbuh Wikan.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Dewi Sartika, menyampaikan bahwa terdapat 70% usia produktif di Indonesia dan 30% sisanya nonproduktif. Menurutnya, ini harus menjadi concern bersama. Untuk itu, Jawa Barat melakukan upaya-upaya untuk ikut bersinergi dalam peningkatan produktivitas ini.

“Kami fokus kepada bagaimana kita melakukan pemberdayaan terhadap SDM dari kalangan muda kita, milenial harus lebih kompetititf. Dengan hal itu, kami memiliki beberapa program, di antaranya Jabar Digital Service, Portal Pikobar, Patriot Desa, Jabar Future Leaders, dan sebagainya,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda memberikan dukungan dan apresiasi kepada Kemendikbudristek terutama Ditjen Diksi, karena terus membangun kerja sama dan bersinergi dengan berbagai pihak dalam peningkatan produktivitas SDM guna menciptakan SDM unggul.
“Saya apresiasi dan selamat, dengan semangat kita terus, dan program ini sudah disusun baik harus dijalankan, maka kami akan terus mendorong inisiatif dan prakarsa sinergi baik ini secara terus menerus, apapun yang terjadi,” ujarnya penuh komitmen.

Sebagai penutup, Dirjen Wikan mengingatkan bahwa indeks produktivitas di Indonesia masih rendah. Maka, ia berharap Gebyar Vokasi menjadi salah satu momentum yang berdampak siginifkan terhadap output link and match yang tinggi guna menciptakan calon pemimpin Indonesia masa depan yang terlahir dari pendidikan vokasi.* (Tamara/Sherika/Najla/Andina/Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2995 kali