Sukseskan Ayo Kursus, Kepala Sekolah Diimbau Segera Perbarui Status Lulusan di Dapodik   26 September 2021  ← Back

Jakarta, Kemendikbudristek --- Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan secara resmi program Ayo Kursus. Program ini merupakan wadah untuk melatih keterampilan melalui kursus secara daring bagi yang masih menganggur atau membutuhkan pelatihan keterampilan.

Untuk menyukseskan program ini, secara khusus, (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto mengimbau kepala sekolah agar segera memperbarui status lulusan sekolah di Dapodik. “Agar para siswa (yang membutuhkan) bisa segera mendaftarkan diri di Ayo Kurus pada https://banper.binsuslat.kemdikbud.go.id/ayo_kursus,” tekannya pada peluncuran yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube KursusKita, Rabu (22/9).

Direktur Kursus dan Pelatihan (Direktur Suslat), Kemendikbudristek, Wartanto menyampaikan bahwa program Ayo Kursus ini merupakan respons atas banyaknya siswa lulusan jenjang menengah maupun perguruan tinggi yang masih menggangur dan membutuhkan bantuan kursus dan pelatihan. Melalui program ini, diharapkan dapat membantu para lulusan dalam memiliki keterampilan sebelum bekerja.
 
“Selain itu, agar kita memiliki data lengkap anak-anak lulusan dari jenjang menengah maupun program tinggi vokasi yang masih membutuhkan keterampilan dan menganggur, sehingga menjadi masukan tersendiri bagi kami dalam menyusun kebijakan selanjutnya. Misalnya, untuk mengetahui keterampilan apa yang dibutuhkan dalam bekerja atau pelajaran apa yang belum sesuai dengan dunia industri,” jelasnya.

Terlebih di masa pandemi, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Awar Makarim mengatakan, kondisi saat ini telah memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap sistem pendidikan dan cara anak-anak belajar. Tidak sedikit siswa putus sekolah karena keluarganya terdampak pandemi Covid-19. Hal ini merupakan masalah yang harus dicarikan solusi bersama. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk dapat bergotong royong mencari solusi dan mewujudkan pendidikan Indonesia menjadi lebih baik, salah satunya dengan mengikuti kursus dan pelatihan.

“Kita harus bergotong royong mewujudkan pertemuan tatap muka terbatas yang memprioritaskan protokol kesehatan dan keselamatan warga sekolah. Selain itu, kita harus memberikan kesempatan anak-anak usia sekolah yang putus sekolah untuk kembali mendapatkan pendidikan. Mereka harus kembali ke sekolah, salah satunya melalui program-program kursus dan pelatihan,” tekan Mendikbudristek dalam pesan kuncinya.  

Program Ayo Kursus terintegrasi dengan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha  (PKW) di mana lulusannya nanti dipersiapkan agar mampu bekerja dan berwirausaha. Selain itu, program Ayo Kursus memberikan kesempatan kepada calon peserta didik untuk mengikuti kursus dan pelatihan 100--400 jam pembelajaran dengan bantuan pemerintah, dengan pilihan jenis keterampilan sesuai kebutuhan dan minat mereka di daerah masing-masing.

“Powerfull sekali kalau kursus sesuai dengan passion yang diminati, mereka akan terus belajar dan belajar. Soft skills dan hard skills akan terus berkembang dalam rangka membawa Indonesia pulih kembali,” pungkas Dirjen Diksi mengakhiri paparan.* (Devy/Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2733 kali