Kegiatan Penyusunan Kamus dan Inventarisasi Kosakata di Jawa Timur  29 Oktober 2021  ← Back



Surabaya, Kemendikbudristek --- Kelompok Kepakaran Perkamusan dan Peristilahan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur memiliki dua program besar yang telah dijalankan sejak tahun 2019. Program pertama adalah kegiatan Penyusunan Kamus Bahasa Daerah, yaitu Kamus Istilah Kesenian di Jawa Timur yang rencananya akan disajikan dalam bentuk aplikasi daring. Kedua adalah kegiatan Inventarisasi dan Pengolahan Kosakata yang merangkum berbagai macam kosakata bahasa Jawa dan Madura di berbagai bidang kehidupan, yaitu kesenian, kuliner, perikanan, kelautan, aktivitas harian lainnya. 

“Kosakata yang dihimpun ini nantinya akan melalui proses verifikasi dan validasi sebelum diusulkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),” kata Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Asrif.

Tujuan kegiatan “Penyusunan Kamus Istilah Kesenian di Jawa Timur” adalah untuk menghimpun kosakata istilah kesenian dalam bahasa Jawa dan Madura sebagai bahan penyusunan kamus istilah kesenian yang ada di Jawa Timur. Sedangkan tujuan kegiatan “Inventarisasi dan Pengolahan Data Kosakata” adalah untuk menghimpun kosakata dalam bahasa Jawa dan Madura yang memiliki kemungkinan untuk dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Asrif menjelaskan, tahap pengumpulan data dalam kegiatan “Penyusunan Kamus Istilah Kesenian di Jawa Timur” Tahun 2021 ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pada tanggal 22—26 Maret 2021 di Sumenep dan tanggal 21—25 Juni 2021 di Probolinggo.  Sementara itu, pengumpulan data dalam kegiatan “Inventarisasi dan Pengolahan Data Kosakata” dilaksanakan dalam dua tahap juga, yaitu pada tanggal 1—5 Maret 2021 di Bangkalan dan 6—10 September 2021 di Surabaya. 

Kemudian, untuk tahap pengolahan data dilaksanakan dalam bentuk kegiatan lokakarya untuk melihat kelayakan kamus yang telah disusun. Sementara itu, dalam kegiatan Inventarisasi dan Pengolahan Data Kosakata harus melalui tahap yang disebut dengan Sidang Komisi Bahasa Daerah (SKBD). Sidang Komisi Bahasa Daerah ini dilakukan sebagai tahap validasi kelayakan kosakata yang akan diusulkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 

Pada tahap akhir penyusunan kamus meliputi penyusunan naskah, penyuntingan, cetak draf, pemeriksaan hasil cetak, penyuntingan akhir, penerbitan, dan penyebaran kamus pada pengguna.

Walaupun hanya memiliki dua bahasa besar, yaitu Jawa dan Madura, Jawa Timur merupakan sebuah provinsi yang memiliki kekayaan ragam kesenian dan kebudayaan. “Hal inilah yang menjadi tantangan bagi tim penyusun kamus untuk melakukan kodifikasi dan inventarisasi berbagai kesenian di Jawa Timur,” ungkap Asrif. 

Upaya penyusunan kamus kesenian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam mengenal dan memahami kesenian di Jawa Timur. “Dengan disusunnya Kamus Istilah Kesenian di Jawa Timur dalam bentuk digital diharapkan jangkauan pengguna kamus akan lebih luas,” ucapnya. 

Di Jawa Timur terdapat dua bahasa besar yaitu bahasa Jawa dan bahasa Madura. Dengan sedikitnya bahasa daerah di Jawa Timur ini menjadikan tantangan tersendiri bagi Jawa Timur untuk bisa menyumbangkan berbagai kosakata khas yang dimilikinya. Untuk itu, dilakukan berbagai upaya untuk dapat menggali istilah-istilah khas tersebut untuk diusulkan dalam KBBI. 

Upaya yang dilakukan tersebut adalah penggalian istilah dari berbagai bidang mulai dari kesenian, kebudayaan, dan kuliner khas di Jawa Timur dan penggalian istilah dari berbagai segi kehidupan masyarakat, mulai dari kehidupan masyarakat pertanian maupun masyarakat perikanan/nelayan. 

Tantangan lain yang dihadapi saat pengambilan data adalah saat tim harus masuk ke desa-desa terpencil untuk bertemu masyarakat penutur yang masih asli, atau tokoh adat, misalnya saat naik ke Bromo menuju Desa Ngadisari untuk menemui dukun Suku Tengger. Kemudian, tim juga pernah berhadapan dengan banjir saat melakukan inventarisasi istilah kelautan dan perikanan di Lamongan dan Pasuruan. 

“Keadaan ini menjadi tantangan tersendiri karena memaksa tim untuk melakukan perubahan rencana dalam proses pengambilan data. Pemilihan narasumber juga menjadi tantangan tersendiri bagi tim dalam pengambilan data. Kadang ditemui narasumber yang kurang bisa memahami maksud dan tujuan kegiatan yang dilakukan,” kisahnya. 

“Untuk itu, diperlukan strategi dan pendekatan tersendiri untuk mendapatkan data yang diinginkan. Hal ini juga memberikan pelajaran bagi tim untuk lebih cermat melakukan survei tentang keahlian dan latar belakang narasumber sebelum dipilih,” lanjut Asrif. 

Kegiatan “Penyusunan Kamus Istilah Kesenian di Jawa Timur” ini direncanakan akan selesai dalam waktu tiga tahun (2020—2022). Hingga saat ini, program telah berjalan selama 2 tahun dengan empat tempat pengambilan data, yaitu Mojokerto, Kota Batu, Sumenep, dan Probolinggo. 

Hingga saat ini, telah terkumpul 1500 entri istilah kesenian yang berasal dari bahasa Jawa dan bahasa Madura. Sementara itu, dari kegiatan “Inventarisasi dan Pengolahan Data Kosakata” pada tahun ini terkumpul 1000 entri kosakata bahasa Jawa dan Madura yang akan diusulkan untuk memperkaya KBBI. Kosakata tersebut selain didapatkan dari wawancara dengan narasumber dan informan, juga didapatkan dari sejumlah referensi terkait budaya dan kesenian daerah setempat.

Dalam penjelasannyam Asrif mengatakan, Kegiatan Inventarisasi dan Pengolahan Kosakata dan kegiatan Penyusunan Kamus Istilah Kesenian berkontribusi memberikan berbagai nilai positif di masyarakat yang membangun citra baik Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Pertama, masyarakat diajak ikut berpartisipasi untuk memberikan dukungan bagi perkembangan bahasa Indonesia dengan berperan aktif memberikan sumbangan kosakata bahasa daerah yang relevan.

Kedua, mengajarkan kepada masyarakat bahwa bahasa daerah memiliki kekuatan, karena bahasa daerah merupakan sumber kekayaan yang mampu mendukung perkembangan bahasa nasional. Ketiga, memperkenalkan kosakata yang langka dan hampir punah kepada generasi masa kini.

Keempat, Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang keanekaragaman budaya Jawa Timur. Kelima, mendukung pariwisata di Jawa Timur dengan memperkenalkan berbagai ksenian dan kebudayaan Jawa Timur.* (Denty. A)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 7165 kali