Pelindungan Bahasa dan Sastra: Revitalisasi Wayang Beber di Gunungkidul  29 Oktober 2021  ← Back



Kemendikbudristek, 26 Oktober 2021 --- Pada saat ini, pertunjukan wayang masih banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia, seperti wayang kulit dan wayang orang dengan mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata. Namun, ternyata ada wayang beber dengan cerita Panji yang tidak begitu dikenal di masyarakat.
 
Cara pementasan wayang beber memiliki kekhasan, yaitu disajikan dalam lembaran kain yang bergambar lakon-lakon wayang dengan cerita Panji. “Lembaran tersebut dibentangkan atau dibeber dalam bahasa Jawa (semula digulung) supaya penonton dapat melihat gambar dalam cerita Panji itu,” jelas Kepala Balai Bahasa Yogyakarta, Imam Budi Utomo.
 
Saat ini, wayang beber dipercaya masih ada dan tetap mempertahankan bentuk pedalangan serta cerita asli Panji. Wayang beber tersimpan di dua tempat, yaitu di Desa Kedombol, Karang Talun, Pacitan, Jawa Tengah (Jaka Kembang Kuning) dan Dusun Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, DIY (Remeng Mangunjaya).
 
Namun, kemampuan orang dalam mementaskan wayang beber makin terbatas jumlahnya. Sehingga diperlukan upaya pelindungan terhadap seni wayang ini. Revitalisasi sastra lisan dengan mefokuskan kajian pada wayang beber menjadi upaya pelindungannya.
 
Memetakan dan menguji vitalitas seni-seni budaya di Yogyakarta, mengonservasi dengan cara merekam pentas wayang beber versi asli, dan merevitalisasi dengan melaksanakan pelatihan mendalang wayang beber merupakan tahapan kegiatan melindungi seni wayang beber sejak Januari lalu.
 
Kerja sama yang baik antara Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Kelurahan Bejiharjo, Karangmojo, kelompok wayang beber Remeng Mangunjaya, dan rumah produksi diperlukan guna mensukseskan pelindungan wayang beber. Kerja sama tersebut berhasil menyukseskan dua kali latihan untuk pentas dalam konservasi wayang beber Remeng Mangunjaya, September lalu meskipun sempat tertunda akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Devy/Denty)
 
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4955 kali