Kemendikbudristek Gandeng Ibu Penggerak dalam Mengkomunikasikan Program dan Kebijakan  06 November 2021  ← Back




Tangerang Selatan, 5 November 2021 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) bekerja sama dengan komunitas pendidikan terus mengkomunikasikan berbagai program dan kebijakan.
 
“Kami membutuhkan dukungan dari masyarakat agar program dan kebijakan Kemendikbudristek dapat berjalan dengan baik, sehingga perlu adanya kerja sama antara Kemendikbudristek dengan komunitas pendidikan yang sehari-harinya berhubungan langsung dengan masyarakat,” disampaikan Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BKHM, Anang Ristanto, dalam kegiatan Training Of Trainer (ToT) Komunitas Pendidikan dan Kebudayaan di Tangerang Selatan, Jumat (5/11).
 
Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan menggandeng komunitas Ibu Penggerak yang mayoritas anggotanya berperan sebagai orang tua. “Selama kegiatan, kami akan memberikan pembekalan, pelatihan (Training of Trainer) kepada Ibu Penggerak sehingga diharapkan mereka dapat memahami program dan kebijakan Kemendikbudristek serta dapat menyampaikan informasi kepada para ibu lainnya baik di lingkungan rumah maupun sekolah,” jelas Anang.
 
Senada dengan itu, Susi Sukaesih, Koordinator Ibu Penggerak dari Sidina Community mengapresiasi Kemendikbudristek yang melibatkan masyarakat khususnya orang tua dalam menjalankan program dan kebijakan. Menurutnya, melalui kegiatan ini para orang tua mendapat pencerahan terkait isu pendidikan yang sedang marak di masyarakat, seperti Asesmen Nasional (AN). 
 
“Awalnya banyak orang tua yang bingung tentang AN, seperti bagaimana nanti bentuk ujiannya, nilainya, apa yang membedakan dengan Ujian Nasional (UN), dan sebagainya. Dari kegiatan ini kami mendapatkan pencerahan,” ujarnya.
 
Susi juga mengatakan bahwa ibu mempunyai peran yang sangat penting dalam mendidik anak. Baginya, pendidikan tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke sekolah dan pemerintah. Melalui kegiatan ini, ia berharap agar Ibu Penggerak bisa lebih memahami kebijakan Kemendikbudristek, dan nantinya dapat menjadi pemimpin pembelajaran bagi anak-anaknya di rumah serta akan menjadi trainer bagi ibu lainnya dalam menyosialisasikan program-program Kemendikbudristek.
 
“Semoga bisa lebih banyak lagi Ibu Penggerak di daerah-daerah seluruh Indonesia,” harapnya.
 
Kegiatan ToT Komunitas Pendidikan dan Kebudayaan dilaksanakan selama tiga hari mulai 5-7 November 2021. Dalam kegiatan, Ibu Penggerak mendapat pembekalan terkait program dan kebijakan Kemendikbudristek seperti Merdeka Belajar, pendidikan karakter, Asesmen Nasional, kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi. Selama kegiatan, Ibu Penggerak juga dibekali pengetahuan untuk menyusun home curriculum sebagai penyeimbang kurikulum di sekolah yang bisa diterapkan di rumah dalam mendidik anak-anaknya.
 
Selain itu, Ibu Penggerak juga diberikan pengetahuan tentang digital parenting agar para ibu dapat melek digital dalam mendampingi anaknya belajar, pelatihan tentang manajemen emosi, keterampilan berkomunikasi di publik, dan pengembangan diri. Harapannya, para ibu bisa siap dan bahagia selama mendidik anaknya di rumah. Direncanakan, kegiatan ini akan terus dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai komunitas orang tua, sehingga akan semakin banyak bermunculan Ibu Penggerak di berbagai wilayah. (Prima/Denty)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 12440 kali