Bahas Kerjasama Pendidikan, Atdikbud Canberra Pertemukan IPB Dan Swinburne University Of Technology  11 Desember 2021  ← Back



Melbourne, 10 Desember 2021 ---  Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) terus berupaya meningkatkan kerja sama perguruan tinggi di Indonesia dan Australia. Dalam kunjungan kerja ke Melbourne, Atdikbud RI di Canberra, Mukhamad Najib, memfasilitasi pertemuan antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Swinburne University of Technology (SUT) untuk membahas kerjasama antara kedua universitas tersebut, Kamis (9/12).
 
IPB diwakili oleh Farah Fahma dari Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN), sementara SUT diwakili Vice-Chancellor Research Performance and Development, SUT, Alan K.T. Lau, didampingi Director of Transport Innovation Center, M. Akbar Rhamdhani dan International Research Engagement Manager, Anisa Santoso.
 
Disampaikan Atdikbud Najib, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi (Kemdikbudristek) sedang mendorong semangat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka lewat berbagai kebijakan. “Salah satunya, mahasiswa didorong untuk bisa belajar dan mendapatkan pengalaman dari kampus-kampus lain, termasuk kampus luar negeri. Begitu pun dosen-dosen Indonesia, didorong untuk memiliki pengalaman internasional seperti melakukan visiting research dan visiting lecture di kampus-kampus luar negeri,” tutur Najib.
 
Najib menilai, agar program ini sukses, maka diperlukan universitas mitra di luar negeri yang bersedia menjadi tuan rumah atau host university. “Maka dalam kesempatan ini, saya mengajak Swinburne University of Technology menjadi salah satu kampus mitra dalam implementasi Medeka Belajar-Kampus Merdeka,” jelas Najib.
 
“Kampus-kampus di Indonesia perlu mitra luar negeri yang berkualitas sebagai tempat mahasiswa dan dosen melakukan pengayaan. Saya selalu mengajak kampus-kampus di Australia untuk bermitra dengan universitas di Indonesia, dalam hal ini saya mempertemukan SUT dan IPB agar bisa saling mengenal dan selanjutnya bisa membangun kemitraan yang produktif,”  tutur Najib.
 
Farah Fahma selaku perwakilan IPB, dalam kesempatan ini menyampaikan profil IPB sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan Departemen Teknologi Industri Pertanian sebagai salah satu departemen yang mengelola program internasional. “TIN IPB menyiapkan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang mampu mengembangkan agroindustri berkelanjutan melalui pendekatan yang terintegrasi dalam menciptakan nilai tambah produk pertanian dan sumber daya alam lainnya,” jelas Farah.
 
“Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada program internasional, kami mewajibkan mahasiswa untuk belajar satu sampai dua semester di universitas mitra, baik dalam bentuk summer course program, international conference, credit earning maupun joint research. Oleh karena itu kami berharap SUT bisa menjadi salah satu mitra internasional kami,” ujar Farah.
 
Merespons hal tersebut, Alan menyampaikan bahwa SUT telah memiliki pengalaman yang banyak dalam pengembangan kerja sama internasional, baik dengan universitas maupun dengan industri. “Bahkan SUT telah memiliki cabang di Malaysia. Banyaknya mahasiswa internasional dan dosen yang melakukan kegiatan internasional akan sangat baik dalam meningkatkan peringkat universitas. Maka,  kami menyambut baik niatan IPB untuk bekerja sama mengirimkan mahasiswa dan dosennya ke Swinburne,” tutur Alan.
 
Alan juga menyampaikan bahwa inovasi dalam bidang pertanian termasuk pertanian cerdas atau smart farming menjadi salah satu area penting yang dikembangkan di Swinburne. “Jujur saya katakan, selain e-commerce, pertanian merupakan bidang yang sangat prospektif. Saya sangat mendukung apabila IPB bisa bekerja sama dalam pengembangan inovasi digital khususnya di bidang pertanian,” jelas Alan.
 
Alan juga menuturkan dirinya bersedia berbagi rahasia dalam meningkatkan peringkat universitas di tingkat dunia. “Menurut saya, Indonesia bisa meningkatkan peringkat internasional meski anggaran dananya terbatas. Lami di Swinburne memiliki pengalaman bagaimana meningkatkan peringkat internasional secara signifikan. Kami siap untuk bertukar pikiran mengenai hal ini kepada kampus-kampus di Indonesia, termasuk dengan IPB,” tutup Alan.*** (Atdikbud Canberra/ Lydia Agustina/ Seno Hartono).
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3117 kali