KBRI Tokyo Gagas Kerja Sama Dengan Universitas Tohoku dan Perusahaan Kesehatan di Sendai, Jepang  29 Desember 2021  ← Back



Tokyo, 29 Desember 2021 --- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo yang dipimpin Wakil Kepala Perwakilan RI (Wakeppri) Tri Purnajaya didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Atdikbud RI) Yusli Wardiatno melakukan kunjungan kerja ke Kyosei Medical Research Institute dan Tohoku Fukushi University di Kota Sendai, Prefektur Miyagi, Jepang, Senin (20/12).
 
Akademisi dan pengajar dari Universitas Indonesia, Corina D.S. Riantoputra ikut serta dalam delegasi. Corina tengah menjalankan tugas sebagai dosen tamu di Ochanomizu University, Bunkyo City, Tokyo. Delegasi KBRI Tokyo diterima General Manager Kyosei Medical Research Institute, Takeshi Sato.
 
Delegasi mendapat paparan tentang kelebihan dan kekurangan “BAK Therapy” yang dikembangkan sebagai metode pengobatan penyakit kanker oleh sebuah tim peneliti yang salah satunya berasal dari Tohoku Fukushi University, Nobuhide Watanabe. Pertemuan juga dihadiri Peneliti Taizou Ooshiro dari Tohoku University yang memiliki keahlian art therapy for dementia atau terapi seni bagi pasien penderita demensia.
 
Diakui Wakeppri Tri Purnajaya, dirinya sangat terkesan dengan metode dan teknologi yang dikembangkan perusahaan ini. “Saya melihat prospek yang bagus untuk dikembangkan di Indonesia, mengingat penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak dihadapi warga Indonesia,” tutur Tri pada kesempatan ini.
 
“Menurut Kementerian Kesehatan RI, ada sekitar 600 ribu sampai dengan satu juta penduduk Indonesia yang mencari pengobatan ke luar negeri, dan total dana yang keluar untuk keperluan kesehatan yang berobat di luar negeri mencapai 11,5 miliar dolar AS atau setara Rp164 triliun per tahun. Jadi, penting sekali metode ini dipasarkan di Indonesia,” ucap Tri.
 
Atdikbud Yusli Wardiatno yang melihat langsung laboratorium dan kerja para ilmuwan dalam lab, juga memuji pengembangan metode dan teknologi ini. “Terapi ini menarik untuk dikerja samakan dengan perguruan tinggi yang memiliki rumah sakit pendidikan. Teknologi ini sangat maju dan tentu akan menarik minat masyarakat Indonesia karena efek samping yang minimal dibandingkan metode lain dalam pengobatan kanker. Saya ingin perguruan tinggi yang memiliki rumah sakit pendidikan dapat bekerja sama dan belajar serta mampu mengembangkannya ke depan,” harap Yusli.
 
Kunjungan Delegasi Indonesia ke Tohoku University diterima  Executive Vice President for General Affairs, Financial Affairs and International Affairs Toshiya Ueki beserta Aya Saito dan Andi Holik Ramdani dari Divisi Global Engagement. Wakeppri Tri memaparkan tujuan kunjungan dan fokus bidang-bidang kerja sama yang sedang diupayakan KBRI Tokyo.
 
“Salah satu tugas kami dalam bidang pendidikan dan riset adalah menjalin kerja sama antara lembaga pendidikan dan riset di Jepang dengan di Indonesia. Saat ini kami memfokuskan diri pada pengembangan kerja sama dalam bidang kesehatan, energi baru dan terbarukan, keamanan pangan dan manajemen bencana alam,” tegas Tri dalam pertemuan tersebut.
 
Ditambahkan Atdikbud Yusli, KBRI juga memiliki tugas peningkatan paparan seni budaya Indonesia di negeri sakura. Pernyataan Atdikbud Yusli ini disambut tawaran positif dari Wakil Rektor Toshiya Ueki agar KBRI ikut mengisi kegiatan universitas dengan tampilan budaya, berhubung universitas akan menggelar kegiatan ulang tahun ke-115 di tahun 2022.
 
“Kami tentu akan dengan senang hati berkontribusi tahun depan dalam acara Dies Natalis Tohoku University ke-115. KBRI juga berharap dukungan Tohoku University dalam peringatan hubungan 65 tahun Indonesia-Jepang pada tahun 2023 nanti,” pungkas Yusli. *** (Atdikbud Tokyo/ Lydia Agustina/ Seno Hartono).
 
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3575 kali