Peringati Hari Disabilitas Internasional 2021, Kemendikbudristek Apresiasi PDBK Berprestasi 05 Desember 2021 ← Back
Bandung, 4 Desember 2021 --- Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap tanggal 3 Desember, menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas, serta memberikan dukungan dalam meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk itu, seperti tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menyelenggarakan Ajang Kreasi dan Apresiasi – Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK) HDI tahun 2021 yang digelar sejak 21 November 2021.
Dari 543 total peserta AKA-PDBK yang mengirimkan karyanya, Kemendikbudristek memberikan apresiasi dan penghargaan kepada enam penampil terbaik pada bidang seni, olah raga, keterampilan, dan karya nyata lainnya pada lima kategori yaitu kategori tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis.
“Selamat kepada kalian yang telah menjadi juara pada AKA-PDBK tahun ini. Bagi yang belum menjadi juara, sebetulnya kalian sudah menjadi juara karena kalian telah mengalahkan diri kalian untuk bermalas-malasan kemudian bersungguh-sungguh berlatih secara terus menerus dan berani membuktikan diri,” terang pelaksana tugas (plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi saat menutup acara AKA-PDBK HDI Tahun 2021 secara daring, pada Sabtu (4/12).
Pagelaran AKA-PDBK, kata Asep Sukmayadi, merupakan upaya menciptakan kecerdasan kehidupan bangsa dengan menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan merata terutama bagi peserta didik berkebutuhan khusus. “Kita ingin memberikan kesempatan yang luas kepada adik-adik PDBK untuk turut berpartisipasi. Kita menyadari bahwa keterbatasan bukan berarti tidak bisa berkarya karena dibalik keterbatasan ada potensi yang luar biasa,” ujar Asep Sukmayadi.
Melalui ajang ini, Asep berharap dapat memberikan dorongan atau motivasi yang kuat bagi PDBK lainnya untuk dapat mengaktualisasikan diri dan turut berkompetisi hingga mencapai puncak prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. “Adik-adik di sini merupakan sumber inspirasi dan kita bangga karena kalian tentunya sudah memiliki cita-cita dan berkehendak untuk bisa bermanfaat bagi diri kita dan bagi orang lain,” ucap Asep Sukmayadi.
Untuk diketahui, para peserta AKA-PDBK HDI adalah peserta didik pada satuan pendidikan khusus jenjang SDLB/SMPLB/SMALB dan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif jenjang SD/SMP/SMA/SMK/ Pendidikan Masyarakat/Program Paket yang sederajat. Untuk kategori tunanetra diikuti oleh 88 siswa, kategori tunarungu diikuti oleh 260 siswa, kategori tunagrahita diikuti oleh 177 siswa, kategori tunadaksa diikuti oleh 31 siswa, kategori autis diikuti oleh 44 siswa, dan kategori tunaganda diikuti oleh 3 siswa.
Enam penampil terbaik untuk peserta didik tunanetra adalah Siti Nurazizah dan Syipa Aulia dari SLB A Budi Nurani, Jawa Barat, Diah Ayu Putri Maharani dari SLB Negeri Surakarta, Yenny Melania Alicia dari SLB A Elsafan, DKI Jakarta, Fedya Jelila dari SKH Negeri 01 Kota Serang, dan Ahmad Subhan dari SLB Negeri Kalirejo Bojonegoro.
Pada kategori peserta didik tunarungu, enam penampil terbaik adalah Hasna Nurwida Aznam dari SLB Negeri 2 Bantul, Ferdi Firmansyah Pratama dari SLB Permata Ciranjang, Nasyiva Lailatul Sauqina dari SLB Negeri Manisrejo Madiun, Usiani Wastika dari SLB Negeri Surakarta, Tabah Setiawan dari SLB Negeri Taman Winangun Kebumen, dan Amara Aprilia dari SLB Negeri Sukoharjo.
Selanjutnya, pada kategori peserta didik tunagrahita, enam penampil terbaik adalah Raya Renka Karuniawan dari SLB Negeri Surakarta, Siti Ma’rifah dari SLB Marsudi Putra I Yogyakarta, Ridwan Saputro dari SMK N 1 Sidoarjo, Badarudin dari SLB Negeri 31 PKLK Pangkalpinang, Feri Kurniawan dari SLB Muji Utomo Jawa Timur, dan Faishol Machmud dari SLB C Kemala Bhayangkari 2 Gresik.
Pada kategori peserta didik tunadaksa, enam penampil terbaik adalah Refa Latisha Amaliana dari SLB D YPAC Jawa Barat, Tyra Salbiah dari SLB BC Purnama Jawa Barat, Rizki Ajeli Habibi dan Muhammad Rasikh Firdaus dari SLB D YPAC Surakarta, Dewa Ayu Yulia dari SLB D YPAC Cabang Bali-TKSDSMP, dan Eko Septian dari SLB Negeri Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang.
Untuk kategori peserta didik autis, enam penampil terbaik adalah Muhammad Umar Bima Maulana dari SD Islamadina Jawa Tengah, Kirana Alodya Pricilla Figueiredo dari SMP N 40 Surabaya, Muhammad Arkazora Agdrihan dari SMP Al Firdaus Jawa Tengah, Andika Nugraha dari SLB PGRI Cisaat Jawa Barat, Fatimah Azzahra Daulay dari SLB Negeri Autis Sumatera Utara, dan Tantri Andini Leila Maheswari dari SMP Al Firdaus Jawa Tengah.
Kepada para penampil terbaik ini, lanjut Asep, pemerintah akan terus berupaya untuk menjamin karir belajar melalui pendidikan hingga perguruan tinggi untuk menjadi seorang profesional. “Tahun depan kita akan perluas lagi kesempatan adik-adik untuk memiliki karir yang lebih jauh, memperkuat ilmu dan memperluas wawasan,” kata Asep Sukmayadi.
Untuk diketahui, pada tahun 2020, pemerintah telah memberikan beasiswa kepada PDBK berprestasi untuk melanjutkan pendidikannya di peguruan tinggi. Penerima beasiswa ini tersebar di enam perguruan tinggi yaitu Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, IKIP Jember, dan ISI Yogyakarta.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#IndonesiaTumbuh
#IndonesiaMaju
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 760/sipres/A6/XII/2021
Dari 543 total peserta AKA-PDBK yang mengirimkan karyanya, Kemendikbudristek memberikan apresiasi dan penghargaan kepada enam penampil terbaik pada bidang seni, olah raga, keterampilan, dan karya nyata lainnya pada lima kategori yaitu kategori tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autis.
“Selamat kepada kalian yang telah menjadi juara pada AKA-PDBK tahun ini. Bagi yang belum menjadi juara, sebetulnya kalian sudah menjadi juara karena kalian telah mengalahkan diri kalian untuk bermalas-malasan kemudian bersungguh-sungguh berlatih secara terus menerus dan berani membuktikan diri,” terang pelaksana tugas (plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi saat menutup acara AKA-PDBK HDI Tahun 2021 secara daring, pada Sabtu (4/12).
Pagelaran AKA-PDBK, kata Asep Sukmayadi, merupakan upaya menciptakan kecerdasan kehidupan bangsa dengan menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan merata terutama bagi peserta didik berkebutuhan khusus. “Kita ingin memberikan kesempatan yang luas kepada adik-adik PDBK untuk turut berpartisipasi. Kita menyadari bahwa keterbatasan bukan berarti tidak bisa berkarya karena dibalik keterbatasan ada potensi yang luar biasa,” ujar Asep Sukmayadi.
Melalui ajang ini, Asep berharap dapat memberikan dorongan atau motivasi yang kuat bagi PDBK lainnya untuk dapat mengaktualisasikan diri dan turut berkompetisi hingga mencapai puncak prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. “Adik-adik di sini merupakan sumber inspirasi dan kita bangga karena kalian tentunya sudah memiliki cita-cita dan berkehendak untuk bisa bermanfaat bagi diri kita dan bagi orang lain,” ucap Asep Sukmayadi.
Untuk diketahui, para peserta AKA-PDBK HDI adalah peserta didik pada satuan pendidikan khusus jenjang SDLB/SMPLB/SMALB dan satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif jenjang SD/SMP/SMA/SMK/ Pendidikan Masyarakat/Program Paket yang sederajat. Untuk kategori tunanetra diikuti oleh 88 siswa, kategori tunarungu diikuti oleh 260 siswa, kategori tunagrahita diikuti oleh 177 siswa, kategori tunadaksa diikuti oleh 31 siswa, kategori autis diikuti oleh 44 siswa, dan kategori tunaganda diikuti oleh 3 siswa.
Enam penampil terbaik untuk peserta didik tunanetra adalah Siti Nurazizah dan Syipa Aulia dari SLB A Budi Nurani, Jawa Barat, Diah Ayu Putri Maharani dari SLB Negeri Surakarta, Yenny Melania Alicia dari SLB A Elsafan, DKI Jakarta, Fedya Jelila dari SKH Negeri 01 Kota Serang, dan Ahmad Subhan dari SLB Negeri Kalirejo Bojonegoro.
Pada kategori peserta didik tunarungu, enam penampil terbaik adalah Hasna Nurwida Aznam dari SLB Negeri 2 Bantul, Ferdi Firmansyah Pratama dari SLB Permata Ciranjang, Nasyiva Lailatul Sauqina dari SLB Negeri Manisrejo Madiun, Usiani Wastika dari SLB Negeri Surakarta, Tabah Setiawan dari SLB Negeri Taman Winangun Kebumen, dan Amara Aprilia dari SLB Negeri Sukoharjo.
Selanjutnya, pada kategori peserta didik tunagrahita, enam penampil terbaik adalah Raya Renka Karuniawan dari SLB Negeri Surakarta, Siti Ma’rifah dari SLB Marsudi Putra I Yogyakarta, Ridwan Saputro dari SMK N 1 Sidoarjo, Badarudin dari SLB Negeri 31 PKLK Pangkalpinang, Feri Kurniawan dari SLB Muji Utomo Jawa Timur, dan Faishol Machmud dari SLB C Kemala Bhayangkari 2 Gresik.
Pada kategori peserta didik tunadaksa, enam penampil terbaik adalah Refa Latisha Amaliana dari SLB D YPAC Jawa Barat, Tyra Salbiah dari SLB BC Purnama Jawa Barat, Rizki Ajeli Habibi dan Muhammad Rasikh Firdaus dari SLB D YPAC Surakarta, Dewa Ayu Yulia dari SLB D YPAC Cabang Bali-TKSDSMP, dan Eko Septian dari SLB Negeri Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang.
Untuk kategori peserta didik autis, enam penampil terbaik adalah Muhammad Umar Bima Maulana dari SD Islamadina Jawa Tengah, Kirana Alodya Pricilla Figueiredo dari SMP N 40 Surabaya, Muhammad Arkazora Agdrihan dari SMP Al Firdaus Jawa Tengah, Andika Nugraha dari SLB PGRI Cisaat Jawa Barat, Fatimah Azzahra Daulay dari SLB Negeri Autis Sumatera Utara, dan Tantri Andini Leila Maheswari dari SMP Al Firdaus Jawa Tengah.
Kepada para penampil terbaik ini, lanjut Asep, pemerintah akan terus berupaya untuk menjamin karir belajar melalui pendidikan hingga perguruan tinggi untuk menjadi seorang profesional. “Tahun depan kita akan perluas lagi kesempatan adik-adik untuk memiliki karir yang lebih jauh, memperkuat ilmu dan memperluas wawasan,” kata Asep Sukmayadi.
Untuk diketahui, pada tahun 2020, pemerintah telah memberikan beasiswa kepada PDBK berprestasi untuk melanjutkan pendidikannya di peguruan tinggi. Penerima beasiswa ini tersebar di enam perguruan tinggi yaitu Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, IKIP Jember, dan ISI Yogyakarta.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar
#IndonesiaTumbuh
#IndonesiaMaju
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 760/sipres/A6/XII/2021
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 958 kali
Editor :
Dilihat 958 kali