KBRI Tokyo Dorong Kerja Sama IIVOSMA dengan Kampus KOSEN Jepang  26 Maret 2022  ← Back



Tokyo, 25 Maret 2022 --- Transformasi pendidikan tinggi vokasi telah menjadi salah satu prioritas utama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode 11: Kampus Merdeka Vokasi pada 25 Mei 2021 lalu.
 
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Tokyo, Yusli Wardiatno, mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut sangat visioner untuk memastikan alumni sekolah vokasi mendapatkan ilmu dan kompetensi dengan baik sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang memadai. “KBRI Tokyo berkomitmen terus menyukseskan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dengan mendorong kolaborasi perguruan-perguruan tinggi di Jepang dan Indonesia,” ucap Atdikbud Yusli ketika dihubungi, Kamis (24/3).
 
Diterangkan Atdikbud Yusli, berbagai upaya kolaborasi dan promosi terus digencarkan dalam upaya mendorong implementasi kebijakan pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang lebih baik. “Apalagi, Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek terus mendorong generasi muda Indonesia untuk bermobilitas internasional. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tuturnya.
 
Sebelumnya, Atdikbud Yusli melakukan kunjungan kerja ke National Institute of Technology (NIT) pada Senin (14/3) dan memenuhi undangan Takayama College of Car Technology pada Selasa (15/3) lalu. Tujuan pertemuan Atdikbud dengan NIT untuk memperkenalkan Program Indonesian International Vocational Student Mobility Award (IIVOSMA) yang baru saja diluncurkan oleh Kemdikbudristek, dengan harapan ada beberapa KOSEN yang dapat dijadikan mitra.
 
Dijelaskan Atdikbud Yusli, NIT mengorganisasikan sebanyak 51 Sekolah Tinggi Teknologi (KOSEN) di seluruh Jepang dengan lokasi 55 kampus, termasuk lima perguruan tinggi teknologi maritim. “KOSEN menyediakan sistem pendidikan tinggi yang unik dan sukses, di mana KOSEN mengemas pendidikan teknik utama lima tahun ditambah kursus lanjutan dua tahun, di bawah kerja sama yang erat dengan industri,” ucap Atdikbud Yusli yang mengapresiasi sistem ini mendorong alumni KOSEN menjadi sumber daya manusia (SDM) ahli teknik praktis dan kreatif tingkat atas.
 
Sistem KOSEN sendiri adalah sistem pendidikan formal Jepang yang didirikan pada masa pertumbuhan ekonomi Jepang yang pesat dan merespons kebutuhan industri. Hal ini, diyakini Atdikbud Yusli, sesuai dengan semangat Kampus Merdeka Vokasi yang terus mendorong link and match antara kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri.
 
“Selain itu, KOSEN sangat strategis dijadikan mitra program IIVOSMA, karena selain diakui secara internasional pada kualitas pelatihan kejuruan tingkat tinggi, tetapi juga karena respons cepat mereka terhadap kebutuhan industri Jepang, khususnya sektor manufaktur. Dengan fasilitas pelatihan yang lengkap, perguruan tinggi KOSEN Jepang mampu menjembatani kesenjangan keterampilan. Pengusaha di Jepang secara umum sangat ingin merekrut alumni KOSEN karena kepercayaan mereka terhadap lulusan KOSEN,” terang Yusli.
 
Bidang Pendidikan yang ditawarkan di KOSEN, antara lain Teknik Mesin dan Material, Teknik Kelistrikan dan Elektronika, Teknologi Informasi, Teknik Biologi dan Kimia, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur, dan Teknik Kelautan/Maritim. Dalam kunjungan di NIT, Atdikbud diterima Senior Director for International Affairs, Hiroyuki Aoki,
Director International Affairs, Junichi Hirata, Director of International Affairs and Planning Division, Takashi Ishino; Deputy Director of International Affairs and Planning Division, Hideaki Maeda; dan Unit Chief of International Affairs and Planning Division, Yukihiro Matsunaga.
 
Sementara itu, kunjungan ke Takayama College of Car Technology dilakukan Atdikbud Tokyo dalam mengupayakan kerja sama multipihak dalam bidang teknologi otomotif. Pihak yang direncanakan bekerja sama antara lain Kabupaten Barru, ANC Japan Co. Ltd. (sebuah perusahaan yang dikelola diaspora), Kota Takayama dan Takayama College of Car Technology. Pada kunjungan kerjanya, Atdikbud diterima Rektor Sakai Susume, Direktur Tata Usaha Kawabata Haruhiko, Sekretaris Jenderal Sakashita Naotoshi dan Kepala Lab Pelatihan Suganuma Yoshikazu.
 
“Dengan kerja sama ini diharapkan ke depan akan ada pengiriman alumni SMK atau sekolah sederajat yang dididik di Takayama College of Car Technology selama 2 tahun untuk disiapkan untuk peningkatan SDM di Indonesia dari pendidikan vokasi sekaligus memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Jepang yang struktur penduduknya sangat didominasi oleh orang berusia lanjut,” ungkap Atdikbud Yusli.
 
“Kerja sama semacam ini dapat memiliki dua target, yakni meningkatkan kompetensi alumni pendidikan kejuruan Indonesia melalui sekolah vokasi di luar negeri, dan juga merupakan salah satu strategi memanfaatkan secara positif bonus demografi Indonesia bila selepas sekolah terserap pasar Jepang,” papar Yusli yang menyatakan kekagumannya saat diajak berkeliling melihat fasilitas canggih Takayama College of Car Technology, baik ruang kelas, bengkel, asrama dan auditorium.
 
Rektor Takayama College of Car Technology, dalam diskusinya, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar sekolah vokasi Jepang adalah sedikitnya program yang ditawarkan dalam bahasa Inggris dan ketersediaan beasiswa dibanding sekolah pendidikan nonvokasi pada umumnya.
 
“Saya mengusulkan untuk membuat program khusus bagi warga Indonesia sehingga tidak harus menguasai bahasa Jepang dengan kemampuan Japanese Language Proficiency Test N-2 atau N-1, tetapi cukup misalnya hanya N-3 atau bahkan N-4,” tutur Rektor Sakai.
 
Dalam kunjungan kerjanya ke Takayama, Atdikbud juga diterima Wakil Walikota Takayama Ryosuke Nishikura. Pada pertemuan tersebut, Wakil Walikota mengungkapkan komitmennya untuk mendukung kedatangan warga Indonesia melakukan studi di lembaga pendidikan yang ada di wilayahnya.*** (Atdikbud Tokyo/ Lydia Agustina/ Seno Hartono).


Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1832 kali