Untidar Magelang dan Belarusian State Agricultural Academy Terus Dorong Kerja Sama Bidang Riset  23 Maret 2022  ← Back



Belarus, Kemendikbudristek --- Universitas Tidar (Untidar) Magelang, Indonesia, terus berupaya meningkatkan kontribusi terhadap pendidikan tinggi dan penelitian melalui kolaborasi internasional dengan menyelenggarakan kegiatan seminar internasional bertajuk “Sustainable Agriculture in Indonesia and Belarus” bekerja sama dengan Belarusian State Agricultural Academy (BSAA), Gorki, Belarus, yang dilaksanakan pada 23 Maret 2022 secara hibrida. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) oleh Rektor kedua universitas pada awal tahun ini. Seminar Internasional ini diikuti oleh civitas akademika kedua universitas termasuk dosen, mahasiswa, dan peneliti.
 
Turut hadir memberikan sambutan pada seminar ini Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Jose Tavares, yang menyambut baik dilaksanakannya seminar sebagai wujud nyata tindak lanjut perjanjian kerja sama kedua universitas. Tindak lanjut kerja sama kedua universitas dituangkan dalam Plan of Action yang disusun bersama untuk memberikan hasil nyata kerja sama akademik dan penelitian. “Topik sustainable agriculture di Indonesia dan Belarus adalah sangat relevan untuk dunia kita saat ini. Beberapa isu terkait yang mengemuka di antaranya dampak lingkungan akibat aktivitas pertanian, berkurangnya tingkat kesuburan tanah, peningkatan permintaan ketersediaan air bagi kegiatan pertanian, serta polusi lingkungan yang disebabkan penggunaan bahan kimia yang intens di bidang pertanian,” paparnya.
 
Kegiatan Kuliah Umum kolaborasi antara UNTIDAR dan BSAA ini merupakan kuliah perdana antara kedua universitas. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan nota kesepahaman beberapa waktu yang lalu dilaksanakan. “MoU yang ditandatangani oleh kedua Rektor memuat kesepakatan kerja sama dalam pengembangan Tri Dharma Pendidikan yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, antara lain: pelaksanaan seminar/ simposium bersama, pengembangan program double degree, pertukaran mahasiswa serta tenaga pengajar, pelaksanaan penelitian dan kegiatan illmiah bersama, pertukaran bahan teknis serta publikasi jurnal ilmiah, pengajaran bahasa dan pertukaran budaya,” jelas Rektor UNTIDAR, Mukh Arifin,
 
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Usman Siswanto menekankan bahwa perubahan iklim mengancam sektor pertanian. Ancaman ini menjadi lebih serius ketika jumlah populasi dunia akan terus tumbuh hingga tahun 2050. “Bertambahnya populasi berarti bertambah pula kebutuhan pangan. Permintaan air dan energi pun akan meningkat sedangkan ancaman perubahan iklim menjadi tantangan sendiri dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ini,” jelasnya pada Kuliah Umum Suistanable Agriculture in Indonesia & Belarus, Kerjasama antara UNTIDAR Belarusia State Agriculture Academy (BSAA), Rabu (23/03).
 
Cuaca yang ekstrem berpengaruh pada kualitas dan jumlah produksi terutama untuk kedelai, gandum, beras dan jagung yang saat ini merupakan dua pertiga dari sumber makanan populasi di dunia. Jika tidak segera ditangani maka akan menjadi permasalahan besar bagi ketahanan pangan dunia. “Penerapan sistem dan produksi yang tepat dapat menjadi solusi seperti sistem tanaman-ternak, budidaya tanaman terpadu, pertanian konservasi, agroforestry, pertanian peka nutrisi, pengelolaan hutan berkelanjutan dan pengelolaan perikanan berkelanjutan,” tambahnya.
 
Tamara Nikolaevna Myslyva, Head of The Department of Geodesy and Photogrammetry, BSAA memaparkan kondisi lahan dan pangan dari negara Belarusia. “Lahan pertanian di Belarusia mencapai 41% dari total area, lahan hutan 42%, lahan air dan rawa 6% serta 11% lahan lainnya. Hasil utama pertanian adalah kentang dan gandum serta hasil peternakan meliputi daging sapi dan susu,” paparnya. Belarusia juga terdampak akibat perubahan iklim ekstrem saat ini. Salah satu yang dipertimbangkan untuk mengatasi kondisi ini adalah keterlibatan teknologi modern yang disesuaikan untuk membantu petanian dan juga peternakan.
 
Fakultas Pertanian UNTIDAR akan menjadi menjadi titik fokus pembahasan pengembangan rencana aksi antar kedua universitas pada tahun 2022. Tetapi tidak menutup kemungkinan Fakultas lain akan ikut bergabung seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Fakultas Ekonomi. Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrida dengan mengundang  perwakilan mahasiswa, dosen serta masyarakat umum di Gedung Kuliah Umum dr. H. Suparsono UNTIDAR dan juga diikuti secara daring melalui platform Zoom dan Youtube Universitas Tidar. Sedangkan di Belarus, kegiatan ini dilaksanakan di gedung pertemuan Universitas BSAA dengan diikuti pula oleh mahasiswa, dosen dan civitas akademika lainnya. (Adi Nuryanto/Seno Hartono)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 395 kali