Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Dikukuhkan Jadi Presiden Pertama Asosiasi Atdikbud se-AS  06 Juni 2022  ← Back



Washington D.C., 25 Mei 2022 ---   Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Rosan Perkasa Roeslani, menilai tahun 2022 adalah tahun yang sangat mengesankan bagi Indonesia, karena tahun ini Indonesia merayakan 73 tahun hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. “Pada tahun ini pula, Indonesia melaksanakan puncak acara Presidensi G20 di Bali, Indonesia pada Oktober 2022,” ucap Dubes Rosan dalam sambutannya pada Resepsi Diplomatik Peluncuran Asosiasi Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) se-Amerika Serikat di Washington, D.C., A.S, (Washington Educational and Cultural Attaché Association/ WECAA), Rabu (25/5).
 
Dalam kesempatan ini, Dubes Rosan atas nama Indonesia diapresiasi atas kesediaannya sebagai tuan rumah sekaligus kepemimpinannya dalam mendukung pendirian asosiasi, di mana Atdikbud RI untuk AS, Popy Rufaidah, ditetapkan sebagai Presiden Pertama WECAA. Atdikbud Popy juga merupakan salah satu pendiri asosiasi.
 
Acara dihadiri lebih dari seratus hadirin yang terdiri dari perwakilan dari pemerintah AS, para duta besar, kuasa usaha ad interim, wakil kepala misi kedutaan, atase, dan penasihat dari berbagai kedutaan besar di Washington, D.C., dan mitra terkait yang berasal dari pemerintah setempat, universitas, industri, asosiasi di bidang pendidikan, seni dan budaya, pusat penelitian, media dan lembaga think tank.
 
Dubes Rosan mengungkapkan, pada Presidensi G20, tema bidang pendidikan dan kebudayaan yang diusung Indonesia salah satunya adalah kemitraan, dan ini sejalan dengan tujuan WECAA, yaitu memperkuat hubungan antar Atase Pendidikan dan Kebudayaan di kedutaan yang ada di Washington DC dengan Amerika Serikat.
 
“WECAA berperan strategis sebagai fasilitator untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah AS, menjalin jejaring hubungan antar kedutaan se-AS melalui para Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan meningkatkan kegiatan pertukaran di bidang akademik, budaya, dan olahraga di kalangan pemuda, pelajar, pendidik, seniman, dan pemimpin pemula di Amerika Serikat dan negara lain,” ucap Dubes Rosan.
 
Perwakilan pemerintah AS yang memberikan sambutan pada acara adalah Deputi Asisten Sekretaris Program Akademik, Biro Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Luar Negeri AS (Deputy Assistant Secretary for Academic Programs, Bureau of Education and Culture, US Department of State), Ethan Rosenzweig, dan Sekretaris Negara Bagian Distrik Columbia (Secretary of State for the District of Columbia), Kimberly Bassett.
 
Ethan menguraikan bahwa diplomasi merupakan penguat hubungan antar negara melalui beragam bentuk. “Diplomasi pendidikan, diplomasi budaya, diplomasi seni dan diplomasi olah raga adalah beberapa contohnya,” tutur Ethan.
 
Ditambahkan Ethan, hubungan kemitraan para atase pendidikan dan kebudayaan dengan Biro Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Luar Negeri AS amat strategis dalam mendukung people-to-people contact. “Selain itu, program pertukaran, diplomasi, person-to-person relationship harus kita jaga, agar terjalin kolaborasi yang dapat dicapai,” terang Ethan.
 
Sementara itu, Sekretaris Negara Bagian D.C., Kimberley Bassett, menuturkan hubungan dan pertukaran antar negara di dunia berperan menjadi katalis untuk meningkatkan pemahaman antar bangsa-bangsa di dunia serta meningkatkan kesempatan pertukaran antar warga negara dan memperkuat persahabatan yang berkelanjutan.
                                  
Dewan Direksi WECAA sekaligus pendiri asosiasi, Jan Du Plain, yang merupakan CEO Du Plain Global Enterprises, Inc. dan Victor Sibhlie selaku Pemimpin Redaksi dan Penerbit Washington Diplomat, mengapresiasi acara ini menuturkan bahwa organisasi ini telah dipersiapkan selama tiga tahun dan merupakan gagasan Atdikbud RI di Washington D.C., Popy Rufaidah.
 
Dubes Rosan berharap susunan pengurus asosiasi yang baru terbentuk dapat terus bekerja sama dengan KBRI Washington, D.C. dan kedutaan besar lainnya yang bertempat di Washington, D.C., guna meningkatkan saling pengertian dan persahabatan dalam komunitas diplomatik.
 
Angklung interaktif dimainkan bersama dengan lagu Imagine dari John Lenon dipandu oleh Konduktor dan Penggubah Not Angklung dari Schweinhuit Angklung di Maryland, Ari Peach.*** (Atdikbud Washington D.C./ Lydia Agustina/ Seno Hartono)


Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3700 kali