Kembali Gelar Ambassador Goes to Campus, KBRI Tokyo Pukau Mahasiswa Jepang dengan Wayang Golek  30 Juni 2022  ← Back



Tokyo, 24 Juni 2022 --- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo mengembangkan suatu program yang diberi nama Ambassador Goes to Campus (AGTC) untuk mempererat hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang, khususnya mempromosikan dan meningkatkan kolaborasi pendidikan dan kebudayaan Indonesia bersama Jepang. Usai berkunjung ke Keio University 13 Mei lalu dan Hokkaido University pada 17 Juni lalu, AGTC digelar kembali di Waseda University, Tokyo, Kamis (23/6).
 
Diterangkan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Tokyo, Yusli Wardiatno, acara ini dibuka dengan Kuliah Umum Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, dan ditutup dengan penampilan Budaya Indonesia serta pertemuan dengan pimpinan universitas, serupa dengan dua acara sebelumnya. 
 
Dubes Heri, dalam kesempatan ini, mengambil tema Indonesia-Japan Trade Relation: Past, Present and Future dalam penyampaian kuliah umumnya dan mengupas bagaimana kondisi perdagangan Indonesia di masa pra-kolonial, kolonial dan kini.
 
“Saya ingin mahasiswa Jepang dan dari negara lainnya, termasuk Indonesia, mengenal sejarah perdagangan dan juga situasi terkini dalam hubungan perdagangan Indonesia dan Jepang. Mahasiswa juga perlu mendapat pengetahuan tentang pentingnya hubungan Indonesia dan Jepang dalam menjaga situasi ekonomi regional maupun global,” papar Dubes Heri di hadapan sekitar 400 mahasiswa. Beliau juga menambahkan pentingnya Jepang meningkatkan impor dari negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), terutama Indonesia, untuk mengurangi ketergantungan dari negara tertentu.
 
Selepas memberi kuliah umum, Dubes Heri Akhmadi juga bertemu Rektor Waseda University, Aiji Tanaka. Dalam pertemua tersebut, Dubes Heri menjelaskan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan menyampaikan keinginan Menteri Perhubungan Republik Indonesia untuk bekerja sama dalam pengembangan kapasitas dari staf atau dosen yang bekerja di lembaga pendidikan yang ada di lingkungan kementeriannya.
 
“Harapan dan keinginan Dubes disambut baik oleh Rektor Waseda yang memang ingin agar lebih banyak lagi WNI yang menuntut ilmu di kampusnya,” ucap Atdikbud Yusli.
 
Atdikbud Yusli mengungkapkan, program ini memiliki keunikan dalam mempererat hubungan kedua negara. “Ide Pak Dubes dalam menggabungkan diplomasi pendidikan dan budaya sangat cemerlang. Apalagi dalam kuliahnya, Dubes menggunakan Bahasa Indonesia sehingga secara langsung ikut mengenalkan Bahasa Indonesia pada warga muda Jepang,” terang Yusli.
 
Selain mendapatkan wawasan, mahasiswa yang hadir pun terpukau tampilan Wayang Golek yang digelar selepas kuliah umum. “Apalagi, dalangnya menggunakan Bahasa Jepang sehingga dapat langsung dipahami oleh peserta,” ucap Atdikbud Yusli.
 
Mahasiswa yang hadir juga diperlihatkan boneka plastik Komodo seukuran aslinya dan menikmati penampilan lagu daerah yang dibawakan secara medley oleh mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Waseda.
 
“Kebungahan sebagian peserta bertambah ketika pada akhir perkuliahan mendapatkan omiyage berupa mie instan dan kopi Indonesia,” tutur Atdikbud.
 
Turut mendampingi Dubes RI untuk Jepang, Atdikbud Yusli bersama Atase Perdagangan Arief Wibisono dan Sekreratris II Penerangan, Sosial, dan Budaya, Jurman Saputra Nazar.*** (Atdikbud Tokyo/Lydia Agustina/Seno Hartono)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1966 kali