Anggrek Bulan dan Kain Tenun Mamasa Curi Perhatian Dirjen Diksi di Gernas BBI #SemangatSulbar  30 Juli 2022  ← Back



Mamuju, 30 Juli 2022 --- Hujan yang mengguyur Anjungan Pantai Manakarra, Desa Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat sore (29/7) mulai reda. Seiring dengan itu, animo masyarakat untuk membeli produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ditampilkan pada peluncuran awal Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) juga makin meningkat.
 
Tak terkecuali, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yulianti tertarik untuk membeli tanaman anggrek bulan hasil kultur jaringan dari SMK 1 Mamasa.
 
Anggrek tersebut adalah tanaman hasil budidaya kultur jaringan yang berasal dari satu biji anggrek. Dalam sebulan dapat dihasilkan ribuan biji anggrek. Selanjutnya, anggrek disilangkan dengan jenis lain dan menghasilan varian anggrek baru.
 
“Berapa harganya?” tanya Dirjen Kiki kepada penjual. “Saya ambil. Saya bayar pakai QRis ya,” ucapnya sambil mengacungkan jempol tanda setuju dengan dengan harga yang ditawarkan penjual.
 
Selain anggrek bulan, Kiki juga tertarik dengan kain tenun Mamasa berwarna merah. Tenun yang warnanya senada dengan pakaian Kiki saat itu tampak sangat serasi dikenakan. Tak menunggu lama lagi, ia pun menyatakan kesediaan untuk membeli kain tersebut.
 
“Cantik sekali, saya beli. Bagi yang memproduksi tenun saya pakai ini, terima kasih, saya sangat suka,” ucapnya yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris untuk berbelanja pada Gernas BBI #Semangat Sulbar.
 
Sebelumnya, dalam sambutan Dirjen Diksi menyampaikan, selain untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan, Gernas BBI juga menjadi sarana dalam menyosialisasikan pendidikan vokasi yang sangat erat hubungannya dengan inovasi dan kewirausahaan.
 
“Kami terus menggaungkan esensi gerakan ini kepada para peserta didik, orang tua, komunitas, pengajar agar memiliki kesadaran untuk bangga terhadap produk-produk buatan Indonesia. Jika bukan kita siapa lagi dan jika tidak sekarang kapan lagi, untuk itu mari kita bela, beli, dan belanja produk lokal,” pungkasnya.
 
Pameran Gernas BBI tahun ini diikuti oleh 86 mitra. Mereka adalah pelaku usaha gula aren, kerajinan, rotan, sablon, keripik, kue, kopi, makanan olahan, minyak mandar, madu, dan kosmetik, sambal, hingga kain tenun. (Denty A./Aline R.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1331 kali