Bekerja Sama dengan UGM, IISMA ke -11 Berangkatkan Awardees ke Kawasan Eropa  13 September 2022  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek - Dihadiri perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brussel, Indonesian International Mobility Awards (IISMA) menyelenggarakan persiapan keberangkatan (Pre-Departure Briefing/PDB) 10 awardees-nya ke Katholieke Universiteit (KU) Leuven, Belgia. Hal ini secara resmi dilakukan secara daring pada Rabu lalu (7/9). IISMA PDB yang ke-11 untuk Kawasan Eropa ini merupakan hasil kerja sama antara IISMA dengan Universitas Gadjah Mada.
 
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian pelaksanaan Program IISMA tahun 2022 yang bertujuan memberikan pengarahan kepada para awardee dari tujuh perguruan tinggi di Indonesia agar menjadi WNI yang baik, mengenal kebudayaan, serta informasi lainnya yang harus diketahui sebelum menjalani perkuliahan selama satu semester di KU Leuven.
 
Program IISMA merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek. Acara IISMA PDB yang dihadiri oleh perwakilan Kantor Urusan Internasional dari masing-masing perguruan tinggi asal para awardee ini dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Rektor Universitas Gadjah Mada, Gugup Kismono, sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini.
 
Dalam sambutan dan paparannya, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belgia, Andri Hadi, yang didampingi oleh Nefertiti Hindratmo yang menjalankan Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Brussel, Belgia, memberi pesan kepada seluruh awardee yang akan tinggal di Belgia bahwa kondisi Covid-19 sudah jauh lebih baik, namun kondisi cuaca yang sangat fluktuatif di Belgia harus dijadikan catatan tersendiri bagi awardee IISMA agar siap secara fisik.
 
“Sudah tidak ada restriksi Covid-19 di Belgia. Sehingga penggunaan masker, penunjukan bukti vaksin, dan pembatasan sosial sudah tidak berlaku lagi. Mayoritas penduduk Belgia sudah melakukan vaksinasi primer (79%) dan booster (62%) dan kasus penularan COVID-19 sudah jauh menurun dibanding dengan kasus tahun-tahun kemarin,” ucapnya.
 
Dalam sesi briefing tersebut, Nefertiti menceritakan profil singkat Kota Leuven sebagai kota pelajar yang memiliki Bahasa Belanda dengan aksen setempat (Vlaams) atau dikenal sebagai Flemish dalam Bahasa Inggris karena ada tiga bahasa yang populer di Belgia yakni Bahasa Perancis, Belanda, dan Jerman.
 
Lebih lanjut, ia juga menginformasikan tentang jumlah populasi, iklim, rekomendasi tempat-tempat belanja kebutuhan primer, serta lokasi kota Leuven yang tidak jauh dari ibukota Belgia (Brussels) sehingga cukup memudahkan bagi para awardee IISMA jika memerlukan bantuan dari KBRI Brussels. Selain itu, informasi mengenai biaya hidup di Belgia mengalami peningkatan akibat inflasi sehingga para mahasiswa diharapkan dapat bergaya hidup hemat.
 
“Yang tidak kalah pentingnya bagi para awardee adalah untuk melakukan registrasi kependudukan di City Hall dan lapor diri di KBRI Brussels via Peduli WNI setibanya di Belgia," imbaunya.
 
Program IISMA ke Belgia tahun ini merupakan yang kedua kalinya setelah pada tahun 2021 juga mengirimkan para awardeenya ke KU Leuven. Ketua Program IISMA, Rachmat Sriwijaya, berharap agar para awardee IISMA yang akan terbang ke Belgia bisa bersama-sama membawa harum bangsa dengan mempromosikan budaya Indonesia di tingkat global. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Koordinator Kerja Sama, Promosi, dan Komunikasi IISMA 2022, Ida Puspita (081318852414).*** (Tim MBKM/Editor: Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1186 kali