Kemendikbudristek Ajak Pendamping Ketua Delegasi G20 EdWG Berkenalan dengan Seni Kriya dan UMKM Bali  08 September 2022  ← Back

Nusa Dua, Bali, 5 September 2022 - Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan spouse program Keempat Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) G20, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkenalkan para pendamping ketua delegasi G20 dengan hasil kriya dan pangan yang mengusung tradisi serta budaya Bali di Nusa Dua pada Kamis (1/09).

Para pendamping delegasi G20 melihat dari dekat kerajinan perhiasan, wastra nusantara, anyaman bambu, serta produk pangan hasil karya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat yang telah menerima pengakuan nasional bahkan internasional. Para pendamping juga diajak menyaksikan pembuatan perhiasan dan belajar menenun kain gringsing.

Pameran Kriya dan Pangan ini menghadirkan produk lokal hasil UMKM Bali, di antaranya Sunaka Jewelry, Wulan Bambu Bangli, Tunjung Biru Artishop, Limas Butik, Kembar Sari, dan Pionis Weaving Center. Pendamping ketua delegasi G20 mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan sejumlah pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam pameran ini dan belajar lebih dalam mengenai hasil produk, mulai dari pembuatan aksesoris perak, teknik tenun tradisional untuk kain endek, gringsing, dan songket, serta hasil panen bahan pangan organik.

Mengapresiasi kegiatan tersebut, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodijah mengatakan, “Ini adalah kesempatan berharga bagi para pendamping ketua delegasi untuk mengenal tradisi dan budaya Bali melalui berbagai hasil kerajinan karya warga setempat, yang tentu tidak hanya mendukung kelestarian warisan budaya, melainkan juga menghidupkan perekonomian masyarakat. Diskusi dengan para perempuan pelaku usaha ini juga memberikan inspirasi berharga tentang pemberdayaan perempuan.”

Foto dapat diunduh melalui link berikut ini: https://drive.google.com/drive/folders/1s6KvRDMJI8CMxKyFnRfQWJ0qOZHrWAsz?usp=sharing


Foto 1 - Salah satu pengrajin tenun dari Poni’s Weaving Centre, bisnis tekstil dengan fokus khusus kepada kain songket Jinengdalem yang berasal dari desa Penglatan, Bali,  sedang membuat kain tenun Songket Sutra di pameran kriya dan hasil pangan.


Foto 2 - Para pendamping ketua delegasi G20 serta anggota Dharma Wanita Persatuan Kemendikbudristek menyaksikan demonstrasi tenun Songket Sutra oleh pengrajin toko Kembar Sari.


Foto 3 - Proses menenun kain gringsing oleh pengrajin toko Tunjung Biru Art Shop, yang membawa produk tekstil asal desa Tenganan Pegringsingan, Bali. Kain gringsing merepresentasikan keseimbangan dalam kehidupan melalui perpaduan warna hitam, putih, dan merah sebagai lambang Tri Murti. Kain gringsing juga dipercaya dapat menangkal bahaya dan penyakit.


Foto 4 - Pola anyam tangan oleh Wulan’s Bambu Handicraft untuk berbagai macam produk anyaman bambu, seperti tas, nampan buah, sampai e produk anyaman khas Bali seperti sokasi, kepe, dan keben.


Foto 5 - Cincin perak asal desa Celuk, Bali, dari Sunaka Jewelry dengan perpaduan desain modern dan tradisional.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
    
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI    
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id     

#G20Indonesia
#G20Dikbud
#PulihBersama
#MerdekaBelajar
Sumber : SIARAN FOTO Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 569/sipres/A6/IX/2022

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 707 kali