Lewat AISOFOLL, SEAQIL Bahas Tren Transformasi Pembelajaran Bahasa Pascapandemi  01 November 2022  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek – Guru, dosen, peneliti, pakar, dan praktisi bahasa, serta kepala sekolah, mahasiswa, dan pelaku pendidikan lain dari 20 negara pada Kamis–Jumat, 27 s.d. 28 Oktober 2022 berdiskusi mengenai tren pengajaran bahasa melalui simposium internasional, the 13th Annual International Symposium of Foreign Language Learning (the 13th AISOFOLL).
 
AISOFOLL tahun ini diselenggarakan secara daring dan melibatkan pembicara utama dari Amerika Serikat, Indonesia, Inggris, dan Jepang. Mengusung tema “Keeping up with the New Trends in Language Teaching”, simposium ini membahas tren terkini dalam pembelajaran bahasa yang sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman.
 
Negara asal peserta dan pembicara utama AISOFOLL ke-13 ini berasal dari  Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Brunei Darussalam, Hungaria, India, Indonesia, Inggris, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Philippines, Thailand, Turki, dan Uzbekistan.
 
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur SEAQIL, R. Dian Dia-an Muniroh menyampaikan betapa pentingnya para pelaku pendidikan untuk terus mengembangkan diri supaya tidak tertinggal perkembangan pendidikan pada era industri 4.0. Guru kata dia, didorong untuk mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan sejalan dengan format pendidikan yang baru. “Tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan digital yang tidak cukup dan buruknya koneksi internet, baik pada sisi guru maupun murid juga menjadi tantangan tersendiri," kata Dian.
 
Lebih lanjut, Dian menambahkan bahwa AISOFOLL ke-13 adalah forum yang tepat bagi para guru dan praktisi bahasa untuk berbagi inspirasi dalam menghadapi tantangan-tantangan pembelajaran bahasa saat ini. Menurutnya, untuk menghadapi tantangan tersebut, guru bahasa, tenaga kependidikan, dan peneliti perlu mengikuti tren baru dalam pengajaran bahasa. “Saya yakin ini dapat dilakukan, antara lain melalui partisipasi aktif dalam AISOFOLL ke-13,” tuturnya.
 
Pentingnya Mendorong Guru untuk Terus Berinovasi dalam Menghadapi Tantangan Zaman
 
Perwakilan SEAMEO Secretariat, Nithiananthini Kumarawel mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah memengaruhi sektor pendidikan. Selain itu katanya, institusi pendidikan dipaksa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, sehingga tingkat kehilangan pembelajaran (learning loss) kian meningkat.
 
“Masalah ini mendorong guru dan siswa untuk terus menyesuaikan diri terhadap pendidikan yang kini tidak lagi terbatas pada empat sudut ruang kelas, tetapi memaksa guru dapat menghadapi perubahan ini dan menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pengajaran bahasa,” urai Nithiananthini.
 
Sejalan dengan tema yang diusung, AISOFOLL ke-13 mengangkat beberapa topik mengenai pembelajaran bahasa, yakni 1) Pendekatan, Metode, dan Strategi Pengajaran Bahasa di Masa Kini; 2) Cara Baru Penggunaan Media dalam Pengajaran Bahasa; 3) Kebaruan dalam Pengembangan Bahan Ajar Bahasa; 4) Pengembangan Asesmen di Era Terkini; serta 5) Kecenderungan Terkini Interaksi Kelas dan Strategi untuk Menghadapinya.
 
Deputi Direktur Program SEAQIL, Esra Nelvi M. Siagian mengatakan bahwa Artificial Intelligence (AI) dapat membantu guru untuk mempersiapkan dan mengevaluasi pembelajaran. Sebab, laju perkembangan teknologi yang cepat dewasa ini menuntut adanya peningkatan kualitas sarana atau media pembelajaran bahasa.
 
“Selain menggunakan media pembelajaran terkini dan berkualitas, guru juga harus menerapkan metode dan strategi pengajaran yang tepat untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) dan berpikir kreatif siswa,” imbuh Esra.
 
Esra menambahkan bahwa guru harus mengikuti kemutakhiran dalam bidang pengembangan materi ajar sebagai alat bantu dalam pembelajaran bahasa di kelas.
 
“Selain itu, agar penilaian yang dihasilkan dapat berkontribusi secara bermakna dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa. Penting bagi guru untuk memahami berbagai kegunaan asesmen dan memilih tes bahasa yang tepat sesuai dengan tujuan penilaian,” tandasnya.
 
Sebagai informasi, AISOFOLL merupakan simposium tahunan SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) yang telah dimulai sejak tahun 2010, sebagai forum bagi pendidik, praktisi, dan peneliti untuk berbagi hasil penelitian dan praktik baiknya mengenai isu dan tren dalam pengajaran bahasa. (Humas SEAQIL/Andrew Fangidae/Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1561 kali