Capaian Program Prioritas Badan Bahasa 2022  26 Desember 2022  ← Back

Tangerang Selatan, Kemendikbudristek—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) pada tahun 2022 juga telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja yang disusun dalam bentuk capaian Badan Bahasa.

Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz menyampaikan bahwa capaian, inovasi, dan strategi pencapaian target kinerja Badan Bahasa secara objektif dapat terlihat dalam berbagai program prioritas. Capaian pertama dalam hal Literasi Kebahasan dan Kesastraan. Badan Bahasa telah mencetak dan mendistribusikan 15.066.794 eksemplar (560 judul) buku bacaan ke 5.963 PAUD dan 14.595 SD ke 81 kabupaten di daerah 3T dan daerah dengan nilai kompetensi literasi/numerasi merah.

Selain penyediaan buku bacaan literasi, Badan Bahasa juga melakukan pembinaan terhadap 797 komunitas literasi. Adapun 100 komunitas berada di DKI Jakarta dan 697 berada di provinsi lainnya. Pembinaan tersebut melibatkan 14.005 generasi muda 750 di DKI Jakarta dan 13.255 di provinsi lainnya. Tak hanya itu, Badan Bahasa telah menerjemahkan 2.566 buku cerita anak berbasis science, technology, engineering, arts, dan mathematics sebagai penunjang Gerakan Literasi Nasional. Buku-buku tersebut dapat diakses di laman Storyweaver, Let’s Read Asia, dan Penjaring.

“Terkait uji jumlah peserta Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang signifikan,” ucap Aminudin Aziz di Tangerang Selatan, Jumat (23/12).

Sejak Januari hingga November 2022, jumlah peserta uji tercatat sejumlah 214.358 orang yang tersebar di 2.252 instansi. Dalam hal pelayanan ahli bahasa dan pembinaan lembaga dalam pengutamaan bahasa negara, Badan Bahasa telah melakukan 650 layanan dengan 138 pelayanan ahli bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, 512 melalui balai/kantor bahasa, serta 1.536 lembaga binaan dalam pengutamaan bahasa negara.

Lebih lanjut, Aminudin Aziz menjelaskan bahwa melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP), Badan Bahasa, telah melakukan penyusunan dan pemutakhiran sejumlah produk perkamusan dan peristilahan, yaitu (a) penambahan 2.306 entri pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); (b) inventarisasi kosakata sejumlah 13.186 entri; (c) kamus bidang ilmu (kamus prinsip dasar teknologi hijau 934 entri, kamus ilmu pertahanan subbidang strategi pertahanan udara 813 entri, kamus ilmu pertahanan subbidang damai dan resolusi konflik 850 entri, dan kamus budaya Betawi 700 entri); (d) kamus etimologi (kamus etimologi bahasa Belanda 1.000 entri, kamus etimologi bahasa Latin 300 entri, dan kamus etimologi bahasa Arab 300 entri); (e) Tata Bahasa Kontemporer sejumlah 1 dokumen; (f) Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Edisi V sejumlah 1 dokumen; dan (g) Sidang Komisi Istilah (4 komisi) yang telah mendiskusikan dan menghasilkan 3.200 entri.

Capaian kedua terkait Pelindungan Bahasa dan Sastra. Badan Bahasa telah sukses melaksanakan program Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang tersebar di 13 provinsi di seluruh Indonesia dengan 39 bahasa daerah sebagai objek revitalisasi. Keterlibatan sejumlah pihak dalam program ini sangat tinggi. Rinciannya adalah sebagai berikut: 13 provinsi dan 157 kabupaten/kota; 39 bahasa daerah; 2.016 pengawas, 104.112 kepala sekolah dan guru, 33.764 pegiat bahasa daerah; 2.905.311 siswa SD dan SMP terlibat dalam pemelajaran, 6.167 siswa SD dan SMP terlibat dalam pelaksanaan FTBI; dan 15.405 pengunjung FTBI (Dinas Pendidikan, Guru Pendamping, dan Keluarga Siswa).

E. Aminudin Aziz juga menjelaskan bahwa Indonesia terpilih sebagai co-organizer peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) 2023 di Prancis (Paris) secara tatap muka dan daring melalui kegiatan pembukaan, pertunjukan budaya Indpnesia, diskusi panel, dan pameran. Kegiatan HBII dilakukan antara Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa bersama dengan KBRI Paris, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), dan Biro Kerja Sama dan Humas.

“Indonesia sebagai negara pemilik bahasa daerah terbanyak kedua di dunia dipercaya sebagai panelis dalam High Level Launch International Decade Indigenous Languages di UNESCO, Paris, pada 13 Desember 2022.

Pada kesempatan ini, Kepala Badan Bahasa juga berbagi praktik baik program revitalisasi bahasa daerah di Indonesia. Badan Bahasa telah membuat 32 produk film animasi berbasis legenda Indonesia yang bekerja sama dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek.

Badan Bahasa juga melibatkan Asosiasi Industri Animasi Indonesia (Ainaki), Asosiasi Program Studi Perguruan Tinggi, 86 dosen/guru, 203 mahasiswa, 290 siswa SMK. Terdapat 32 produk film animasi itu rencananya akan ditayangkan oleh RCTI Plus dan Indonesiana TV. Selain itu, produk film animasi itu juga akan diberikan secara gratis untuk ditayangkan di bandara/stasiun KA.

Capaian ketiga adalah Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Tahun 2022 Badan Bahasa telah memfasilitasi pembelajaran BIPA di dalam dan luar negeri melalui kerja sama dengan berbagai lembaga, terutama perwakilan Republik Indonesia, perguruan tinggi, dan penyelenggara program BIPA mandiri. “Terdapat lima negara baru yang terfasilitasi program BIPA, yaitu Afrika Selatan, Belanda, Belgia, Kanada, dan Spanyol. Dengan demikian, jumlah keseluruhan yang terfasilitasi program BIPA adalah 52 negara,” ujarnya.

“Apresiasi ke-BIPA-an dilaksanakan melalui Festival Handai Indonesia dengan peserta sejumlah 206 orang warga negara asing. Selain itu, program publikasi BIPA tahun 2022 meliputi pengembangan portal BIPA Daring, pengembangan Jurnal BIPA, publikasi melalui media sosial, dan alih wahana bahan diplomasi kebahasaan,” jelas E. Aminudin Aziz.  

Saat ini, Badan Bahasa telah merancang strategi internasionalisasi Bahasa Indonesia melalui pendekatan Lingua Franca Plus, dengan prinsip: (a) Integrasi Semua Sektor dan Sinergi Antaraktor “Diplomasi Bahasa” (Pendidikan, Kebudayaan, Ekonomi, Politik); (b) Konsisten dan Berkelanjutan (Nonreaktif); dan (c) Strategi Lompatan Katak. Selain itu, capaian program BIPA Badan Bahasa yang lainnya adalah tersusunnya draf Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Pengajar BIPA dan draf Peta Jalan Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Program penerjemahan saat ini menjadi bagian dari upaya penginternasionalan bahasa Indonesia. Untuk mendukung upaya tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melaksanakan program penerjemahan buku dari bahasa asing ke bahasa Indonesia dan sebaliknya, yang tahun ini berjumlah 1.251 buku terjemahan.

Tahun ini, Badan Bahasa turut merealisasikan penguatan diplomasi kebahasaan yang terwujud dalam penyusunan buku antologi terjemahan cerita anak untuk jenjang pembaca madya yang terdiri atas 10 cerita anak dari 10 provinsi di Indonesia.

Kesepuluh cerita ini diterjemahkan ke dalam 10 bahasa daerah, ditransliterasikan ke dalam enam aksara daerah di Indonesia, serta diterjemahkan ke dalam 6 bahasa resmi PBB, yaitu Inggris, Rusia, Mandarin, Prancis, Spanyol, dan Arab. Cerita-cerita dalam buku ini menarasikan kisah anak-anak Indonesia, para Pelajar Pancasila yang cerdas, ceria, dan cinta damai, serta senantiasa memegang nilai-nilai kearifan budayanya. Buku ini dipersembahkan sebagai buah tangan bagi para pemimpin negara dan delegasi negara G-20 untuk memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia ke dunia global.

Dalam konteks kerja penerjemahan dan untuk merealisasikan program penerjemahan yang berkualitas, Badan Bahasa membutuhkan sumber daya manusia yang handal dalam menerjemahkan teks cerita anak. “Oleh karena itu, Badan Bahasa bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan menerbitkan enam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi penerjemah dan juru bahasa untuk mendukung pencapaian program penerjemahan tersebut,” pungkas Kepala Badan Bahasa. (Denty A/Editor: Mery A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1181 kali