Berkolaborasi Lintas Disiplin, Fakultas Teknik Universitas Riau Kembangkan Radar Surveilans  28 Februari 2023  ← Back



Pekanbaru, Kemendikbudristek –
Universitas Riau menginisiasi pengembangan radar buatan sendiri guna keamanan teritorial laut Indonesia. Pengembangan tersebut bekerja sama dengan PT Radar Telekomunikasi Indonesia (PT. RTI) yang memiliki kemampuan perancangan antena untuk aplikasi radar, tim peneliti mengembangkan suatu Prototype Man Portable Coastal Surveillance Radar.
 
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, mengapresiasi atas kerja keras dan kolaborasi dalam penelitian pengembangan Prototype Man Portable Coastal Surveillance Radar yang berguna bagi bangsa yaitu menjaga keamanan wilayah laut Indonesia.
 
“Luar biasa, saya mengapresiasi inovasi dan kolaborasi ini. Semoga dapat menjadi inspirasi dosen lainnya untuk meningkatkan keilmuannya dan terus berkontribusi dalam kemajuan Indonesia," ujar Suharti saat menghadiri kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Universitas Riau (UNRI), di Pekanbaru, Riau, Kamis (24/2).
 
Kolaborasi pengembangan tersebut dilakukan oleh Peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Riau (UNRI), Yusnita Rahayu, bertugas merancang antena radar bersama mahasiswa dan dosen. Sedangkan Yussi, tim dari PT. RTI melakukan proses fabrikasi sekaligus menguji kelayakan radar bersama tim PT RTI sebagai mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
 
Beragam keahlian juga turut berkontribusi dalam pengembangan radar surveilans, di antaranya teknik elektronika, teknik telekomunikasi, dan teknik informatika. Kemampuan di bidang teknik telekomunikasi khususnya bidang perancangan antena dan radio diperlukan dalam perancangan sistem antena dan propogasi radio, sementara teknik elektronika sangat diperlukan dalam perancangan pemancar dan penerima radar dan kemampuan di bidang signal processing, dan pembuatan GUI untuk bidang teknik informatika.
 
Pengembangan radar surveilans mendapat dukungan dari Kemendikbudristek dengan pendanaan melalui program Matching Fund yang diterima tahun 2022. “Adanya Matching Fund ini membantu proses perancangan serta pembuatan prototipe Man Pack Surveillance Radar (MPSR) yang telah selasai diproduksi dan diuji oleh tim industri bersama tim akademis,” jelas Yusnita.
 
Melalui kolaborasi antara kampus, DUDI, dan 10 orang mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNRI, program pengembangan radar surveilans berhasil meningkatkan kemampuan teknikal mahasiswa serta pengalaman industri para dosen. Selanjutnya, mitra DUDI berperan dalam proses fabrikasi, pengujian kelayakan perangkat radar yang telah dirancang oleh tim akademis dan mahasiswa.
 
Alhamdulillah dua dari sepuluh mahasiswa MBKM tersebut langsung diterima bekerja di RTI. Berkat program Matching Fund, mahasiswa juga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan secara nyata di lapangan, sehingga melatih keterampilan teknis dan non-teknis mereka,” ujar Yusnita.
 
Lebih lanjut disampaikan Yusnita, MPSR dapat mendeteksi 40 kilometer jangkauan pergerakan kapal laut asing, kapal laut dalam negeri, ataupun kapal musuh yang akan datang ke wilayah teritorial Indonesia.
 
“Kami sangat senang karena minggu lalu Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghubungi kami. Mereka besedia memanfaatkan produk radar ini untuk menjaga keamanan teritorial laut Indonesia khususnya di Kota Dumai,” ungkap Yusnita. 
 
MPSR juga dapat digunakan untuk mendeteksi manusia dan kendaraan yang dapat diangkut oleh 1-2 orang personil. Radar ini dirancang sedemikian rupa agar tidak terlalu berat dan berukuran kecil, sehingga mudah dibawa-bawa dan berpindah-pindah tempat. Radar ini juga dapat diproduksi selama lima bulan, asalkan semua komponen pembentuk radar tersedia di pasaran lokal. (Prima/Editor: Seno)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 853 kali