Kemendikbudristek dan Perguruan Tinggi Tandatangani PKS Pelaksanaan Program PMM  23 Juni 2023  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek
-  Dimulainya pelaksanaan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar seremoni penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Perguruan Tinggi (PT) Penerima PMM Angkatan 3. Kegiatan ini digelar Kamis (15/6) pagi di Graha Utama Kemendikbudristek, dan dihadiri oleh pimpinan serta koordinator dari 144 perguruan tinggi akademik dan vokasi.
 
“Kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilaksanakan merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mengajak perguruan tinggi dalam mengawal pelaksanaan Program PMM agar mampu mencapai luaran yang kita harapkan bersama-sama,” terang Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, di Jakarta.
 
Program PMM merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Nizam mengungkapkan, program-program dalam kerangka MBKM merupakan program kolaboratif antara perguruan tinggi dan Kemendikbudristek untuk menghadirkan inovasi pembelajaran bagi mahasiswa agar nantinya memiliki relevansi dengan kebutuhan dunia kerja.
 
Oleh karena itu, menurutnya, dukungan dan partisipasi aktif perguruan tinggi menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan program. “Pelaksanaan Program PMM dan capaian baik yang kami harapkan melalui program ini tentunya tidak dapat kami raih tanpa bantuan dan dukungan signifikan yang diberikan oleh perguruan tinggi yang berperan sebagai PT Penerima,” ungkapnya.
 
Melalui Program PMM, mahasiswa berkesempatan untuk mengikuti studi selama satu semester di perguruan tinggi di luar klaster pulau perguruan tinggi asal mereka. Tujuannya agar mahasiswa memperoleh pengalaman pembelajaran yang unik sekaligus bermakna. Program PMM memungkinkan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah yang linier sesuai dengan program studi yang diambil di perguruan tinggi asal mereka, maupun mata kuliah di luar program studi mereka, di samping mata kuliah Modul Nusantara yang menjadi mata kuliah wajib bagi seluruh peserta program.
 
PT Penerima yang menjadi tujuan belajar para peserta PMM merupakan perguruan tinggi yang telah diseleksi berdasarkan proposal yang diajukan. PMM angkatan 3 merupakan angkatan pertama di mana Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) bisa turut terlibat sebagai PT Penerima. Menurut Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, kesempatan ini menjadi momentum penting bagi PTPPV untuk memperkuat komunikasi dan bertukar pengalaman serta berbagi inovasi pembelajaran.
 
“Harapannya keikutsertaan pendidikan tinggi vokasi di Program PMM akan menjadi platform yang mendukung visi kita bersama yaitu Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia. Kami yakin, dengan mengikuti pembelajaran melalui Program PMM, akan lahir banyak lulusan mahasiswa vokasi yang tidak hanya menguasai kemampuan sesuai jurusannya, namun juga memiliki soft skills,” ucapnya.
 
Program PMM telah menjadi wahana bagi puluhan ribu mahasiswa untuk saling bertukar budaya, saling berkenalan serta mengasah kompetensi. Pada angkatan 3 ini, Program PMM berhasil mencatatkan angka pendaftar tertinggi sepanjang pelaksanaan program, yakni sebanyak 47.325 pendaftar yang terdiri dari 42.069 mahasiswa akademik dan 5.256 mahasiswa vokasi.
 
Untuk pelaksanaan Program PMM angkatan 3, telah terpilih 16.000 mahasiswa akademik dan vokasi yang akan dimobilisasi ke 144 perguruan tinggi akademik serta PTPPV yang tersebar di seluruh klaster pulau nusantara.
 
“Capaian ini tentu kami harapkan menjadi awal catatan baik untuk pelaksanaan Program PMM Angkatan 3 yang segera berlangsung. Tentunya, untuk mencapai harapan tersebut kami juga membutuhkan dukungan dari perguruan tinggi,” ucap Kepala Program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Asri Aldila Putri.*** (Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 470 kali