Kemendikbudristek Laporkan Capaian Baik Pelaksanaan Kinerja dan Anggaran  31 Agustus 2023  ← Back

Jakarta, 31 Agustus 2023 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berhasil tetap menjaga komitmen untuk pelaksanaan anggaran yang bertanggung jawab dan berkualitas. Hal ini ditunjukkan dengan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) tahun 2022 pada kategori sangat baik dengan nilai 95,38 persen. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbudristek, Suharti pada Rapat Kerja Komisi DPR RI di Jakarta, Rabu (30/8/2023).

“Perkembangan capaian nilai kinerja anggaran Kemendikbudristek tahun anggaran 2018 hingga 2022 terus meningkat, sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan Menteri Keuangan,” tutur Suharti di Ruang Sidang Komisi X DPR RI. Merujuk data NKA Kemendikbudristek, torehan NKA di tahun 2018 sebesar 92,19 poin dengan kategori sangat baik. Berikutnya, secara berturut-turut selama empat tahun terakhir nilainya terus meningkat yakni 94,73; 94,90; 94,95; dan 95,38.

Menyangkut akses layanan pendidikan, rata-rata mengalami peningkatan yang mencakup rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah, tingkat penyelesaian pendidikan SD/sederajat dan SMP/sederajat, serta APK SMA/sederajat dan peningkatan partisipasi pendidikan pada kelompok pendapatan terendah, khususnya untuk SMA/sederajat dan perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemendikbudristek pada tahun 2022 indeks kepuasan pemangku kepentingan Kemendikbudristek membaik. “Secara keseluruhan indeks kepuasan pemangku kepentingan Kemendikbudristek tahun 2022 meningkat 1,3 poin yakni sebesar 85,9. Sebelumnya, di tahun 2021 sebesar 84,6,” jelas Suharti. Layanan yang disurvei terdiri atas bidang pendidikan, bidang kebudayaan, dan Layanan pada Unit Layanan Terpadu (ULT).

Berikut beberapa capaian prioritas yaitu terkait digitalisasi pendidikan, sekolah dan guru penggerak, penerapan kurikulum merdeka, program literasi, akreditasi dan asesmen, kebahasaan, dan pemajuan kebudayaan. Terkait digitalisasi pendidikan, 71.991 sekolah formal telah menerima bantuan TIK tahun 2020-2022. Sebanyak 1.253.074 perangkat TIK telah diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah. Kemendikbudristek juga telah meluncurkan platform digital yaitu Platform Merdeka Mengajar, Platform Kampus Merdeka, Platform Sumber Daya Sekolah, Platform Rapor Pendidikan dan Manajemen Data serta Infrastruktur.

Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diakses oleh 2.086.622 pengguna. Sebanyak 150.731 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM. Sebanyak 1.351.779 PTK yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM. Tercatat, 607 ribu lebih PTK telah mengunduh perangkat ajar pada PMM.

Sementara itu, sebanyak 216.793 atau 99,4 persen satuan pendidikan aktif menggunakan Aplikasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan seluruh dinas pendidikan telah aktif menggunakan Manajemen Aplikasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (MARKAS). Sebesar Rp54,7 triliun potensi anggaran BOS TA 2022 tercatat pada ARKAS secara transparan. Untuk ekosistem Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah), terdapat 18 mitra pasar daring dan 230.515 satuan pendidikan yang terlibat dengan catatan transaksi sebesar Rp11,2 triliun yang telah dibelanjakan melalui ekosistem SIPLah. Sebanyak 178.105 penyedia barang/jasa telah terhubung dengan 18 mitra e-commerce SIPLah dengan pilihan 11jt produk yang tersedia pada SIPLah, baik produk umum maupun UMKM. Aplikasi TanyaBOS memiliki 16.456 pengunjung aktif yang telah berpartisipasi pada forum tersebut dengan 5.315 topik yang dilayangkan.

Dari sisi program yang menyasar bagi guru dan tenaga kependidikan, sebanyak  50.789 Calon Guru Penggerak mengikuti pendidikan Guru Penggerak dari tahun 2020 hingga 2022. Adapun jumlah guru yang lulus mencapai 24.038 orang. Sepanjang tahun 2020-2022, sebanyak 2.688.593 guru telah mengikuti pelatihan mandiri. Terdapat 254.895 guru mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hal yang tidak kalah penting yakni sebanyak 544.292 guru honorer lulus seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) dari tahun 2021 hingga 2022.

Untuk Akreditasi dan Asesmen Nasional (AN), sebanyak 160.966 Satuan Pendidikan Formal Diakreditasi dari tahun 2020 hingga 2022 dengan rincian: 1) Peringkat A sebanyak 52.982, 2) Peringkat B sebanyak 81.640, 3) Peringkat C sebanyak 25.389, dan 4) Tidak Terakreditasi sebanyak 955 satuan pendidikan. Tercatat, 59.335 Program/Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (PAUD dan PNF) diakreditasi dari tahun 2020 hingga 2022 dengan rincian 1) Peringkat A sebanyak 2.872, 2) Peringkat B sebanyak 27.901, 3) Peringkat C sebanyak 22.822, dan 4) Tidak Terakreditasi sebanyak 740 satuan pendidikan. Pada Tahun 2020 dilaksanakan piloting instrumen akreditasi untuk 5.000 Satuan PAUD dan PNF yang hasilnya tidak ditetapkan sebagai akreditasi.

“Total ada 283.609 satuan pendidikan yang melaksanakan AN di tahun 2021, dan 282.962 satuan pendidikan yang melaksanakan AN di tahun 2022,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
.
Capaian pada jenjang Pendidikan Tinggi yakni sebanyak 710.951 mahasiswa mengikuti program studi di luar kampus dari tahun 2020 hingga 2022. Berikutnya, proyek kerja sama Kedaireka untuk periode 2021-2022, berupa dana padanan dari pihak industri menyentuh angka Rp1,24 triliun. Ada penambahan 10 Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) baru dari tahun 2020 hingga 2022. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah mengakreditasi 6.679 program studi di Perguruan Tinggi. Tercatat, 1.454 program studi telah berinovasi dengan pembelajaran digital. Selain itu, sebanyak 1.194 mahasiswa penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB).

Untuk capaian pada pendidikan dan pelatihan vokasi, 1.401 SMK telah melaksanakan program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2022. Sebanyak 1.408.651 siswa telah menerima manfaat dalam program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2022. Total sebesar Rp439,2 miliar dana investasi industri yang dihasilkan dari program SMK Pusat Keunggulan dengan Skema Pemadanan Dukungan (Matching Fund) yang melibatkan 349 industri dan 373 SMK pada tahun 2022.

Tercatat, investasi yang dihasilkan dari program Matching Fund Pendidikan Tinggi Vokasi dengan melibatkan 241 mitra industri sejak tahun 2021 hingga 2022 menyentuh angka Rp94,5 miliar. Sebanyak 159.120 orang telah mengikuti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan 61.176 orang telah mengikuti Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dari tahun 2020 hingga 2022. Sebanyak 22.853 orang guru kejuruan, kepala sekolah, dan dosen telah mengikuti upskilling dan reskilling berstandar industri sejak tahun 2020 hingga 2022.

Berikutnya, terdapat 508 dari 514 Kab/Kota yang telah berpartisipasi pada program Sekolah Penggerak. Sebanyak 14.239 satuan pendidikan telah berpartisipasi pada program “Sekolah Penggerak” sejak tahun 2021 hingga 2022, di mana 5.676 di antaranya telah melakukan pengimbasan kepada sekolah sekitar.

Berkaitan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), ada 156.937 sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sejak tahun 2021 hingga 2022. Dengan rincian 1) 49.401 sekolah mengimplementasikan IKM Mandiri Belajar, 2) 3.336 sekolah mengimplementasikan IKM Mandiri Berbagi, 3) 89.961 sekolah mengimplementasikan IKM Mandiri Berubah, 4) 14.239 sekolah mengimplementasikan IKM Sekolah Penggerak. Tercatat, sebanyak 1.820.690 pendidik dan tenaga kependidikan yang terdaftar telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sejak tahun 2021 hingga 2022.

“Terkait Bantuan Operasional Sekolah/Pendidikan (BOS, BOP PAUD, BOP Kesetaraan), penyaluran langsung dana BOS ke rekening satuan pendidikan telah mengurangi tingkat keterlambatan sebesar 32 persen atau sekitar tiga minggu lebih cepat dibandingkan tahun 2019. Sedangkan penyaluran langsung BOP ke rekening satuan pendidikan telah mengurangi keterlambatan 1 bulan lebih cepat dibandingkan tahun 2021,” sebut Menteri Nadiem.

Peningkatan satuan biaya BOS dan BOP disesuaikan dengan karakteristik daerah berdasarkan indeks kemahalan daerah, dan peserta didik. Khusus wilayah 3T, rata-rata peningkatan satuan biaya BOS sebesar 49,63 persen dan BOP sebesar 50,89 persen.

Untuk Perencanaan Berbasis Data (PBD), seluruh pemerintah daerah (Pemda) telah mengikuti bimbingan teknis PBD baik kepala dinas pendidikan, kepala bidang PAUD-SD-SMP-SMA-SMK, perwakilan pengawas/penilik Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), MKPS, dan perwakilan kepala sekolah. Sebanyak 282.481 atau 89,82 persen sekolah formal dan 546 atau 99 persen Pemda telah menggunakan Rapor Pendidikan dan 250.498 atau 79,65 persen sekolah formal telah mengunduh Rapor Pendidikan.

Berkaitan dengan capaian literasi, sebanyak 16.868.247 eksemplar buku telah terdistribusi ke satuan pendidikan tahun 2021 hingga 2022, di antaranya 57.087 satuan pendidikan di 3T dan Non-3T, 319 Taman Bacaan Masyarakat pada tahun 2021, 40 perpustakaan daerah pada tahun 2021. Selain itu, ada 442 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang telah menerima buku bacaan literasi tahun 2021 hingga 2022.

“Saya mengapresiasi soal capaian literasi. Penyediaan buku sudah bagus, banyak pojok baca di terminal dan tempat umum lainnya, sampai ke pelosok. Pelatihan untuk mengelola buku perlu terus ditingkatkan,” ujar Dewi Coryati, anggota Komisi X.

Menyangkut Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD), terdapat 157 kab/kota di 13 provinsi yang telah melaksanakan revitalisasi bahasa daerah selama tahun 2022. Ada 39 Bahasa daerah yang sudah direvitalisasi di mana sebanyak 2.905.311 siswa SD dan SMP, 2.016 pengawas, 104.112 kepala sekolah dan guru, serta 33.764 pegiat bahasa daerah; terlibat dalam RBD. Selain itu, selama tahun 2022, ada 6.167 siswa SD dan SMP yang melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) dan mencatatkan animo pengunjung sebanyak 15.405 orang.  

Untuk program Internasionalisasi Bahasa Indonesia sejak tahun 2021 s.d. 2022, terdapat 52 negara yang terfasilitasi program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Terdapat 496 Lembaga penyelenggara program BIPA, 154.798 orang pemelajar BIPA, 1.708 penugasan pengajar BIPA, dan 2.636 produk penerjemahan.

Berkaitan dengan pemajuan kebudayaan, terdapat 485 Cagar Budaya yang ditetapkan (pada 2020 sebanyak 175, 2021 sebanyak 200, dan 2022 sebanyak 110). Lalu, ada 642 Warisan Budaya Tak Benda yang ditetapkan (pada 2020 sebanyak 153, 2021 sebanyak 289, dan 2022 sebanyak 200). Terdapat 24.993 Cagar Budaya yang dilestarikan (pada 2020 sebanyak 6.922, 2021 sebanyak 7.708, dan 2022 sebanyak 10.363). Telah dilaksanakan 447 kegiatan pengembangan dan pemanfaatan nilai budaya yang diselenggarakan (pada 2020 sebanyak 147, 2021 sebanyak 187, dan 2022 sebanyak 143).

“Animo masyarakat luar biasa terutama pascapandemi Covid-19. Berbagai kegiatan kebudayaan selalu menarik perhatian masyarakat maupun para pemangku kepentingan di daerah sehingga melebihi target yang diharapkan,” pungkas Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. (Denty, Editor: Azis P.)





Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 426/sipres/A6/VIII/2023

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 882 kali