Kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing KBRI Paris 2023 Kembali Lagi di Semester Kedua  29 September 2023  ← Back

Paris, Kemendikbudristek – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris kembali membuka kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) 2023 di semester kedua. Pembukaan kelas BIPA 2023 yang diselenggarakan di KBRI Paris dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Prancis, Andorra, dan Monako, Mohamad Oemar; Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwa Lukmana; dan Rektor Universitas Telkom, Adiwijaya, beserta jajarannya. Selain itu, hadir pula Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris, Luh Anik Mayani, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Paris, Dethi Silvidah Ghani, Koordinator Fungsi Pensosbud Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Marseille, Theoffilus Harefa, para pengajar BIPA KBRI Paris dan Universitas Telkom, staf KBRI Paris, dan peserta kelas BIPA.
 
Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana, menyatakan bahwa kerja sama KBRI Paris dan Universitas Telkom dalam penyelenggaraan kelas BIPA ini merupakan suatu contoh keberhasilan dan kemandirian dalam upaya menginternasionalkan bahasa Indonesia.
 
“Saya berharap kelas BIPA KBRI Paris ini dapat meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Prancis. Kepada para pemelajar BIPA, beliau berpesan agar mereka menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mengeksplorasi bahasa dan budaya Indonesia,” ucap Iwa pada pembukaan kelas BIPA 2023 di KBRI Paris, pada Senin (25/9).
 
Dalam kesempatan yang sama, Mohamad Oemar, Dubes RI untuk Prancis, dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu misi dari KBRI Paris adalah ‘berbicara dalam bahasa Indonesia dan berbicara tentang Indonesia’. “Saya sangat gembira, karena saat ini semakin banyak keluarga besar diaspora Indonesia di Prancis yang ingin mendalami bahasa Indonesia,” ujar Oemar.
 
Lebih lanjut, Dubes Oemar turut menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek dan Universitas Telkom yang telah mendukung upaya KBRI Paris dalam internasionalisasi bahasa Indonesia di Paris. Dubes Oemar turut menyoroti peningkatan jumlah peminat Kelas BIPA KBRI Paris yang cukup signifikan.
 
“Peminat BIPA Bisnis/Madya, yang diluncurkan pada semester ini meningkat sejumlah dua kali lipat jika dibandingkan dengan semester lalu,” ungkap Oemar.
 
Terkait kerja sama dengan Universitas Telkom, Oemar menyatakan bahwa ini merupakan salah satu cara KBRI Paris untuk meningkatkan layanan ke-BIPA-an, yaitu dengan memberikan kesempatan bagi para pemelajar BIPA untuk praktik berbicara langsung dengan penutur asli bahasa Indonesia melalui kelas mentoring.
 
Senada dengan hal itu, Rektor Universitas Telkom, Adiwijaya dalam sambutannya, menyatakan bahwa selain praktik berbicara langsung dengan mahasiswa yang merupakan penutur asli bahasa Indonesia, pemelajar BIPA KBRI Paris juga diharapkan mendapatkan pengalaman autentik dalam berbahasa Indonesia sambil berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait budaya, seni, ekonomi, dan politik Indonesia. “Saya berharap dengan pengetahuan-pengetahuan tersebut dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Prancis,” kata Adiwijaya.
 
Adiwijaya turut menyampaikan bahwa Universitas Telkom mendukung penuh KBRI Paris melalui penyelenggaraan BIPA Tingkat Mahir dan juga penyediaan 25 mentor, yang merupakan mahasiswa Universitas Telkom, untuk semua tingkat pembelajaran BIPA yang ditawarkan. Selain itu, Universitas Telkom Indonesia juga memberikan akses pada materi dan sistem pemelajaran daring yang dimiliki oleh Universitas Telkom.
 
Pada semester kedua ini, melalui kerja sama dengan Universitas Telkom, KBRI Paris menawarkan Kelas BIPA Tingkat Lanjut/Mahir, selain BIPA Tingkat Pemula dan Kelas BIPA Bisnis/Madya--yang diluncurkan pada semester lalu. Dalam laporannya, Atdikbud KBRI Paris, Luh Anik Mayani menyampaikan bahwa peserta Kelas BIPA KBRI Paris pada semester kedua 2023 berjumlah 102 peserta, yaitu Kelas BIPA Pemula dengan 66 orang peserta; BIPA Bisnis dengan 28 peserta; dan kelas BIPA Mahir dengan 8 orang peserta. Kelas BIPA Semester II berlangsung dari tanggal 25 September hingga pertengahan Desember mendatang.
 
Atdikbud Luh Anik menambahkan bahwa alasan sebagian besar peserta ingin belajar bahasa Indonesia karena alasan pribadi, yaitu memiliki keluarga/pasangan orang Indonesia. “Alasan lain adalah karena ingin melanjutkan studi atau bekerja di Indonesia, ingin berwisata ke Indonesia, serta karena tertarik pada sejarah dan budaya Indonesia. Bahkan, salah satu peserta BIPA Bisnis menyatakan alasan belajar bahasa Indonesia karena Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara terkuat di dunia,” ungkap Luh Anik.
 
Lebih lanjut, Luh Anik mengatakan bahwa penyelenggaraan kelas dengan moda daring penuh ini memperluas jangkauan wilayah pemelajar BIPA di Prancis, yaitu meliputi 75 kota di Prancis. Selain dari Prancis, ada pula peserta yang mengikuti kelas BIPA dari Jakarta, Indonesia.
 
Keberhasilan program diplomasi kebahasaan di Prancis tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, baik yang berasal dari Indonesia, maupun dari Prancis. Dari Indonesia, KBRI Paris mendapatkan dukungan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, dan perguruan tinggi di Indonesia, dalam hal ini Universitas Telkom Indonesia. Dari Prancis, internasionalisasi bahasa Indonesia melalui program BIPA juga diselenggarakan oleh perguruan tinggi, seperti INALCO, Universitas La Rochelle, dan Universitas Le Havre. (Atdikbud Paris/Rayhan Parady, Editor: Seno Hartono)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 454 kali