Kurikulum Merdeka: Langkah Inovatif Kemendikbudristek Tumbuhkan Potensi Siswa  15 September 2023  ← Back

Gorontalo, 15 September 2023 --- Pelaksana tugas (Plt.) Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (Puskur BSKAP), Zulfikri mengatakan dalam bahasa Sansekerta, guru berasal dari gabungan dua kata, yaitu 'gu' dan 'ru'. Gu memiliki arti kegelapan dan ru berarti cahaya. Gabungan kedua kata itu akhirnya membentuk sebuah makna bahwa guru adalah orang yang mampu membawa cahaya dalam kegelapan.

“Semakin sulit anak-anak dididik, disitulah kehadiran ibu dan bapak guru sebagai cahaya dinanti. Kurikulum Merdeka telah diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berpusat kepada siswa, dan memerdekakan guru dari hal administratif yang membelenggu,” urai Zulfikri di hadapan sekitar 150 peserta guru, dan operator sekolah jenjang SMP dan SMA di wilayah Kota Gorontalo dan Kabupaten Boalemo, (13/9).

Zulfikri menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka telah dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga potensi setiap siswa dapat muncul. Inti dari Kurikulum Merdeka yakni menjadi alat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia lewat pemberian ruang yang leluasa kepada siswa.

Zukfikri juga menjelaskan bahwa Pemerintah pusat menyambut baik peran dan kontribusi semua pemangku kepentingan. “Kami menyampaikan apresiasi atas semangat gotong-royong yang telah ditunjukkan oleh Pemerintah daerah (Pemda), dan ekosistem pendidikan sehingga Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Provinsi Gorontalo berlangsung baik,” tegas Zulfikri.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI, Elnino M. Husein Mohi turut mendukung terlaksananya Implementasi Kurikulum Merdeka. “Komisi X DPR RI terus melakukan kolaborasi dengan Kemendikbudristek menyukseskan IKM sekaligus mendorong keberlanjutan Kurikulum Merdeka di tahun depan,” ucap Elnino.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim menuturkan bahwa konsep pembelajaran berdiferensiasi di Kurikulum Merdeka telah memunculkan potensi siswa. Terdapat 123 sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Gorontalo, di dalamnya terdapat 28 Sekolah Penggerak yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Pembelajaran konsep kuno menganggap semua siswa memiliki kemampuan yang sama. Kini, pembelajaran berdiferensiasi menggunakan pendekatan yang berbeda untuk tiap siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terukur secara tepat disesuaikan kebutuhan siswa,” urai Lukman.

Selanjutnya, di kesempatan terpisah, guru prakarya dan kewirausahaan di SMPN 8 Satu Atap Dulupi, Kabupaten Boalemo, Deswita Kamumu juga membagikan praktik baik pelaksanaan IKM di sekolahnya.

“Kurikulum Merdeka telah diterapkan di Tahun Ajaran 2023/2024 untuk kelas VII. Siswa terlihat senang dan antusias diberikan kebebasan memilih mata pelajaran yang disukai dan banyak melakukan projek di luar kelas,” pungkas Deswita seraya berharap Kemendikbudristek melakukan pendampingan untuk guru terkait IKM secara berkelanjutan. (Andrew Fangidae, Editor: Seno Hartono)