Perkuat Kerja Sama Pendidikan, KBRI Canberra Gelar Ambassador Goes to Campus  04 Oktober 2023  ← Back


Melbourne, Kemdikbudristek –
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra kembali menggelar Ambassador Goes to Campus pada Kamis (28/9). Kegiatan ini dilakukan di berbagai kampus di Australia dengan tujuan untuk mempromosikan pendidikan tinggi Indonesia. Lebih jauh, kegiatan ini juga bertujuan mengajak universitas di Australia untuk meningkatkan dan memperkuat kerja sama pendidikan dan penelitian dengan universitas di Indonesia.

Ambassador Goes to Campus kali ini dilakukan di University of Melbourne (UniMelb). Dalam kunjungan ke UniMelb ini, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Australia, Siswo Pramono, didampingi oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Melbourne, Kuncoro Waseso dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib. Di UniMelb, Duta Besar diterima langsung oleh Vice-chancellor/President UniMelb, Duncan Maskell, Deputy Vice-Chancellor (Global, Culture and Engagement), Professor Michael Wesley, para pimpinan UniMelb lainnya, dan para dekan di lingkungan UniMelb.

Kegiatan Ambassador Goes to Campus di UniMelb mendapat sambutan hangat dari civitas UniMelb, mengingat hal ini merupakan kunjungan resmi KBRI yang pertama setelah terjadinya pandemi Covid-19.  Acara dimulai dengan diskusi informal, lalu dilanjutkan dengan diskusi formal mengenai hubungan Australia-Indonesia, dan diakhiri dengan kunjungan ke beberapa fasilitas kampus yang dimiliki oleh UniMelb.

Kerja sama UniMelb dengan Indonesia sendiri dalam catatan Atdikbud Najib selama ini telah berjalan, baik pada tingkat antar universitas, antar program studi, maupun antar pemerintah Indonesia dengan UniMelb. Sebagai contoh, saat ini pemerintah Indonesia telah mengirimkan mahasiswa program sarjana ke UniMelb untuk mengikuti program mobilitas internasional.

“Dengan skema Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), sejak tahun 2022 lalu pemerintah Indonesia sudah mengirim mahasiswa ke UniMelb. Pada tahun 2023 ini ada 15 orang mahasiswa dengan beasiswa IISMA mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester di UniMelb. Penerima beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) juga banyak berkuliah di UniMelb, baik untuk program magister maupun doktor,” jelas Najib.

Dalam sambutannya, Presiden UniMelb, Duncan Meskell menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Dubes RI ke UniMelb. Menurut Duncan, UniMelb memiliki banyak mahasiswa internasional, dan jumlah mahasiswa Indonesia di UniMelb termasuk yang cukup banyak. Ia mengungkapkan bahwa UniMelb ingin meningkatkan kerja sama yang lebih luas lagi dengan universitas di Indonesia, mengingat Indonesia memiliki potensi yang besar. Dikatakan oleh Duncan bahwa UniMelb juga ingin berkontribusi pada penguatan sumber daya manusia di Indonesia.

“Kami tidak ingin memandang Indonesia hanya sebagai pasar untuk rekrutmen mahasiswa, tapi kerja sama yang sejajar dengan universitas-universitas di Indonesia untuk memajukan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi tujuan kami,” ujar Duncan. Vice-Chancellor UniMelb ini juga mengatakan jika saat ini sudah ada beberapa kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian dengan universitas di Indonesia, seperti dengan Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Institut Pertanian Bogor.

Dalam paparannya mengenai hubungan Australia-Indonesia, Dubes RI Siswo Pramono menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Australia. Menurut Dubes Siswo, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup besar jumlahnya, sementara Australia memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju dari Indonesia namun mengalami penuaan penduduk. Jika kedua negara bisa bersinergi maka akan tercipta kekuatan ekonomi baru yang bisa mengimbangi kekuatan ekonomi Amerika dan China. Dalam konteks ini, kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian menjadi sangat strategis.

“Salah satu hal penting dalam kesepakatan IA-CEPA (Indonesia-Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement) antara Australia dan Indonesia adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, di mana didalamnya menyangkut kerja sama di bidang pendidikan, baik untuk vokasi maupun pendidikan tinggi. Australia membutuhkan banyak tenaga kerja terampil, dan dengan kerja sama pendidikan antara kedua negara maka Indonesia akan siap memenuhi hal tersebut,” tutup Siswo. (Atdikbud Canberra, Editor: Stephanie W.)
 
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 185 kali