Semarak Malam Peluncuran Galanggang Arang  22 Oktober 2023  ← Back

Padang, 21 Oktober 2023 – Galanggang Arang: Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia dimulai secara resmi dalam Malam Peluncuran pada Kamis, 19 Oktober 2023, di Fabriek Bloc, Padang. Acara pembukaan dan peluncuran kegiatan Galanggang Arang dilaksanakan di bekas pabrik seng di tepi jalur kereta api Padang-Pariaman yang legendaris. Ratusan orang hadir, sebagiannya adalah Ninik Mamak perwakilan tujuh kabupaten dan kota yang tercakup dalam Kawasan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).

Gesekan rabab Hasan Nawi membuka Malam Peluncuran. Ia mendendangkan ‘Kaba Batu Baro’—cerita tentang awal berdirinya tambang batu bara di Ombilin, diikuti pendirian rangkaian rel kereta api yang menghubungkan banyak kawasan, hingga ditetapkannya tambang itu menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.

Para Ninik Mamak kemudian membacakan ‘Kesepakatan Galanggang Arang’ yang telah mereka susun sebelumnya. Rumusan yang dibacakan merupakan rangkuman besar dari dialog warisan budaya. Para Ninik Mamak memiliki komitmen untuk turut serta menjaga dan mengembangkan warisan dunia, khususnya di tempat mereka masing-masing. Kesepakatan ini menunjukkan semangat dan komitmen yang positif untuk perencanaan kegiatan aktivasi pada masa yang akan datang.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Irini Dewi Wanti, dan Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan dan Kelembagaan Masyarakat, Muhammad Adlin Sila, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan mereka atas perhelatan Galanggang Arang. Demikian pula dengan Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang menyatakan dukungan serta memberi arahan pada pemerintah kabupaten dan kota agar saling berkolaborasi menyukseskan Galanggang Arang.

Direktur Irini menekankan posisi penting WTBOS bagi Sumatra Barat dan Indonesia dalam bidang kebudayaan. “Sumatra Barat patut berbangga dengan keberadaan WTBOS, tidak saja menjadi sumber energi yang membangun dunia, tetapi juga membawa kemajuan kebudayaan, khususnya di jalur kereta api dan dan titik perhentiannya. Batubara yang diekspor dari Emmahaven juga turut membangun dunia pada masa revolusi industri 2.0,” ungkap Irini di Fabriek Bloc, Padang pada Kamis (19/10). Kegiatan aktivasi WTBOS melalui Galanggang Arang menjadi kegiatan untuk menampung berbagai inisiatif untuk penguatan ekosistem WTBOS.

Sementara Adlin Sila menyebut bahwa aspek kebudayaan perlu diusahakan untuk masuk dalam kurikulum pendidikan. Salah satunya terkait pengenalan warisan budaya kepada para peserta didik. “Hal itu agar kita bisa membumikan segala aspek kebudayaan pada pendidikan, misalnya dengan memasukkan WTBOS dalam muatan lokal,” kata Adlin.

Gubernur Sumatra Barat menyampaikan hal penting terkait dengan WTBOS. “Pemerintah daerah Sumatra Barat, khususnya tujuh kabupaten dan kota yang dilalui jalur WTBOS ini, harus bekerja sama dan bersinergi untuk dapat menjaga dan memanfaatkan WTBOS,” ucapnya.

Setelah acara resmi dibuka, Hall Fabriek Bloc menjadi riuh-semarak. Pupuik ditiup, talempong dipukul, pertanda diluncurkannya rangkaian perhelatan budaya Galanggang Arang. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan serangkaian acara di tujuh titik kabupaten dan kota hingga penutupan pada 15 Desember 2023 di Kota Solok.

Kisah soal Tambang Ombilin kembali disinggung lewat pertunjukan tari dan musik oleh Sikambang Manih berkolaborasi dengan Talago Buni. Pertunjukan yang bertajuk ‘Garitiak dalam Gari’ itu diramu sedemikian rupa dari beragam gerak dan musik yang hidup di masyarakat di sepanjang kawasan WTBOS.

Dua ruangan khusus telah disiapkan untuk menggelar pameran arsip visual tentang WTBOS karya kolaborasi beberapa seniman. Ruangan diisi oleh karya instalasi, mural, arsip foto, visual mapping, serta sound scape ‘Suara Silam Mak Itam’ karya Rayen_Minor. Karya-karya tersebut berupaya memperlihatkan perjalanan sejarah Tambang Ombilin melalui medium yang beragam. Pengunjung diajak melihat semua itu dalam suatu tur.  

Tembang-tembang Gamad/Gamaik legendaris bernuansa ceria, mulai dari Kaparinyo, hingga Sarunai Aceh menutup Malam Peluncuran Galanggang Arang: Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia. Adalah Gurindam Salendang Malam, grup Gamad yang tampil di penghujung malam itu.

Galanggang Arang: Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia sendiri adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengaktivasi dan memperkuat ekosistem warisan tambang batubara Ombilin Sawahlunto. Kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem WTBOS berlangsung pada bulan Oktober s.d. 2023, di tujuh kabupaten dan kota di Sumatra Barat.

Bentuk kegiatan utama Galanggang Arang adalah pendataan dan pemetaan, lokakarya, dialog warisan budaya, pertunjukan kesenian tradisional dan modern, bazaar, dan pameran WTBOS. Di samping itu terdapat kegiatan pendukungan yang dilakukan yaitu penciptaan kreatif, jelajah jalur kereta api dan situs tambang, produksi film dan dokumentasi, pembangunan website, sayembara penulisan dan vlog, dan kegiatan publik untuk meningkatkan partisipasi publik dalam menjaga dan memanfaatkan WTBOS.





Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 550/sipres/A6/X/2023

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 317 kali