Angel, Mahasiswa Bermental Baja Penerima KIP Kuliah Asal Ende 08 November 2023 ← Back
Kupang, Kemendikbudristek – Angelina Novita Nabo, atau yang akrab disapa Angel, merupakan mahasiswi Program Studi Ekonomi Akuntansi Bisnis, Universitas Nusa Cendana, Nusa Tenggara Timur. Kegigihan Angel untuk dapat mengenyam bangku perkuliahan berhasil ia wujudkan melalui Program KIP Kuliah yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
KIP Kuliah merupakan bantuan biaya pendidikan bagi lulusan SMA atau sederajat dengan potensi akademik yang baik, tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. Penerima KIP Kuliah akan mendapat bantuan biaya pendidikan serta tunjangan biaya hidup.
Angel bercerita bahwa perjuangannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan mendapatkan bantuan KIP Kuliah ini tidaklah mudah. Selepas lulus SMA, ia sempat berhenti selama satu tahun sebelum dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena terkendala masalah ekonomi.
Walaupun sulit, Angel tetap bertekad untuk bisa berkuliah di Kupang. Tetapi, karena tidak mempunyai biaya untuk membeli tiket pesawat dari Ende ke Kupang. Akhirnya Angel memutuskan bekerja sebagai cleaning service di salah satu puskesmas di Kabupaten Ende. Upah bekerja di Puskesmas ia tabung setiap bulannya supaya dapat membeli tiket penerbangan dari Ende ke Kupang sebesar Rp350.000.
“Jadi, untuk biaya ke Kupang harus dari gaji saya. Waktu itu kerja di Puskesmas jadi cleaning service,” ujar Angel.
Rasa kecewa juga sempat Angel rasakan karena ayahnya tidak memberikan izin dan memintanya mengalah untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi agar adik-adiknya dapat bersekolah.
“Bapak maunya kita di Ende saja. Jadi, kita harus berusaha sendiri. Punya rasa kecewa juga dengan orang tua kenapa saya harus mengalah, begitu,” tutur Angel.
Hal tersebut tidak lantas memadamkan semangat Angel untuk mewujudkan mimpinya berkuliah. Berbekal tiket pesawat yang sudah dibeli, ia pun bergegas mengikuti seleksi KIP Kuliah sesaat setelah sampai di Kupang.
Angel mengungkapkan bahwa dirinya sempat merasa cemas dan hampir putus asa di tengah proses seleksi KIP Kuliah, karena ia mengalami beberapa kali kendala saat mendaftar KIP Kuliah. Akan tetapi, saat mengetahui bahwa dirinya dinyatakan lulus sebagai penerima KIP Kuliah, kecemasan tersebut pun sirna.
"Saya telepon ke Ende kalau saya lulus KIP Kuliah. Jika seandainya tidak lulus KIP Kuliah, mungkin Bapak suruh balik ke Ende sekalipun lulus SBMPTN," tutur Angel.
Melalui sambungan telepon, Ibunda Angel, Monika Ne’o, juga mengungkapkan rasa syukur ketika mengetahui anaknya berhasil menerima KIP Kuliah dan bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. "Saya senang dan bersyukur kepada Tuhan karena Angel berhasil menerima KIP Kuliah," tutur Monika Ne’o.
Manfaat KIP Kuliah langsung dirasakan oleh Angel, baik itu untuk membantu biaya perkuliahan atau juga untuk biaya hidup sehari-hari Angel.
“Kadang juga uang dari KIP Kuliah itu saya kirimkan sebagian ke mama,” ujar Angel.
Bagi Angel, ibunya adalah sosok inspirasi dan penyemangat terbesar dalam dirinya. Saat ayahnya meninggalkan ibunya, sang ibu bekerja keras menjadi tukang bangunan untuk dapat mencukupi kebutuhan Angel dan adiknya.
“Mama juga kerja bangunan, apa saja mama kerja. Jadi, motivasi terbesar itu dari mama. Saya harus begini supaya saya bisa bahagiakan mama,” ujar Angel penuh haru.
Monika Ne’o juga mengungkapkan harapannya kepada Angel, "Saya berharap (Angel) bisa berhasil dengan baik. Bisa membantu orang tua, karena orang tuanya susah. Jadi, anak harus berhasil," tutur Monika.
Angel juga menceritakan alasannya memilih jurusannya sekarang. Selain karena linear dengan jurusan akuntansi di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan, ia juga bisa mewujudkan cita-citanya menjadi pengusaha muda yang bisa membuka lapangan pekerjaan di daerah asalnya.
“Saya ingin membuka lapangan kerja baru. Saya ingin punya hidup itu berguna, tidak hanya untuk diri sendiri,” ungkap Angel.
Kegigihannya untuk menjadi pengusaha muda sudah mulai ia rintis. Di sela-sela kegiatan perkuliahan, Angel juga aktif menjalankan usaha berjualan produk pangsit goreng, dengan produksi tiga puluh kemasan per tiga hari sekali, yang ia jual di sekitar lingkungan kampus dan tempat tinggal. (Adystia A./Editor: Denty A.)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 394 kali
Editor :
Dilihat 394 kali