ASN Kemendikbudristek Harus Menjunjung Tinggi Profesionalisme dan Gotong Royong dalam Bekerja 29 November 2023 ← Back
Jakarta, 29 November 2023 – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, hari ini, Rabu (29/11) melantik Rektor Universitas Pattimura, 1 (satu) orang pejabat fungsional Pustakawan ahli utama di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dan 1 (satu) orang pejabat fungsional Pamong Budaya ahli utama di Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Pada kesempatan itu, Mendikbudristek mengimbau para pejabat dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendikbudristek untuk senantiasa menjunjung tinggi profesionalitas dan memperkuat gotong royong dalam upaya mentransformasi sistem pendidikan Indonesia.
“Jadilah penggerak perubahan di unit kerja Ibu dan Bapak masing-masing. Mari terus semarakkan langkah kita untuk meneruskan gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya,” tuturnya di Grha Utama Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11).
Dalam pidatonya, Menteri Nadiem menyampaikan bahwa dalam empat tahun terakhir, sistem pendidikan dan ekosistem kebudayaan Indonesia mengalami transformasi yang luar biasa berkat gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya. Capaian dari gerakan bersama ini juga terus mendapatkan dukungan dan apresiasi dari Presiden Joko Widodo.
“Di jenjang persekolahan, kita telah mengubah cara pembelajaran dan penilaian peserta didik menjadi lebih berfokus pada kemampuan literasi dan numerasi. Salah satu langkah nyata yang telah kita lakukan untuk meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi peserta didik adalah mengirimkan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan berkualitas ke 20 ribu lebih PAUD dan SD, khususnya di daerah 3T. Pengiriman ini disertai dengan pelatihan bagi guru dan pustakawan untuk memastikan pemanfaatan buku di sekolah secara optimal,” jelasnya.
Sementara di jenjang pendidikan tinggi, Kemendikbudristek memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk belajar dan berjejaring di luar kampus. Saat ini sudah ada lebih dari 910 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia yang mengikuti berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Survei yang kami lakukan menunjukkan bahwa para mahasiswa yang mengikuti program MBKM memiliki waktu tunggu kerja yang lebih singkat dan gaji pertama yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional,” klaim Menteri Nadiem.
Selain itu, Kemendikbudristek juga terus mendorong Pemajuan Kebudayaan untuk mengakselerasi penguatan dan perkembangan ekosistem seni budaya Indonesia. Salah satunya melalui dana abadi kebudayaan yang telah mendukung ratusan seniman, pelaku budaya, dan komunitas seni di seluruh Indonesia. “Berangkat dari capaian-capaian tersebut, kita membutuhkan lebih banyak lagi penggerak Merdeka Belajar untuk meneruskan transformasi yang telah kita lakukan selama ini,” tegasnya.
Kepada Muhammad Syarif Bando, yang dilantik sebagai Pustakawan Ahli Utama, Mendikbudristek berharap dapat mengakselerasi dan meningkatkan kualitas para pustakawan, khususnya dalam merespons perkembangan teknologi digital yang terjadi semakin cepat.
Pustakawan hari ini menurutnya, dituntut menjadi pustakawan digital yang mampu mengelola dan memfasilitasi akses informasi yang seluas-luasnya bagi masyarakat. Dan yang tidak kalah penting, pustakawan juga harus terlibat secara aktif dalam upaya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
Berikutnya, kepada Fredy Leiwakabessy, yang hari ini dilantik sebagai Rektor Universitas Pattimura periode 2023–2027, Mendikbudristek berharap dapat terus mendorong implementasi kebijakan-kebijakan Kampus Merdeka. “Berikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa dan seluruh sivitas akademika di tempat kerja Bapak untuk terus berkarya dan berinovasi,” imbau Menteri Nadiem.
Selanjutnya, kepada Christriyati Ariani, yang dilantik sebagai Pamong Budaya Ahli Utama, Mendikbudristek menyampaikan harapan untuk dapat semakin mengoptimalkan pembinaan kebudayaan di bidang nilai budaya, kesejarahan, kesenian, permuseuman, kepurbakalaan, dan kebahasaan. Sebab, Pamong Budaya mempunyai peran strategis dalam mengawal implementasi undang-undang pemajuan kebudayaan melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. (Penulis: Denty/ Editor: Azis)
Pada kesempatan itu, Mendikbudristek mengimbau para pejabat dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendikbudristek untuk senantiasa menjunjung tinggi profesionalitas dan memperkuat gotong royong dalam upaya mentransformasi sistem pendidikan Indonesia.
“Jadilah penggerak perubahan di unit kerja Ibu dan Bapak masing-masing. Mari terus semarakkan langkah kita untuk meneruskan gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya,” tuturnya di Grha Utama Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11).
Dalam pidatonya, Menteri Nadiem menyampaikan bahwa dalam empat tahun terakhir, sistem pendidikan dan ekosistem kebudayaan Indonesia mengalami transformasi yang luar biasa berkat gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya. Capaian dari gerakan bersama ini juga terus mendapatkan dukungan dan apresiasi dari Presiden Joko Widodo.
“Di jenjang persekolahan, kita telah mengubah cara pembelajaran dan penilaian peserta didik menjadi lebih berfokus pada kemampuan literasi dan numerasi. Salah satu langkah nyata yang telah kita lakukan untuk meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi peserta didik adalah mengirimkan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan berkualitas ke 20 ribu lebih PAUD dan SD, khususnya di daerah 3T. Pengiriman ini disertai dengan pelatihan bagi guru dan pustakawan untuk memastikan pemanfaatan buku di sekolah secara optimal,” jelasnya.
Sementara di jenjang pendidikan tinggi, Kemendikbudristek memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk belajar dan berjejaring di luar kampus. Saat ini sudah ada lebih dari 910 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia yang mengikuti berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Survei yang kami lakukan menunjukkan bahwa para mahasiswa yang mengikuti program MBKM memiliki waktu tunggu kerja yang lebih singkat dan gaji pertama yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional,” klaim Menteri Nadiem.
Selain itu, Kemendikbudristek juga terus mendorong Pemajuan Kebudayaan untuk mengakselerasi penguatan dan perkembangan ekosistem seni budaya Indonesia. Salah satunya melalui dana abadi kebudayaan yang telah mendukung ratusan seniman, pelaku budaya, dan komunitas seni di seluruh Indonesia. “Berangkat dari capaian-capaian tersebut, kita membutuhkan lebih banyak lagi penggerak Merdeka Belajar untuk meneruskan transformasi yang telah kita lakukan selama ini,” tegasnya.
Kepada Muhammad Syarif Bando, yang dilantik sebagai Pustakawan Ahli Utama, Mendikbudristek berharap dapat mengakselerasi dan meningkatkan kualitas para pustakawan, khususnya dalam merespons perkembangan teknologi digital yang terjadi semakin cepat.
Pustakawan hari ini menurutnya, dituntut menjadi pustakawan digital yang mampu mengelola dan memfasilitasi akses informasi yang seluas-luasnya bagi masyarakat. Dan yang tidak kalah penting, pustakawan juga harus terlibat secara aktif dalam upaya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik.
Berikutnya, kepada Fredy Leiwakabessy, yang hari ini dilantik sebagai Rektor Universitas Pattimura periode 2023–2027, Mendikbudristek berharap dapat terus mendorong implementasi kebijakan-kebijakan Kampus Merdeka. “Berikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa dan seluruh sivitas akademika di tempat kerja Bapak untuk terus berkarya dan berinovasi,” imbau Menteri Nadiem.
Selanjutnya, kepada Christriyati Ariani, yang dilantik sebagai Pamong Budaya Ahli Utama, Mendikbudristek menyampaikan harapan untuk dapat semakin mengoptimalkan pembinaan kebudayaan di bidang nilai budaya, kesejarahan, kesenian, permuseuman, kepurbakalaan, dan kebahasaan. Sebab, Pamong Budaya mempunyai peran strategis dalam mengawal implementasi undang-undang pemajuan kebudayaan melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. (Penulis: Denty/ Editor: Azis)