FFI 2023, Kemendikbudristek Berkomitmen Fasilitasi Sineas Lahirkan Karya Terbaik yang Mendunia  15 November 2023  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek
– Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik upaya para sineas yang selalu memberikan andil membangun perfilman nasional makin berkualitas melalui karya terbaiknya.
 
Pandangan tersebut mengemuka menyikapi suksesnya perhelatan malam anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) Tahun 2023 yang berlangsung di Jakarta, Selasa (14/11). Istimewanya, malam anugerah Piala Citra FFI Tahun 2023 didukung Kemendikbudristek dengan menyiarkannya pada kanal Youtube resmi Kemendikbudristek RI dan akun Budaya Saya yang dikelola Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.
 
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan, terbangunnya ekosistem perfilman Indonesia yang bermutu menjadi salah satu fokus dalam obyek pemajuan kebudayaan. Oleh sebab itu, Hilmar melanjutkan, Kemendikbudristek selalu berkomitmen membierikan dukungan konkret pada ekosistem seni budaya, yang salah satunya masuk di situ adalah sektor perfilman nasional.
 
“Kemendikbudristek terus mendorong lahirnya karya-karya berkualitas dari para sineas demi terwujudnya Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya. Terima kasih kepada seluruh insan perfilman Indonesia, para pecinta, para pekerja yang telah mempesona dunia dengan karya mereka,” ujar Hilmar, Rabu, (15/11).
 
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengemukakan bahwa melalui ajang Piala Citra FFI setiap tahunnya diharapkan semakin banyak karya film bermutu yang muncul di Indonesia dan pada akhirnya dapat ikut bersaing di kancah internasional.
 
Mahendra menyebut, Kemendikbudristek sebagai fasilitator siap menyediakan beberapa skema guna terciptanya karya terbaik para sineas di level nasional dan internasional guna memperkuat ekosistem perfilman Indonesia.
 
“Selamat kepada para peraih Piala Citra, semoga selalu menjadi inspirasi semangat untuk berkarya dan mampu mengharumkan nama perfilman Indonesia di mancanegara,” ucap Mahendra.
 
Sebanyak 22 Dewan Juri Piala Citra FFI Tahun 2023 telah menetapkan 23 kategori penerima penghargaan dan penghargaan khusus hingga akhir Oktober lalu. Komite FFI 2021-2023 tahun ini kembali memberikan sebutan nama kategori ke penerima penghargaan khusus yaitu penghargaan Lilik Sudjio untuk film pilihan penonton, AN Alcaff bagi aktor pilihan penonton, dan Dhalia kepada aktris pilihan penonton.
 
Alasan Komite FFI 2021-2023 menyematkan nama khusus berbeda setiap tahunnya agar mengenalkan peran para sineas yang telah berkontribusi dalam sejarah dan perkembangan industri sinema Indonesia kepada penonton film Indonesia.
 
Malam anugerah Piala Citra FFI Tahun 2023 juga dimeriahkan oleh penampilan Rossa dan Iwan Fals. Kedua musisi papan atas tersebut menyanyikan karya peraih nominasi lagu tema terbaik FFI 2023 sambil menginterpretasi ulang dengan penuh makna.
 
Penyelenggaraan FFI dimulai pertama kali tahun 1955 yang ditujukan sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Dari ajang Piala Citrra FFI setiap tahunnya maka masyarakat dan seluruh insan perfilman Tanah Air dapat mengetahui sejauh mana capaian terbaik karya sineas.
 
Berikut Daftar lengkap pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2023. Untuk Bidang Film: 1) Film Cerita Panjang Terbaik: Women from Rote Island, 2) Film Animasi Pendek Terbaik: Truntung, 3) Film Cerita Pendek Terbaik: Evakuasi Mama Emola, 4) Film Dokumenter Panjang Terbaik: Eksil, serta 5) Film Dokumenter Pendek Terbaik: Wisisi Nit Meke.
 
Lalu, untuk Bidang Akting: 1) Pemeran Utama Pria Terbaik: Reza Rahardian - Berbalas Kejam, 2) Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Sha Ine Febriyanti - Budi Pekerti, 3) Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Marthino Lio - The Big 4, serta 5) Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Prilly Latuconsina - Budi Pekerti.
 
Selanjutnya, Bidang Teknis dan Skenario: 1) Sutradara Terbaik: Jeremias Nyangoen - Women from Rote Island, 2) Penulis Skenario Asli Terbaik: Jeremias Nyangoen - Women From Rote Island, 3) Penulis Skenario Adaptasi Terbaik: M Irfan Ramli - 24 Jam Bersama Gaspar, 4) Pengarah Sinematografi Terbaik: Joseph Christoforus Folid - Women From Rote Island, 5) Pengarah Artistik Terbaik: Dita Gambiro, 6) Penata Efek Visual Terbaik: Kalvin Irawan - Sri Asih, 7) Penyunting Gambar Terbaik: Aline Jusria, 8) Penata Suara Terbaik: Aria Prayogi, M Ichsan Rachmaditta, Muhammad Akbar Patawari, 9) Penata Musik Terbaik: Abel Huray - Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang, 10) Pencipta Lagu Tema Terbaik: Yura Yunita, Donne Maulana, Marchella FP - Jalan Pulang; Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang, 11) Penata Busana Terbaik: Retno Ratih Damayanti - Puisi Cinta yang Membunuh, serta 12) Penata Rias Terbaik: Aktris Handradjasa - Sri Asih.
 
Sementara untuk Penghargaan Khusus: 1) Penghargaan Tanete Pong Masak (Karya Kritik Film Terbaik): Yang Tidak Tertangkap Layar dari Rekaman KBGO - Permata Adinda, 2) Penghargaan Dhalia (Aktris Pilihan Penonton): Rachel Vennya - Sleep Call, 3) Penghargaan A.N Alcaff (Aktor Pilihan Penonton): Refal Hady - Ketika Berhenti Di Sini, serta 4) Penghargaan Lilik Sudio (Film Pilihan Penonton): Ketika Berhenti Di Sini Pengabdian Seumur Hidup: H.M Soleh Ruslani dan Raam Punjabi.*** (Penulis: Tim Ditjen Kebudayaan/Editor: Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 162 kali