Kemendikbudristek Gelar Pameran REPATRIASI: Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara  28 November 2023  ← Back

Jakarta, 27 November 2023 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Museum dan Cagar Budaya (MCB), unit Galeri Nasional Indonesia dan Museum Nasional Indonesia menyelenggarakan Pameran “Repatriasi: Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara”. Pameran tersebut secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid pada (27/11) di Galeri Nasional Indonesia.
 
Pameran ini merupakan hasil kolaborasi antara MCB dengan Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda dan Historia.id. Setelah hampir dua tahun melakukan dialog dan kerja sama antara Indonesia dan Belanda, pada Juli 2023, telah terlaksana penandatanganan kerja sama bilateral kedua negara di Museum Volkenkunde, Leiden.
 
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan tersebut, pada 17 Agustus 2023, gelombang pertama benda repatriasi telah diberangkatkan yang terdiri dari 4 arca Candi Singosari ke Indonesia. Dilanjutkan pada gelombang kedua, benda repatriasi telah sampai di tanah air pada 9 November 2023, dan proses keberangkatan gelombang ketiga benda repatriasi diperkirakan akan tiba di Indonesia pada akhir 2023. Pengembalian atau repatriasi ini menandai langkah besar Indonesia dalam meningkatkan pelestarian dan pemeliharaan warisan budaya nusantara.
 
Pelaksanana Tugas (Plt,) MCB, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa pameran ini merupakan wujud keseriusan Museum dan Cagar Budaya dalam mempersiapkan pengelolaan benda-benda bersejarah hasil repatriasi.
 
“Benda-benda bersejarah ini adalah milik Bangsa Indonesia, maka dari itu kami berharap melalui pameran ini, publik bisa menengok warisan budaya yang akhirnya kembali ke tanah air, dan mendapat wawasan baru dari benda-benda tersebut,” jelas Mahendra.
 
Terdapat 152 benda-benda bersejarah yang ditampilkan pada pameran ini, baik dari hasil proses repatriasi sebelumnya dan telah menjadi koleksi masterpiece Museum Nasional Indonesia, seperti Koleksi Pangeran Diponegoro dan Arca Prajñaparamita. Serta benda bersejarah yang tiba tahun ini di Indonesia, seperti Koleksi Candi Singosari, Koleksi Keris Klungkung, dan Koleksi Pusaka Kerajaan Lombok.
 
Kurator pameran sekaligus anggota tim repatriasi, Bonnie Triyana, menuturkan bahwa Pameran Repatriasi tidak hanya menampilkan benda-benda mati atau artefak kuno.
 
“Dengan pameran ini, kami juga menyajikan cerita sejarah dan makna di balik artefak atau benda-benda tersebut. Bagaimana perjalanan artefak itu dari kawasan nusantara dan berabad-abad di luar negeri, konteks Sejarah, budaya pada masanya, serta maknanya hari ini untuk generasi kini dan mendatang” tuturnya.
 
Dalam sambutan sekaligus membuka pameran, Hilmar Farid menekankan pentingnya aspek produksi pengetahuan dari artefak dan benda bersejarah yang telah kembali ke tanah air.
 
“Proses repatriasi ini tidak hanya sekadar pemindahan benda secara fisik, dari museum di Belanda ke museum di Indonesia. Lebih dari itu, repatriasi ini merupakan bagian dari upaya membangun kerja sama penelitian antara peneliti kedua negara, sekaligus penanaman dasar bagi kolaborasi produksi pengetahuan dan perluasan wawasan budaya serta sejarah antara kedua negara,” kata Hilmar.
Pameran “Repatriasi: Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara” dapat dikunjungi publik mulai 28 November s.d. 10 Desember 2023, pukul 10.00 - 20.00 WIB di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Setiap pengunjung wajib terlebih dahulu melakukan registrasi secara daring melalui laman web gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami. Waktu kunjungan terbagi ke dalam 10 sesi setiap hari, dan demi keamanan benda bersejarah dan kenyamanan pengunjung, setiap sesi diberikan kapasitas maksimal 100 pengunjung.
 
Untuk mendukung agenda pameran, akan diselenggarakan juga berbagai program publik seperti diskusi publik, lokakarya, dan treasure hunt. Info selengkapnya akan di publikasikan melalui media sosial Galeri Nasional Indonesia, Museum Nasional Indonesia, dan Historia.id.
 
***
Tentang Museum dan Cagar Budaya
Museum dan Cagar Budaya (MCB) merupakan lembaga di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Diresmikan pada tahun 2022, MCB berambisi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.
 
MCB mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif. MCB secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam
 
Tentang Galeri Nasional Indonesia
Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan museum seni rupa modern dan kontemporer Indonesia. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, GNI melaksanakan pengkajian, pengumpulan, registrasi, perawatan, pengamanan, pameran dan publikasi karya seni rupa berupa lukisan, sketsa, grafis, patung, keramik, desain grafis, ilustrasi, fotografi, seni kriya, seni instalasi, seni media, dan media alternatif lainnya yang dapat dikategorikan sebagai seni rupa modern dan kontemporer.
 
Kini pengelolaan GNI bernaung di bawah Museum dan Cagar Budaya (MCB) yang merupakan lembaga di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 36 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Diresmikan pada tahun 2022, MCB berambisi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.
 
MCB mengedepankan pelestarian, pelayanan publik, dan pemanfaatan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif, MCB bersama masyarakat dapat mendapat pemahaman dan memberikan apresiasi yang menyeluruh terhadap warisan budaya Indonesia. Situs: https://gni.kemdikbud.go.id/
 
Tentang Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Indonesia adalah unit yang didedikasikan untuk pelestarian dan pemanfaatan lebih dari 190,000 benda budaya. Terletak di jantung kota Jakarta, museum ini menjadi simbol penting dari identitas nasional Indonesia dan penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
 
Kini pengelolaan Museum Nasional Indonesia bernaung di bawah Museum dan Cagar Budaya (MCB) yang merupakan lembaga di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Diresmikan pada tahun 2022, MCB berambisi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.
 
MCB mengedepankan pelestarian, pelayanan publik, dan pemanfaatan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif, MCB bersama masyarakat dapat mendapat pemahaman dan memberikan apresiasi yang menyeluruh terhadap warisan budaya Indonesia. Situs: https://www.museumnasional.or.id/
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1376 kali