Program DXHR dan SMART: Kolaborasi Indonesia-Jepang Dorong Akselerasi SDM Indonesia  20 November 2023  ← Back



Tokyo, Kemendikbudristek Dalam upaya berkelanjutan untuk mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo (KBRI Tokyo) telah melakukan pertemuan penting dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) pada tanggal 16 November 2023.

Pertemuan diikuti oleh mitra perguruan tinggi dari Indonesia dan Jepang termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Indonesia dan National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Ritsumeikan University, Ritsumeikan APU, Hiroshima University, International University of Japan dari Jepang. Pertemuan ini membahas implementasi program pengembangan kapasitas SDM yang bernama Development of Exhaustive Human Resources (DXHR) dan Strengthening Apparatus Management and Development Project (SMART).

Mewakili KBRI Tokyo, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno, menegaskan, "Kerja sama ini merupakan jembatan penting dalam peningkatan kualitas SDM kita, yang diharapkan akan menjadi kunci dalam mempercepat pencapaian target pembangunan nasional Indonesia."

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Sekretaris Utama Bappenas, Taufik Hanafi, menyatakan, "Program DXHR dan SMART merupakan langkah nyata dalam upaya membangun ekosistem pendidikan dan pelatihan yang responsif terhadap kebutuhan nyata pembangunan Indonesia."

Pertemuan ini juga menghasilkan diskusi substantif mengenai program DXHR yang melibatkan co-financing antara JICA, Bappenas, dan LPDP.

Kojun Nakashima dari JICA menekankan, "Pendekatan technical cooperation ini adalah manifestasi dari komitmen JICA untuk mendukung pengembangan kapasitas SDM Indonesia."

Terkait dengan SMART, Yuho Hayakawa dari JICA turut menyampaikan bahwa pendekatan yang diambil dalam program ini akan mendorong reformasi yang berkelanjutan dalam pengembangan kompetensi aparatur sipil negara di Indonesia.

Selanjutnya, Kepala Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Perencana Bappenas, Wignyo Adiyoso, berbicara tentang pentingnya penyesuaian dan penetapan kurikulum yang sinkron antara universitas di Indonesia dan Jepang, serta pentingnya kesepakatan teknis yang akan ditandatangani dalam waktu dekat.

Mengakhiri pertemuan, Direktur Aparatur Negara dan Transformasi Birokrasi Bappenas, Priyanto Rohmatullah, menegaskan pentingnya melakukan aksi nyata setelah pertemuan. "Kita harus memastikan bahwa diskusi ini segera diikuti dengan tindakan konkret, termasuk penandatanganan Technical Cooperation Agreement yang akan membuka jalan bagi 30 peserta tahunan untuk mengembangkan kapasitas mereka,” pungkas Priyanto.

Pertemuan ini menjadi titik tolak bagi implementasi program-program strategis yang akan menopang pembangunan sumber daya manusia Indonesia, serta menguatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jepang. (Penulis: Atdikbud Tokyo | Editor:  Andrew Fangidae/Stephanie W./Denty A./Seno Hartono)

 
Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 632 kali