Tiga Tahun Terima ADEM, Ekonomi Keluarga Siswa Ini Terbantu dan Siap Jadi Akuntan  09 November 2023  ← Back



Kupang, Kemendikbudristek –
Tak menyangka anak perempuan asal Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mampu mengenyam pendidikan yang layak dan berkualitas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Giovanni Kupang, Nusa Tenggara Timur. Siswi hitam manis yang bernama Leony Elfege Dafra Kajul ini telah tiga tahun menerima bantuan afirmasi pendidikan menengah (Adem) dari pemerintah agar bisa bersekolah dan mengukir presetasi di SMA tersebut serta menggantungkan cita-citanya menjadi seorang akuntan.
 
Leony, panggilan akrabnya, merasa terbantu dengan adanya Program Adem tersebut karena keluarganya tidak perlu mengeluarkan biaya apapun selama bersekolah di SMA, terlebih lagi dirinya berasal dari keluarga kurang mampu. Menurutnya, Program Adem ini perlu diperluas dan diperbanyak sasarannya agar anak-anak dari keluarga tidak mampu, khususnya di daerah tempat tinggalnya, bisa bersekolah dengan sarana prasarana yang memadai dalam pemberlajaran.
 
“Saya ingin melanjutkan kuliah di universitas negeri di Yogyakarta. Saya ingin jadi akuntan karena memiliki banyak lowongan pekerjaan dan membantu perusahaan-perusahaan dari ancaman bangkrut,” ujar siswi kelas 12 tersebut.
 
Tak mudah bagi Leony dalam meraih bantuan Adem ini karena dirinya harus bersaing dengan 300 anak lainnya saat itu. Namun, atas dorongan semangat dan doa dari keluarganya, Leony bersama 15 anak lainnya mampu meraih Program Adem tersebut. “Ketika mendengar kabar tesebut, saya merasa sangat senang dan bahagia,” tuturnya.
 
Awal bersekolah di SMA Katolik Giovanni Kupang, Leony merasa tidak nyaman karena teman-temannya aktif dalam pembelajaran di kelas. Namun Leony tak patah arang, semakin hari dirinya semakin beradaptasi karena dorongan semangat dari orang-orang sekitarnya, bahkan Leony mampu meraih prestasi seperti juara ke-1 Lomba Film Kreatif, juara ke-2 Lomba Video Kreatif, dan lainnya. “Hal itu yang memberi saya motivasi untuk terus berkembang, karena di sekolah ini terdapat infrastruktur yang sangat lengkap, yang berpotensi untuk mengembangkan bakat minat dari siswa-siswi yang bersekolah di sini,” ungkapnya.
 
Pemerintah melalui Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menjalankan Program Adem ini sejak 2013 lalu. Program ini bertujuan untuk memberikan peluang kepada anak-anak di Papua dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di berbagai wilayah Indonesia serta anak buruh migran di Malaysia untuk menempuh pendidikan menengah yang berkualitas.
 
Selain itu, melalui Program Adem, pemerintah ingin adanya percepatan pembangunan sumber daya manusia di Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya serta di wilayah 3T dan daerah perbatasan dan juga bagi anak-anak buruh migran di Malaysia. Program Adem ini juga bertujuan untuk mempercepat akulturasi keragaman budaya di Indonesia.
 
Pada Tahun Pelajaran 2023/2024, target sasaran penerima Program Adem Papua yakni sebanyak 500 murid di 6 provinsi di Pulau Papua. Target sasaran Program Adem untuk kategori repatriasi atau anak buruh migran adalah murid di Community Learning Center di Sabah dan Serawak, Malaysia, yaitu sebanyak 300 murid. Target sasaran penerima Program Adem 3T dan wilayah perbatasan yaitu sebanyak 200 murid yang berada di wilayah Aceh, Kalimantan Barat, NTT, Riau, Sulawesi Utara, dan Sumatra Barat. (Agi Bahari/Editor: Denty A.)
Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 231 kali