Gema Pengawasan Inspektorat I: Membangun Sinergi untuk Kebudayaan dan Bahasa   18 Desember 2023  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar acara Gebyar dan Malam Anugerah (Gema) Pengawasan Inspektorat I. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, pada 4 s.d. 6 Desember 2023, di Hotel Borobudur, Jakarta.

Gema Pengawasan Inspektorat I menghadirkan pameran, seminar, dan malam penghargaan bagi satuan kerja di lingkungan Ditjenbud, Badan Bahasa, dan auditor di Inspektorat I Itjen Kemendikbudristek. Hari pertama diisi dengan Seminar tentang Kebudayaan, dan diikuti oleh Seminar tentang Bahasa pada hari kedua. Hari terakhir dimeriahkan dengan malam penghargaan untuk mengapresiasi kontribusi dan kerja keras unit kerja dan satuan kerja di lingkungan Ditjenbud dan Badan Bahasa, serta auditor yang mengawal kegiatan mereka.

Inspektur Jenderal (Irjen), Chatarina Muliana Girsang, menyoroti mengenai kebudayaan dan bahasa yang dianggap sebagai pilar utama identitas, komunikasi, dan ekspresi kreatif dalam masyarakat. “Kebudayaan dan bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga pembawa nilai-nilai, cerita, dan pengetahuan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, peran aktif Itjen Kemendikbudristek dalam mengawasi program kebudayaan dan kebahasaan menjadi esensial,” terangnya dalam sambutan di malam puncak Gema Pengawasan, Rabu (6/12).

Chatarina juga menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa atas sinergi yang terbangun dari pihak Inspektorat I dan Ditjenbud maupun Badan Bahasa, sehingga memberikan manfaat besar bagi semua pihak.

“Sinergi yang terbangun pada tahun 2023 sangat bermanfaat berdasarkan masukan yang diterima. Pendampingan dalam bentuk early warning system memiliki manfaat yang lebih besar.  Inspektorat I berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan yang bermanfaat, khususnya terkait program-program prioritas dan potensi masalah di masa depan,” ujar Irjen Chatarina.

Senada dengan itu, Inspektur I, Muhaswad Dwiyanto, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan harapannya. "Kami juga berharap pada kesempatan ini dapat mendengarkan pesan dan kesan untuk kegiatan audit kami dan pada pelaksanaan program pengawasan tahun 2024, karena itu penting bagi kami supaya kami sehingga bisa mengarahkan program pengawasannya," ujar Muhaswad Dwiyanto.

Tak ketinggalan, ia menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa, serta satuan kerja pusat, dan satuan kerja daerah yang dinilai berkinerja baik. Muhaswad Dwiyanto menekankan pentingnya sinergi yang telah terbangun pada tahun 2023 dan berharap sinergi tersebut semakin terasa bermanfaat, terutama bagi pihak yang didampingi.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyampaikan rasa terima kasihnya atas anugerah ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras para pelaksana di lapangan. Hilmar Farid juga menambahkan bahwa mendapatkan anugerah lebih bermakna daripada menerima surat izin, yang biasanya menimbulkan stres. Anugerah ini dianggap sebagai motivasi tambahan bagi para pelaksana di lapangan.

Selanjutnya, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminuddin Aziz juga memberikan pernyataan terkait transformasi citra auditor. Ia menyatakan bahwa kerja sama yang terjalin dengan Itjen mengubah cara pandang tentang auditor.

“Auditor tidak lagi ditakuti, tetapi diajak untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah,” tutur Aminuddin.
 
Seminar yang diselenggarakan bertajuk "Tantangan dan Peran Pengawasan dalam Peningkatan Indeks Pembangunan Kebudayaan di Era Globalisasi" dan “Optimalisasi Pengawasan dalam Rangka Mengawal Peningkatan Literasi, Revitalisasi Bahasa Daerah, dan Internasionalisasi Bahasa Indonesia”. Kedua seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka seperti Irjen Chatarina Muliana Girsang; Dirjenbud Hilmar Farid; Kaban E. Aminuddin Aziz; Mantan Irjen Haryono Umar; Iwan Taufiq; dan Sri Munawarah.

Materi yang akan disampaikan melibatkan peran pengawasan Itjen dalam pendidikan dan kebudayaan, strategi Ditjenbud dalam meningkatkan indeks pemajuan kebudayaan, serta peran Badan Bahasa dalam literasi, revitalisasi bahasa daerah, dan internasionalisasi bahasa Indonesia.

Seminar ini juga akan membahas pentingnya integritas dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, dengan melibatkan pembicara utama seperti Mantan Irjen Haryono Umar. Dalam sesi ini, topik yang dibahas mencakup internalisasi dan implementasi nilai-nilai integritas dalam lingkungan pendidikan dan kebudayaan.

Hari ketiga yang menjadi puncak acara, penerima penghargaan diumumkan. Penghargaan pertama diberikan untuk kategori Unit Kerja dan Satuan Kerja Berprestasi di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Pemenang untuk Unit Kerja Berprestasi adalah Sekretariat Ditjen Kebudayaan, yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi terbaiknya. Sementara untuk penghargaan bagi Satuan Kerja Berprestasi, di tempat pertama diraih oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, disusul oleh Wilayah X sebagai runner up, dan Wilayah XV meraih peringkat ketiga.

Di lingkungan Badan Bahasa, Unit Kerja Berprestasi diraih oleh Sekretariat BPP Bahasa. Selanjutnya, Satuan Kerja Berprestasi diraih oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, disusul oleh Balai Bahasa Provinsi Bali sebagai peringkat kedua, dan Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat meraih peringkat ketiga.

Kriteria Pemberian Penghargaan didasarkan pada 1) upaya dalam menerapkan ZI-WBK (sebagai koordinator yang mampu mendorong satuan kerja lolos ZI-WBK tingkat KemenPAN-RB tahun 2022 dan tingkat Kementerian tahun 2023); 2) temuan BPK dan Itjen yang telah ditindaklanjuti; 3) capaian Predikat SAKIP; 4) komitmen dalam LHKPN dan LHKASN 100 persen; 5) Nilai Kepatuhan Tindak Lanjut; 6) Penerapan Manajemen Risiko dan Mengkoordinasikan satuan kerja untuk menyusun dan menerapkan Manajemen Risiko; 7) Unit Layanan Terpadu yang telah aktif; 8) Laman dan Sosial Media aktif dan responsif; dan 9) memiliki berbagai macam inovasi dan aplikasi yang memudahkan stakeholder.

Para auditor dari Inspektorat I juga turut mendapatkan penghargaan yang terbagi atas beberapa kategori. Penghargaan Awi Award untuk Pengetahuan Terbaik diberikan kepada Syamsuri. Sementara itu, Trengginas Award untuk Keterampilan Terbaik diraih oleh Asep Suryamiharja. Patrap Award untuk Sikap Terbaik diberikan kepada Fetty Shifia Adiba. Sregep Award untuk disiplin terbaik diberikan oleh Wahyu Tri Raharjo. Rantap Award untuk Berpenampilan Terbaik jatuh ke tangan Arry Hidayah. Adapun Tata Usaha Terbaik dimenangkan oleh Farida Nurbani.

Pemberian penghargaan ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai dorongan bagi semua pihak untuk terus berprestasi dan memberikan kontribusi positif dalam menjaga keberlanjutan budaya dan bahasa di Indonesia.

Puncak acara juga dimeriahkan dengan beberapa penampilan, yang pertama adalah penampilan tarian merajut harmoni Nusantara yang memukau, di bawah koordinasi Direktur Jenderal Kebudayaan. Tarian pembukaan ini menjadi perpaduan harmonis dari rangkaian tari, menggambarkan keindahan dan keunikan keberagaman budaya di seluruh Indonesia.

Dibawakan oleh sanggar Patma Dwipa yang dipimpin oleh Risti Patmana, tarian tersebut berhasil menyampaikan pesan kebersamaan dalam keberagaman. Panggung juga dimeriahkan dengan persembahan pembacaan puisi yang diiringi oleh lagu yang dibawakan oleh Frida Lucyana di bawah koordinasi Badan Bahasa, menegaskan keindahan bahasa dalam ekspresi seni. Tidak lupa penampilan dari Itjen Band yang senantiasa hadir di acara-acara besar di lingkungan Kemendikbudristek.
 
Melalui Gema Pengawasan, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara pemikiran akademis dan praktisi dalam pengawasan kebudayaan dan bahasa. Forum ini menjadi wadah bagi para peserta untuk mendapatkan ide dan gagasan yang dapat membantu dalam memajukan kebudayaan dan Bahasa Indonesia, serta dan memperkuat peran pengawasan dalam pengembangan kedua bidang tersebut.

(Penulis: Tim Publikasi Itjen | Editor:  Andrew Fangidae/Stephanie/Denty A.)
 
Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 2033 kali