Promosi Gamelan dan Wayang, Atdikbud KBRI London Inisiasi Dialog Budaya Global  02 Februari 2024  ← Back



London, Kemendikbudristek Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London bekerja sama dengan Middlesex University, yang merupakan salah satu kampus favorit di kota London, untuk menyelenggarakan Lokakarya Wayang dan Gamelan pada 31 Januari 2024.

Menjadi sebuah keniscayaan untuk memperdalam pemahaman dan saling menghargai budaya bangsa lain dalam hal membangun interaksi masyarakat global, karena budaya merupakan salah satu jalan untuk saling pengertian. Hal tersebut disampaikan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, Khairul Munadi, dalam sesi pembukaan lokakarya.

“Kami terus mendukung kolaborasi lintas budaya dengan berbagai pihak dan terselenggaranya kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong pemahaman keberagaman melalui dialog antarbudaya,” ungkap Khairul.

Khairul turut menyampaikan apresiasi kepada civitas Middlesex University atas inisiatif berkelanjutan yang dilakukan dalam mengenalkan seni dan budaya Indonesia dalam ranah akademik sekaligus mendorong terbentuknya pemahaman dan saling menghargai budaya bangsa lain dalam interaksi masyarakat global.

Adapun lokakarya yang telah dilaksanakan rutin di setiap tahun akademik tersebut menjadi wadah bagi mahasiswa Middlesex University untuk mengenal ragam budaya Indonesia, seperti gamelan dan wayang, secara langsung. Lokakarya diampu oleh Sarah Stuchfield, seorang tutor dari universitas tersebut yang telah lama mendalami budaya Indonesia, sekaligus alumni penerima beasiswa Darmasiswa.

Lokakarya ini menjadi momentum yang unik bagi kebudayaan Indonesia karena semua pihak yang terlibat di dalamnya, mulai dari tutor hingga mahasiswa, merupakan warga asing. Hal ini menjadi peluang untuk membuka pintu potensi bagi gamelan dan wayang agar semakin mendunia.

“Lokakarya ini merupakan bagian dari mata kuliah yang ditawarkan pada program studi Music Production, mata kuliah Music and Culture di Middlesex University,” ungkap Sarah.

Lokakarya diawali dengan pengenalan mengenai wayang; mencakup sejarah, bahan, hingga jenis-jenisnya. Sarah Stuchfield juga memberikan bentuk visualisasi wayang yang terdapat dalam penjelasannya.

Para mahasiswa yang menjadi peserta lokakarya, mendapatkan kesempatan untuk melihat dan memegang secara langsung berbagai wayang yang tersedia, mulai dari wayang Pandawa, tokoh dalam kancil, hingga wayang Krisna.

Tercatat peserta yang hadir yaitu sembilan mahasiswa yang berasal dari Inggris dan berbagai negara lain, tampak cukup antusias untuk belajar mengenai gamelan dan wayang. Terlihat pada sesi praktik gamelan yang diirigi lagu “Suwe Ora Jamu”, beragam pertanyaan dilontarkan para mahasiswa untuk menanyakan detail-detail terkait penggunaan alat musik tersebut.

“Menurut saya alat musik gamelan ini sangat menarik, dapat membentuk harmoni indah ketika dimainkan bersama-sama. Ini adalah suatu hal baru, terutama ini adalah kali pertama saya memainkannya. Tidak ada alat musik di Inggris ataupun di Amerika yang seperti gamelan,” ujar salah satu peserta, Nasir Isaac, yang berasal dari Amerika Serikat.

Senada dengan itu, Grace Morrow yang merupakan mahasiswa program studi Music Production juga menambahkan, “Saya sangat menyukai belajar budaya baru. Saya besar di kota kecil dan tidak begitu kaya dengan budaya. Oleh karena itu, mempelajari berbagai macam budaya adalah hal yang sangat menarik bagi saya”.

“Gamelan menjadi budaya musik yang sangat menarik karena ini tidak hanya melibatkan seni, tetapi juga komunikasi. Komunikasi menjadi aspek yang sangat penting ketika kamu ingin memainkan alunan musik gamelan yang indah,” urai Grace, seraya berharap adanya kesempatan berdiskusi langsung dengan budayawan asal Indonesia.

Sebagai informasi, KBRI London juga menjadi tempat bagi para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Music and Culture di Middlesex University untuk belajar lebih dalam mengenai budaya Indonesia melalui Lokakarya Gamelan dan Wayang.

Kerja sama dengan universitas, sekolah, diaspora, dan pegiat seni budaya Indonesia di Inggris dan Republik Irlandia ini diyakini akan menjadi langkah efektif dalam memperkenalkan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. (Atdikbud KBRI London, Editor: Andrew Fangidae / Stephanie / Denty A. / Seno Hartono)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 892 kali