Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI di Kabupaten Sleman Serap Aspirasi Pemangku Kepentingan 01 Maret 2024 ← Back
Sleman, Kemendikbudristek – Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendampingi Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja masa reses ke Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (27/2). Bertempat di Kantor Bupati Sleman, tim kunjungan kerja pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024 itu diterima oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Mewakili Kemendikbudristek, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, menyampaikan bahwa Kemendikbudristek terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, salah satunya melalui pendekatan teknologi. Contohnya adalah adanya Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) untuk membantu satuan pendidikan.
“ARKAS dan SIPLah merupakan salah satu upaya Kemendikbudristek agar satuan pendidikan tidak terlalu ribet dengan permasalahan administrasi,” jelas Rachmadi. Dengan adanya aplikasi ini, lanjutnya, guru maupun kepala sekolah lebih dimudahkan dalam administrasi, sehingga mengurangi beban pekerjaan selain mendidik siswa-siswanya.
Rachmadi juga menyinggung kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) terkait mengangkat sekitar satu juta guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Kebijakan ini semangatnya adalah bagaimana membuat guru bermartabat dan terhormat. “Karena banyak guru honorer belum diparesiasi seperti yang diharapkan,” imbuhnya.
Namun, ia juga mengakui masih ada yang perlu diperbaiki dalam rekrutmen ASN PPPK. “Melalui ASN PPPK ini, kerja sama kolaborasi antara Kemendikbudristek, BKN, KemenPAN-RB, Kemendagri, dan Kemenkeu harus dilakukan bersama-sama dalam menggodok kebijakan yang lebih baik,” tambah Rachmadi.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang menjadi ketua tim kunjungan kerja mengatakan bahwa kunjungan ini guna menyerap aspirasi dan mendapatkan masukan dari daerah, khususnya di bidang pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda dan olahraga, serta perpustakaan. “Selain itu, pada kesempatan ini, kami juga melaporkan kepada masyarakat terkait kinerja Komisi X DPR-RI selama masa sidang ini,” ujar Hetifah dalam sambutannya seraya mempersilakan undangan yang hadir untuk menyampaikan aspirasinya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sleman menyampaikan bahwa Kabupaten Sleman memiliki strategi dan arah kebijakan terkait pendidikan, pemuda olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif, budaya, dan perpustakaan Di bidang pendidikan, strategi dan arah kebijakan Kabupaten Sleman adalah meningkatkan kualitas pendidikan melalui penyediaan sarana prasarana dan SDM pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, serta peningkatan kualitas layanan pendidikan. Strategi dan arah kebijakan tersebut mendukung program strategis Bupati dan Wakil Bupati, yaitu “Sleman Cerdas dan Sleman Inklusi”.
Sebelum dialog ditutup, mewakili Kemendikbudristek, Direktur Guru Pendidikan Dasar menyampaikan informasi total Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Tahun Anggaran 2024 untuk Kabupaten Bantul, yaitu sebesar Rp327.003.267, terdiri dari DAK Fisik sebesar Rp18.884209.000 dan DAK Nonfisik sebesar Rp308.119.058.000. “DAK Non Fisik ini terdiri dari Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) sebesar Rp156.305.700.000 dan tunjangan guru sebesar 151.813.358.000,” pungkas Rachmadi. (Penulis: Anang Kusuma/Editor: Danasmoro Brahmantyo, Denty A.)
Sumber :
Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 1067 kali
Editor :
Dilihat 1067 kali