Perbanyak Talenta Digital Indonesia, RMIT dan Infinite Learning Tanda Tangani Naskah Kerja Sama 08 Maret 2024 ← Back
Melbourne, Kemendikbudristek --- Perguruan tinggi ternama di Australia siap bekerja sama dalam pengembangan program vokasi untuk memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia. Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University melakukan penandatanganan persetujuan untuk bekerja sama dengan Infinite Learning Indonesia di kampus RMIT pada Rabu (6/3).
RMIT merupakan salah satu universitas terbaik di Australia yang memiliki kekuatan dalam bidang teknologi informasi, animasi, data sains, dan ilmu-ilmu keteknikan lainnya. Sementara Infinite Learning Indonesia merupakan divisi pendidikan vokasi dari Infinite Studio yang berpusat di Nongsa Digital Park, Batam, Indonesia.
Penandatanganan persetujuan kerja sama ini (Memorandum of Understanding/MoU) mencakup rencana pendirian RMIT Infinite Academy yang akan memberikan pendidikan pada jenjang vokasi dan berfokus pada digitalisasi dan industri kreatif. Salah satu misi dari pendirian akademi ini adalah untuk mengakselerasi pengembangan industri kreatif dan digital di Indonesia melalui pendidikan dan dukungan entrepreneurial.
Dalam sambutannya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, menyebut penandatanganan persetujuan untuk kerja sama yang dilakukan RMIT University dan Infinite Learning sangat tepat momentumnya dan dibutuhkan oleh Indonesia, khususnya dalam pengembangan sektor industri kreatif dan digital.
Menurut Najib, saat ini Indonesia membutuhkan banyak sekali talenta digital untuk melakukan transformasi digital, serta pengembangan industri kreatif dan ekonomi digital.
“Anak-anak muda Indonesia saat ini merupakan digital native, di mana mereka sangat akrab dan bahkan tergantung dengan segala perangkat digital. Di sisi lain, kita punya jutaan usaha kecil menengah yang harus segera melakukan transformasi digital, serta industri kreatif yang terus berkembang, namun tidak tersedia talenta digital yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Oleh karena itu, kehadiran RMIT Infinite Academy nantinya akan membantu memenuhi kebutuhan tersebut,” sambung Najib.
Direktur Eksekutif Infinite Learning Indonesia, Marco Bardelli, menyatakan bahwa penandatanganan persetujuan untuk kerja sama ini bukanlah merupakan perjanjian untuk menyatakan harapan tentang apa yang akan dilakukan.
“Karena pada kenyataannya kerja sama sudah berjalan sejak tahun 2021 dan penandatanganan kerja sama ini merupakan formalisasi dari aktivitas yang selama ini sudah dilakukan. Dengan penandatanganan ini diharapkan akan lebih banyak lagi kegiatan yang dapat dilaksanakan,” ucap Marco.
Marko turut menambahkan bahwa RMIT Infinite Academy akan mendirikan pusat-pusat pendidikan di beberapa kota yang potensial di Indonesia.
RMIT University menyatakan kegembiraannya atas adanya penandatanganan persetujuan untuk kerja sama ini. Terlebih lagi kerja sama ini memperoleh dukungan dari pemerintah Australia maupun Indonesia.
Sebagaimana diungkapkan oleh Vice President International & Engagement RMIT University, Saskia Loer Hansen, kerja sama ini sangat penting bagi kedua institusi dalam memfasilitasi kolaborasi di bidang pendidikan dan juga akan mendorong pertukaran budaya antara Australia dan Indonesia.
“Kerja sama ini akan memberikan kontribusi positif bagi kedua negara, dunia industri akan memperoleh manfaat, khususnya di sektor industri kreatif, animasi dan gaming. Kerja sama ini akan melahirkan banyak sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam digitalisasi dan siap mengembangkan industri kreatif dan digital di Indonesia,” terang Saskia.
Penandatanganan persetujuan untuk bekerja sama antara RMIT University dan Infinite Learning Indonesia berlangsung disela-sela kegiatan Konferensi ASEAN-Australia yang berlangsung di Melbourne pada tanggal 4-6 Maret 2024.
Seremonial penandatanganan juga disaksikan oleh tim ekonomi dari KBRI Canberra, KJRI Melbourne, perwakilan pemerintah Australia, dan perwakilan pemerintah negara bagian Victoria. (Mukhamad Najib, Aline R./Editor: Andrew F., Denty A., Seno Hartono)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1513 kali
Editor :
Dilihat 1513 kali