PTS se-Jawa Barat dan Banten Jalin Kerja Sama Global dengan Perguruan Tinggi Australia   01 Maret 2024  ← Back



Canberra, Kemendikbudristek ---
Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra telah memfasilitasi pertemuan antara 37 perguruan tinggi di bawah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah IV yang meliputi Jawa Barat dan Banten, dengan empat perguruan tinggi ternama di Australia pada Selasa, 27 Februari 2024. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud kerja sama global, khususnya dalam implementasi komitmen peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pendidikan tinggi.
 
Keempat perguruan tinggi tersebut adalah University of Canberra, Western Sydney University, Canberra Institute of Technology, dan Deakin University. Sebelumnya, sebanyak 37 Rektor dari perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI IV ini juga berkesempatan bertemu dengan pimpinan Macquarie University di Sydney.
 
Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, mengatakan bahwa acara ini merupakan langkah strategis dalam memfasilitasi perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI IV agar dapat terkoneksi dengan perguruan tinggi di Australia. Menurutnya, selama ini banyak universitas ingin membuka kerja sama internasional, namun belum tahu bagaimana caranya.
 
“Dengan acara yang bertajuk Networking Lunch Meeting ini, perguruan tinggi yang hadir diharapkan dapat melakukan kontak langsung dengan banyak kampus, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan komunikasi berikutnya yang lebih komprehensif,” ujar Najib.
 
Najib juga menambahkan acara Networking Meeting, yang mempertemukan pimpinan perguruan tinggi di Indonesia dan Australia secara massal seperti ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan KBRI Canberra.
 
“Sebelumnya kami telah mempertemukan dekan-dekan fakultas hukum se-Indonesia dengan dekan-dekan fakultas hukum di universitas Australia. Hal ini sangat efektif dan efisien dibanding masing-masing universitas bergerilya sendiri-sendiri untuk membuka kerja sama,” jelas Najib.
 
Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Merangkap Republik Vanuatu, Siswo Pramono, juga memberikan apresiasi atas pertemuan yang diselenggarakan. Dalam pertemuan tersebut, para rektor dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Jawa Barat dan Banten aktif menjajaki berbagai peluang kerja sama yang mungkin dapat dilakukan dengan universitas-universitas Australia, seperti penelitian, joint degree, program pertukaran dosen dan mahasiswa.
 
“Kerja sama dalam bidang ini akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak,” tekan Dubes Siswo seraya menambahkan bahwa Indonesia dan Australia telah menandatangani perjanjian pengakuan bersama (Mutual Recognition Agreement) dalam profesi insinyur.
 
Melalui perjanjian ini, Dubes Siswo juga mendorong agar insinyur dari Indonesia dapat bekerja di Australia tanpa harus sertifikasi profesi lagi, karena sudah ada perjanjian pengakuan. Pembahasan berikutnya adalah seputar perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
 
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan LLDIKTI Wilayah IV, Teddy Mantoro, profesor di Universitas Nusa Putra, memaparkan terkait struktur dan kondisi perguruan tinggi swasta di Jawa Barat dan Banten. Menurutnya, terdapat 437 universitas swasta di wilayah Jawa Barat dan Banten dengan jumlah profesor tidak lebih dari 300 orang.
 
“Banyak universitas di wilayah LLDIKTI IV yang membutuhkan percepatan dan penguatan sumber daya manusia. Oleh karena itu, tambah Teddy, sebanyak 37 universitas yang saat ini datang ingin belajar dari universitas di Australia,” urai Teddy.
 
Acara dilanjutkan dengan paparan masing-masing perwakilan perguruan tinggi Australia. Mereka menjelaskan profil universitas dan praktik baik yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi baik dalam bidang pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat.
 
Hadir dalam pertemuan ini Rektor Deakin University, Lain Marting; Rektor University of Canberra, profesor Lucy Johnston; Wakil Rektor bidang Riset Western Sydney University, Linda Taylor; dan Direktur Eksekutif Canberra Institute of Technology, Jo Andersesn.
 
Para Rektor perguruan tinggi se-Jawa Barat dan Banten menyambut baik perkenalan dan presentasi dari keempat perguruan tinggi Australia yang hadir. Beragam pertanyaan muncul setelah sesi paparan yang menandakan adanya semangat yang tinggi untuk membuka peluang kerja sama dengan perguruan tinggi di Australia.
 
Rektor Telkom University, Adiwijaya, mengaku sangat tertarik dengan model pendidikan vokasi yang dipaparkan oleh Canberra Institute of Technology. Adi mengatakan jika Telkom University juga memiliki program vokasi yang mahasiswanya siap untuk melakukan magang industry di Australia bekerja sama dengan Canberra Institute of Technology.
 
Beberapa Rektor yang lain juga menanyakan mengenai peringkat universitas Australia dalam memberikan dampak bagi pembangunan berkelanjutan.
 
Tak ketinggalan, Rektor Western Sydney University kampus Surabaya, Amir Mahmud, menyampaikan bahwa Western Sydney University memiliki ranking yang tertinggi dalam kategori pembangunan berkelanjutan. Hal ini didukung oleh model pembelajaran yang diterapkan serta penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang dapat menjawab isu-isu penting dalam pembangunan berkelanjutan.  (Penulis: Mukhamad Najib/Aline/Editor: Denty A./Andre F., Seno Hartono)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 835 kali