Kemendikbudristek Gelar Lokakarya Konservasi Khusus Lukisan Bersama The University of Melbourne   29 April 2024  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek
— Sebagai implementasi kemitraan internasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Museum dan Cagar Budaya (MCB), berkolaborasi dengan The University of Melbourne menggelar lokakarya konservasi dan manajemen koleksi khusus lukisan untuk konservator dari unit Galeri Nasional Indonesia, Museum Basoeki Abdullah, dan  unit museum lainnya yang berada di bawah naungan Indonesian Heritage Agency (IHA). Lokakarya ini diselenggarakan mulai tanggal 22 s.d. 24 April 2024 di Galeri Nasional Indonesia.
 
Mengangkat topik metode pemeliharaan koleksi dan konservasi, khususnya perawatan lukisan pada iklim tropis. lokakarya diharapkan menjadi ruang edukasi bagi konservator museum seni di Indonesia dalam pemeliharaan koleksi. 
 
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra, mengatakan bahwa investasi dalam peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama para konservator adalah investasi bagi masa depan warisan budaya Indonesia.
 
“Lokakarya ini merupakan langkah konkret dalam membangun jaringan pengetahuan global untuk melindungi warisan seni dan budaya Indonesia, sekaligus sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan dari unit museum Kemendibudristek,” ujar Mahendra. 
 
Mahendra menambahkan, dengan semangat kemitraan internasional, IHA atau Museum dan Cagar Budaya juga ingin membangun fondasi kuat untuk melindungi dan memelihara warisan seni dan budaya Indonesia, sekaligus memberdayakan para profesional di Indonesia.
 
“Ke depan, sebagai komitmen dalam peningkatan layanan, mendukung profesionalisme dan peningkatan kualitas SDM, serta mendorong unit museum agar lebih bersinar di kancah internasional, IHA atau Museum dan Cagar Budaya akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat menghadirkan museum yang nyaman dinikmati oleh masyarakat Indonesia,” ucapnya.
 
Salah satu narasumber lokakarya sekaligus Dosen Sejarah Seni dan Kurator di School of Culture and Communication, Faculty of the Arts The University of Melbourne Wulan Dirgantoro, menjelaskan bahwa salah satu hal penting dalam konservasi adalah adanya standar internasional yang sangat rumit untuk diterapkan di lingkungan tropis. Sehingga lokakarya ini bertujuan untuk mempelajari dan membangun panduan praktek terbaik manajemen koleksi dan konservasi lukisan berdasarkan situasi dan pengetahuan budaya lokal yang dapat diterapkan di Indonesia dengan iklim tropisnya.
 
“Lokakarya ini juga berfokus pada berbagai aspek, termasuk lingkungan penyimpanan dan laboratorium lukisan, prosedur pengambilan keputusan dalam konservasi lukisan, serta pembahasan mendalam tentang jenis material dan kerusakan yang mungkin terjadi pada koleksi lukisan. Lokakarya juga membahas tentang asesmen risiko guna meningkatkan keamanan koleksi lukisan,” pungkas Wulan.
 
Selain itu, narasumber kedua, Associate Professor di Grimwade Centre for Cultural Materials Conservation, Nicole Tse, mengatakan bahwa kerja sama dalam mendukung edukasi terkait konservasi bersama IHA atau Museum dan Cagar Budaya merupakan pengalaman yang berharga dan menarik. “Kami berbicara tentang museum, praktik konservasi museum, manajemen koleksi, dan tentunya berdiskusi dengan para unit museum dari Indonesian Heritage Agency memiliki banyak sekali pengalaman dalam konservasi museum di Indonesia,” ucap Nicole.
 
Melalui lokakarya ini, para peserta mendapatkan wawasan yang mendalam tentang bagaimana menjaga dan mengamankan lukisan-lukisan berharga, termasuk pemahaman yang lebih baik tentang teknik-teknik konservasi yang efektif. Oleh karena itu, lokakarya ini menjadi sarana dalam meningkatkan kemampuan para konservator dalam merawat warisan seni Indonesia yang bernilai tinggi, memastikan bahwa koleksi tersebut tetap terjaga, sehingga dapat dinikmati oleh generasi di masa depan. (Tim Museum dan Cagar Budaya / Editor: Destian, Denty)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 882 kali