Penutupan FTBI Berlangsung Memukau, Kemampuan Berbahasa Daerah Pada Generasi Muda Itu Keren  07 Mei 2024  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Nasional Tahun 2024 secara resmi ditutup pada Sabtu (4/5) lalu. Mengakhiri perhelatan tahunan yang begitu meriah, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, melaporkan bahwa dalam penyelenggaraannya, acara ini melibatkan 19 kontingen balai bahasa/kantor bahasa dari 25 provinsi yang berjumlah 513 orang siswa dan 59 pendamping yang dibiayai Pusbanglin.
 
Hadir pula 182 orang pendamping yang terdiri atas gubernur, bupati, wakil bupati, sekretaris daerah, kepala dinas dari 38 provinsi, ditambah para pendukung dari berbagai daerah termasuk orang tua dan pihak-pihak terkait. “Diperkirakan ada sekitar seribu orang yang hadir di acara ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih atas segala dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya dalam laporan yang disampaikan pada malam penutupan FTBI Nasional Tahun 2024 di Jakarta.
 
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, dalam sambutannya mengatakan bahwa keterlibatan banyak pihak dalam acara ini menjadi bukti kepedulian dan komitmen semua unsur dalam merevitalisasi bahasa daerah. Berangkat dari semaraknya pertunjukan, ia meyakini, Indonesia dengan keanekaragaman bahasa mampu berkembang pesat melalui potensi multilingual dan multicultural.
 
“Ini potensi dan peluang bahwa kita punya potensi besar sebagai manusia yg multilingual dan multikultural. Peluang kita berkembang lebih kuat semakin besar. Yang ditampilkan adlh talenta baru yg meninspirasi kita semua,” ungkapnya yang merasa tidak bosen menyaksikan 19 perwakilan kontingen tampil satu persatu selama kurang lebih 8 jam sebelum penutupan.
 
Di akhir sambutannya, Aminudin Aziz mengucapkan selamat kepada anak-anak, guru pembimbing dan pendukung yang begitu semangat bergotong royong menghadirkan pertunjukan. FTBI bisa menjadi ajang untuk mencari bakat-bakat baru. Usaha dalam membina anak-anak bertalenta ini luar biasa sampai akhirnya anak-anak memiliki rasa saling memiliki kebudayaan mereka. Totalitas mereka dalam persiapan kostum, spontanitas, keberanian, dan lain-lain; harus diapresiasi.
 
“Terlalu sayang kalau tahun depan tidak ada acara ini. Harus ada lagi. Berbanggalah berbahasa daerah karena bukan kampungan tapi keren!”
 
Pada kesempatan ini turut diberikan Sertifikat kepada perwakilan peserta dari 19 Provinsi yaitu 1) Bintang Aslam Tajusa dari Lampung, 2) Zatil Khubuk Armidza Fatawa dari Jawa Barat, 3) Yusuf Fathir Islaman dari Sulawesi Tengah, 4) M. Musa Al-Ilyasin dari Aceh, 5) I Putu Gede Darma Wibawa dari Bali, 6) Khedira Fatirrahim Abdul Latif dari Maluku Utara, 7) Arkan Barraq Salim dari Bengkulu, 8) M. Ahsanul Ahwaly dari Kalimantan Selatan, 9) Muh. Ariel dari Sulawesi Selatan, 10)  Haunafa Tefu dari NTT, 11) Devy Delima Maheswari dari Jawa Tengah, 12) Avilla Hildegard Savrudin dari Maluku, 13) Mutiara Sari dari Kalimantan Timur, 14) Nurfitrati R. A dari NTB, 15) Condoleezza O. Hillary Ondi dari Papua, 16) Nyvidia Angelina Rebecca dari Jawa Timur, 17) Nayla Shofwana Dalimunthe dari Sumatra Utara, 18) Beryl Kaytan Alana dari Sumatra Selatan, dan 19) Adeeva Nafisha Salwa dari Kalimantan Tengah. (Denty A.)

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 442 kali