Praktisi Mengajar Gelar Bimbingan Teknis Sokong Pembelajaran Kolaboratif  17 April 2024  ← Back



Jakarta, Kemendikbudristek – Sejak diluncurkan pada tahun 2022, Praktisi Mengajar berhasil mencetak sejumlah 19.804 Kelas Kolaborasi yang terlaksana dalam tiga angkatan hingga tahun 2023. Kali ini, Program Praktisi Mengajar telah memasuki angkatan keempat. Demi mendukung pelaksanaan Kelas Kolaborasi berjalan dengan lancar, maka diadakan bimbingan teknis penyampaian pembelajaran dan pelaporan bagi perguruan tinggi pelaksana dan praktisi.

Adapun tujuan dari diselenggarakannya bimbingan teknis ini adalah untuk mempersiapkan perguruan tinggi pelaksana dalam memahami teknis pelaksanaan, penyampaian pembelajaran, dan penyusunan pelaporan program Praktisi Mengajar Angkatan 4 Tahun 2024. Sedangkan bagi praktisi, kegiatan tersebut membantu untuk mengembangkan keterampilan mengajar di Kelas Kolaborasi dan tata cara mengisi logbook praktisi.

“Paparan ini akan menjadi panduan bagi kita dalam mengembangkan pembelajaran yang bermutu dan efektif serta dalam menyusun laporan yang akurat, besar harapan saya agar Bapak/Ibu dapat mengikuti bimbingan teknis ini dengan saksama dan berperan aktif, serta mengambil manfaat maksimal dari setiap informasi yang disampaikan,” ucap Kepala Program Praktisi Mengajar, Gamaliel Alexander Emil Waney.

Gelaran yang dilakukan selama dua hari pada 17-18 April 2024 ini, khusus untuk praktisi, dilakukan secara hybrid yakni luring di Politeknik Negeri Medan dan daring via Zoom. Sementara bimbingan teknis untuk perguruan tinggi pelaksana hanya dilakukan secara daring. Namun demikian, kedua bimbingan teknis ini juga dapat disaksikan melalui kanal Youtube Kampus Merdeka.

Pemilihan Politeknik Negeri Medan sebagai tuan rumah bimbingan teknis adalah salah satu bentuk apresiasi karena menjadi perguruan tinggi pelaksana dengan Rencana Kelas Kolaborasi (RKK) terbanyak yakni 124 RKK dan melibatkan 94 praktisi.

Lebih lanjut, Gama mengatakan bahwa dengan pemahaman yang lebih baik atas teknis penyampaian pembelajaran dan pelaporan, baik perguruan tinggi pelaksana maupun praktisi, dapat menjalankan program Praktisi Mengajar lebih sukses. “Semoga dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia,” kata Gama.

Dengan berlangsungnya bimbingan teknis untuk pihak-pihak yang terlibat dalam program, dapat menjadi inovasi pembelajaran kolaboratif guna mendobrak kualitas pendidikan dan pembelajaran pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia. Pertemuan antara mahasiswa dan praktisi yang diakomodasi oleh perguruan tinggi, tentu akan mendorong daya saing mahasiswa Indonesia.*** (Tim MBKM/Editor: Denty A.)
 

Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 581 kali