Mendikbudristek Paparkan Capaian Kinerja Program Prioritas Kemendikbudristek Tahun 2023 06 Juni 2024 ← Back
Jakarta, 6 Juni 2024 - Komisi X DPR RI menyelenggarakan rapat kerja (Raker) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Gedung Nusantara, DPR RI, Jakarta, Rabu (5/6). Dalam Raker tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan capaian kinerja program prioritas Kemendikbudristek Tahun 2023.
Dalam hal digitalisasi pendidikan, terdapat 79.259 sekolah formal telah menerima bantuan TIK tahun 2020-2023 (Belanja Kemendikbudristek dan DAK Fisik), 1.382.512 perangkat TIK telah diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah (dikdasmen), serta ada empat Platform Digital: Platform Merdeka Mengajar, Platform Kampus Merdeka, Platform Sumber Daya Sekolah, Platform Profil Rapor Pendidikan dan Manajemen Data serta Infrastruktur.
Terkait digitalisasi pendidikan dan berbagai macam aplikasi yang sudah diciptakan, Menteri Nadiem mengatakan bahwa telah memiliki dampak yang sangat besar. “Bahkan guru sudah menggunakan PMM dan juga lebih dari 1,3 juta perangkat TIK telah terdistribusi ini di luar aplikasi-aplikasi gratis yang diberikan kepada sekolah, kepala sekolah dan guru,” ucap Nadiem.
Untuk Platform Merdeka Mengajar (PMM), sejumlah 3.540.856 log in pada Platform Merdeka Mengajar selama tahun 2023, 225.400 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah menggunakan PMM dengan cukup baik, 2.219.099 PTK yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM, serta 267.024 PTK telah mengunggah 774 ribu lebih Bukti Karya pada PMM.
Sementara itu, dalam pemanfataan Aplikasi ARKAS, 392.709 atau 91,28% satuan pendidikan aktif menggunakan ARKAS, 100% dinas aktif menggunakan MARKAS, serta 53,63 triliun potensi anggaran BOS TA 2023 tercatat pada ARKAS secara transparan.
Terkait dengan Ekosistem Aplikasi SIPLah, terdapat 18 mitra pasar daring pada ekosistem SIPLah, 273.647 Satuan Pendidikan telah menggunakan ekosistem SIPLah, 13,8 triliun telah dibelanjakan melalui ekosistem SIPLah, 52 ribu penyedia barang/jasa telah terhubung dengan 18 mitra e-commerce SIPLah, serta 5,7jt Produk tersedia pada SIPLah, baik produk umum maupun UMKM. Untuk Aplikasi TanyaBOS, tercatat 17.494 pengunjung aktif dan berpartisipasi di forum TanyaBOS, 3.600 pertanyaan dilayangkan di dalam platform TanyaBOS.
Dalam aspek pembiayaan pendidikan, terdapat 14.891 siswa menerima bantuan ADEM dari tahun 2020 hingga 2023, 18.109.119 siswa mendapat bantuan PIP pada tahun 2023, 916.827 mahasiswa mendapat bantuan KIP Kuliah pada tahun 2023, 7.614 mahasiswa mendapat bantuan ADIK pada tahun 2023.
Sementara untuk capaian terkait Guru dan Tenaga Kependidikan, 94.685 calon guru penggerak mengikuti pendidikan Guru Penggerak dari tahun 2020 hingga 2023, jumlah kelulusan 61.256 guru, 2.730.767 jumlah Guru Pelatihan Mandiri dari tahun 2020 hingga 2023, 422.679 guru mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari tahun 2020 hingga 2023, serta 774.999 guru honorer lulus seleksi guru ASN PPPK dari tahun 2021 hingga 2023.
Mengenai Akreditasi dan Asesmen Nasional (AN), terdapat 238.471 satuan pendidikan formal diakreditasi dari tahun 2020 hingga 2023, 106.052 program/satuan PAUD dan PNF diakreditasi dari tahun 2020 hingga 2023, dan 283.609 satuan pendidikan yang melaksanakan AN pada tahun 2021, 282.962 satuan pendidikan yang melaksanakan AN pada tahun 2022, dan 492.204 satuan pendidikan yang melaksanakan AN pada tahun 2023 (termasuk Uji Kesetaraan dan Sulingjar PAUD).
Capaian pada Pendidikan Tinggi yaitu 937.339 mahasiswa mengikuti program studi di luar kampus dari tahun 2020 hingga 2023, Rp 1,61 triliun dana padanan dari pihak industri dalam proyek kerjasama Kedaireka (2021-2023), 10 PTN-BH baru dari tahun 2020 hingga 2023, 8.452 program studi di Perguruan Tinggi yang diakreditasi BAN-PT dari tahun 2020 hingga 2023, 2.254 program studi dengan inovasi pembelajaran digital dari tahun 2020 hingga 2023, 1.635 mahasiswa penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari tahun 2020 hingga 2023
Berikutnya, untuk capaian pendidikan dan pelatihan vokasi, yaitu 1.851 SMK pelaksana program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2023, 1.785.872 siswa menerima manfaat dalam program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2023, Rp 643,17 miliar investasi industri yang dihasilkan dari program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan (Matching Fund) dengan melibatkan 720 industri dan 769 SMK pada tahun 2022 dan 2023, Rp 203 miliar investasi yang dihasilkan dari program Matching Fund Pendidikan Tinggi Vokasi dengan melibatkan 504 mitra industri dari tahun 2021 hingga 2023, 202.457 orang peserta program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dari tahun 2020 hingga 2023, 87.311 orang peserta program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dari tahun 2020 hingga 2023, serta 37.492 orang guru kejuruan, kepala sekolah, dosen yang mengikuti upskilling dan reskilling berstandar industri dari tahun 2020 hingga 2023.
“Dari aspek vokasi, sudah hampir 2.000 SMK Pusat Keunggulan yang terbentuk dan banyak sekali siswa yang menerima manfaat dari program ini,” ucap Menteri Nadiem.
Untuk kemajuan perkembangan Sekolah Penggerak, hingga saat ini ada 506 dari 514 Kab/Kota telah berpartisipasi pada program “Sekolah Penggerak” hingga tahun 2023, 14.239 satuan pendidikan telah berpartisipasi pada program “Sekolah Penggerak” hingga tahun 2023, serta 5.676 Sekolah Penggerak telah melakukan pengimbasan kepada sekolah sekitar hingga tahun 2023
Untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), sebanyak 309.149 sekolah terdaftar telah mengimplementasikan kurikulum merdeka hingga tahun 2023, dengan 6.200 sekolah dari daerah Tertinggal serta 2.140.569 PTK terdaftar telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dari tahun 2020 hingga 2023.
Sementara itu, terkait capaian BOSP (BOS, BOP PAUD, BOP Kesetaraan), untuk penyaluran Dana BOS telah dilakukan kepada 217.752 satuan pendidikan (99,87%) pada tahun 2023. Penyaluran BOP PAUD dan Kesetaraan telah dilakukan kepada 192.714 Satuan Pendidikan (99,65%) pada tahun 2023. Peningkatan satuan biaya BOS dan BOP yang disesuaikan dengan karakteristik daerah berdasarkan indeks kemahalan konstruksi tiap wilayah kabupaten/kota, dan peserta didik. Khusus wilayah 3T, rata-rata peningkatan satuan biaya BOS sebesar 49,63% dan BOP sebesar 50,89%
Berikutnya untuk Perencanaan Berbasis Data (PBD), sudah 100% atau 548 pemda yang telah mengikuti Bimtek PBD (Kadis Pendidikan, Kabid PAUD-SD-SMP-SMA-SMK, perwakilan pengawas/penilik, MKKS, MKPS, perwakilan kepala sekolah), 363.041 atau 89,74% satuan pendidikan dan 548 atau 100% pemda telah menggunakan Rapor Pendidikan, serta 360.247 atau 89,05% satuan pendidikan telah mengunduh Rapor Pendidikan.
Catatan capaian literasi yaitu 16.868.247 eksemplar buku telah terdistribusi ke satuan Pendidikan tahun 2021 hingga 2022, 57.087 satuan pendidikan di 3T dan Non 3T tahun 2021 hingga 2022, 319 taman bacaan masyarakat penerima buku bacaan literasi sampai dengan tahun 2023, 40 perpustakaan daerah penerima buku bacaan literasi tahun 2021, 460 kabupaten/kota di seluruh Indonesia penerima buku bacaan literasi tahun 2021 hingga 2023, serta 22.509 orang telah mengikuti pelatihan pemanfaatan buku bacaan tahun 2022 dan 15.237 orang di tahun 2023.
Mengenai Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD), terdapat 226 kab/9 kota di 26 provinsi melaksanakan revitalisasi bahasa daerah selama tahun 2023, 72 bahasa daerah/dialek yang sudah direvitalisasi selama tahun 2023, 22.934 sekolah SD/SMP dan 511 komunitas terlibat dalam RBD 2023, 4.158.656 siswa SD dan SMP terlibat dalam pembelajaran bahasa daerah selama tahun 2023, 93.401 pengawas, kepala sekolah, dan guru aktif terlibat RBD selama tahun 2023, serta 751.429 partisipan FTBI selama tahun 2023.
Untuk Internasionalisasi Bahasa Indonesia, hingga sekarang capaiannya adalah sebanyak 54 negara terfasilitasi program BIPA tahun 2021 hingga 2023, 530 lembaga penyelenggara program BIPA tahun 2021 hingga 2023, 173.890 orang pemelajar BIPA tahun 2021 hingga 2023, 1.868 penugasan pengajar BIPA tahun 2021 hingga 2023, 5.786 produk penerjemahan tahun 2021 hingga 2023, serta ditetapkannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO, 2023.
Sementara untuk pemajuan kebudayaan, sebanyak 575 Cagar Budaya yang ditetapkan (tahun 2020 sebanyak 175, tahun 2021 sebanyak 200, tahun 2022 sebanyak 110, tahun 2023 sebanyak 90), 857 Warisan Budaya Tak Benda yang Ditetapkan (tahun 2020 sebanyak 153, tahun 2021 sebanyak 289, tahun 2022 sebanyak 200, tahun 2023 sebanyak 215), 26.072 Cagar Budaya dan OPK yang dilestarikan (tahun 2020 sebanyak 6.922, tahun 2021 sebanyak 7.708, tahun 2022 sebanyak 10.363, tahun 2023 sebanyak 1.079), serta 777 Giat Warisan Budaya (tahun 2020 sebanyak 147, tahun 2021 sebanyak 187,2022 sebanyak 143, tahun 2023 sebanyak 300).
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal, Kemendikbudristek, Suharti, menyampaikan capaian kinerja yang mendukung optimalisasi program Prioritas Nasional. Ia menjabarkan bahwa akses layanan pendidikan berhasil ditingkatkan cakupannya adalah Angka Kesiapan Sekolah, Angka Partisipasi Sekolah 7-12 tahun dan 13-15 tahun, dan Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/SMLB/ Sederajat dan Perguruan Tinggi.
Lalu, Suharti menambahkan bahwa proporsi peserta didik yang memiliki nilai di atas batas minimum dalam asesmen kompetensi minimum untuk literasi dan numerasi juga mengalami peningkatan. Seiring dengan peningkatan indeks kemahiran berbahasa Indonesia bagi penutur Bahasa Indonesia.
“Kemendikbudristek menjaga komitmen untuk melaksanakan anggaran secara akuntabel dan berkualitas. Nilai kerja anggaran tahun 2023 yang masuk kategori sangat baik dengan nilai 95,59%,” ucap Suharti.
Selain itu, Aspek pemanfaatan dari kerja Kemendikbudristek ditunjukkan dari Indeks Kepuasan Pemangku Kepentingan yang meningkat setiap tahunnya yang dilakukan dengan survei Independent dengan nilai dari 81,6 di tahun 2019 sampai sekarang menjadi 86,7 point dan peningkatan terjadi di semua bidang.
Lebih lanjut, Suharti menyampaikan bahwa kinerja Kemendikbudristek yang semakin baik juga dibuktikan dengan berbagai penghargaan selama tahun 2023 yang diterima Kemendikbudristek atau unit kerja di Kemendikbudristek, baik oleh Kementerian Lembaga Pemerintah maupun lembaga non pemerintah, bahkan pengakuan di tingkat internasional dan regional.
“Kemendikbudristek tetap berkomitmen dalam meingkatkan kinerja dan dukungan terhadap prioritas nasional yang ditunjukan dalam pencapaian berbagai indikator kinerja sasaran strategis yang mencakup pemerataan layanan pendidikan, meningkatkan kualitas pembelajaran, pemajuan dan pelestarian bahasa dan kebudayaan, kemudian juga pada peningkatan kontribusi perguruan tinggi dalam riset inovasi dan pengetahuan serta peningkatan tata kelola yang partisipatif, transparan, dan akuntabel,” tutur Sesjen Suharti.